Chapter 14

43.7K 2.1K 14
                                    

Nathan terbangun dari tidur singkat nya. Ia lalu mengambil ponsel milik nya.

"Pukul 3 pagi." gumam Nathan. Ia lalu bangkit untuk duduk.

Nathan terbangun karena ia mengalami sebuah mimpi. Entahlah apa maksud nya tetapi mimpi itu berisikan bahwa ia melihat Jordan yang tengah tertidur namun bukan di kamar nya, melainkan di kamar Hera. Ya, itulah mimpi nya.

"Apakah aku harus menghubunginya?" gumam Nathan.

Ia menggeleng. "Aku akan mengganggu tidur nyenyak nya." Ia lalu kembali menaruh benda pipih tersebut.

Rasanya sangat sulit untuk memejamkan kedua matanya kembali. Nathan lalu kembali mengambil ponsel milik nya.

"Lebih baik aku membaca ulang saja dokumen ku mengenai Hera." ujar nya seraya mulai membaca.

Nathan memang mempunyai dokumen khusus yang dikirimkan oleh sang asisten nya. Semua itu mengenai Hera. Ya, entah mengapa ia sangat penasaran terhadap seluk beluk kehidupan wanita tersebut.

Saat membaca data keluarga Hera, seketika Nathan mengernyitkan dahi. "Mengapa aku tidak tahu mengenai hal ini?"

Ya, ia sangat terkejut ketika tahu bahwa Hera adalah putri semata wayang dari Lucas Evson. Pantas saja nama belakang Hera berisi Evson juga. Namun, wanita itu tidak membeberkan nya. Ia hanya menggunakan nama bagian depan dan tengah nya saja.

"Lucas adalah rekan kerja baruku. Ya,walaupun kami baru memulai kerjasama tetapi aku akui bahwa ia sangat pandai dalam mengelola perusahaan nya." gumam Nathan.

"Pantas saja ia akan menjemput Hera. Lagi pula wanita itu bergelar S2, mengapa harus memilih untuk menjadi seorang pengasuh?" gumam Nathan kembali.

Seketika Nathan tersenyum. "Tidak masalah, aku bisa bertemu dengan nya karena ia menjadi seorang pengasuh untuk Jordan."

Ia lalu meletakkan kembali ponsel nya. Semua rencana untuk besok seketika telah tersusun dengan sangat rapi di dalam otak nya saat ini.

***

Hera terbangun ketika mendengar suara tangisan Jordan. Ia menyempatkan diri untuk menatap jam di dinding kamar apartemen nya.

"Pukul 6 pagi. Terima kasih karena telah membangunkan ku." ujar Hera kepada Jordan yang masih terlihat menangis.

Ia lalu mengendong nya seraya berjalan untuk membuat sebotol susu.

"Setelah ini biarkan aku memasak dulu. Jika semua nya telah beres maka aku akan memandikanmu." ujar Hera seraya menutup botol susu tersebut.

Setelah selesai membuatnya, ia lalu meletakkan Jordan kembali dan segera memberikan nya.

"Semoga saja papa tidak datang hari ini." gumam Hera pelan.

Ia menatap ke arah Jordan yang tengah meminum susu nya. Seketika Hera pun tersenyum. "Bayi seimut dirimu mengapa terabaikan oleh pria mesum itu? Aneh."

Tidak lama kemudian.

Hera telah selesai memasak sarapan untuk dirinya. Selain itu, ia juga telah selesai membersihkan diri.

"Kau sudah wangi dan tampan. Sekarang aku ingin sarapan terlebih dahulu, setelah itu, kita akan berjalan-jalan disekitar sini." ujar Hera seraya mencium kedua pipi gembul Jordan. Bocah tersebut lantas tertawa.

"Kau rupanya sangat suka ketika dicium, ya." ujar Hera gemas. Ia lalu bangkit berdiri dan membalikkan tubuh nya.

Bugh!

Sesuatu yang sangat bidang telah ia tabrak. Hera lantas mendongakkan kepala nya.

"Nathan." pekik Hera.

Nanny oh Nanny ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang