Chapter 6

54.7K 2.4K 20
                                    

"Permisi pak-"

"Maksudku, Nathan. Aku ingin mengambil pakaian milik Jordan." ujar Hera seraya berdiri di ambang pintu kamar Nathan.

Nathan menatap nya. "Masuk saja. Tidak perlu meminta izin kepadaku."

"Mana bisa seperti itu." jawab Hera pelan. Ia lalu berjalan menuju ke arah lemari Jordan.

Nathan lantas memilih untuk duduk. Ia tetap menatap Hera yang berjalan menuju ke arah lemari kecil milik Jordan. Nathan memang tidak sempat memindahkan peralatan milik putra nya tersebut.

"Kau tidak merasa gerah?" tanya Nathan.

Hera lantas mengambil sebuah jumpsuit ala bayi sekaligus minyak telon. "Tentu saja. Tetapi aku akan memandikan Jordan terlebih dahulu."

"Lalu?" tanya Nathan.

"Aku akan mandi setelah itu." jawab Hera.

Nathan mengangguk. Tetapi tidak lama kemudian pakaian milik Jordan yang dipegang oleh Hera tiba-tiba terjatuh. Hera berdecak. Ia lalu sedikit menunduk untuk mengambil nya.

Kebetulan sekali, saat ini posisi nya tengah membelakangi Nathan. Otomatis, bagian paha belakang sampai bokong perempuan tersebut terlihat sedikit jelas. Nathan yang melihat semua itu tiba-tiba meneguk saliva nya dalam-dalam. Dan bersamaan dengan itu, bagian bawah nya menjadi tegak seketika.

"Mengapa isi adegan terjatuh seperti ini sih?" gumam Hera. Ia pun bangkit berdiri seraya berjalan pergi meninggalkan kamar tersebut karena perasaan nya tiba-tiba menjadi tidak enak.

Melihat Hera yang pergi secara terburu-buru seperti itu membuatnya tersenyum penuh arti. "Kau sudah mencoba untuk menggodaku. Lihat saja, aku akan memberikan hadiah untuk itu."

***

"Kau harus ku antar ke kamar ayahmu dulu. Aku akan pergi untuk mandi." ujar Hera seraya menciumi Jordan.

Jordan lantas tertawa ketika Hera mencium nya gemas. Setelah itu, ia pun berjalan menuju kamar Nathan.

"Nathan." ujar Hera seraya membuka pintu kamar tersebut.

Terlihat Nathan yang tengah sibuk dengan ponsel nya. Seketika ia bangkit berdiri. Tidak lupa juga untuk menaruh ponsel milik nya. "Ada apa?"

"Aku titip Jordan. Seperti kataku tadi, sekarang aku akan mandi." jawab Hera seraya berjalan mendekati Nathan.

Nathan terdiam sejenak. "Tidak mau."

"Apa maksudmu tidak mau? Lagi pula Jordan ini adalah anakmu." tanya Hera.

"Anak yang tidak ingin kulihat kehadiran nya di dunia ini." jawab Nathan.

Hera sangat kesal mendengar nya. Tetapi ia tidak bisa berbuat apa pun karena Nathan adalah majikan nya. "Baiklah. Terserah saja. Kalau begitu, Jordan akan kubawa ke kamar mandi sekalipun."

Nathan mengernyitkan dahi. "Kau? Membawa Jordan ke kamar mandi?"

Hera mengangguk seraya berjalan pergi meninggalkan kamar tersebut. "Aku akan membawa tempat tidur lipat ke dalam kamar mandi."

"Itu berarti Jordan akan melihatmu mandi?" tanya Nathan.

Hera lantas membuka kenop pintu kamar Nathan. "Tentu saja. Sekalian aku menjaga nya juga."

Pintu pun tertutup kembali sebelum Hera keluar dari dalam kamar tersebut.

"Biarkan aku menjaga nya." ujar Nathan seraya mengambil alih Jordan.

Hera mengernyitkan dahi. Tetapi ia tidak menolak ketika Nathan mengambil Jordan. "Baiklah, kalau begitu aku tinggal sebentar."

Nathan mengangguk. Ia lantas menatap kepergian Hera.

Nanny oh Nanny ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang