Chapter 7

52.2K 2.2K 14
                                    

"Nath, aku akan kembali ke apartemen." ujar Hera ketika mereka berdua tengah menunggui Jordan yang tertidur.

"Tidak. Kau harus tetap berada disini." jawab Nathan seraya menatap ke arah lain. Hal itu dikarenakan Hera hanya menggunakan sebuah dress pendek saat ini. Ketika melihat hal tersebut, membuat libido Nathan memuncak.

"Tapi aku akan kembali lagi besok." ujar Hera tidak terima.

"Siapa yang akan menjaga Jordan?" tanya Nathan. Ia tahu bahwa Hera sangat menyayangi Jordan, seperti anak nya sendiri.

Hera terdiam. Seketika ia menjadi bimbang akan hal tersebut.

"Bagaimana jika aku membawa nya juga ke apartemen?" tanya Hera.

Lalu, apa bedanya?

"Tidak. Kau harus tetap berada disini." jawab Nahan tegas.

Hera menghela napas panjang. Ia lalu bangkit berdiri. Bagaimana pun juga, ia memiliki kehidupan sendiri.

Ya, Hera akan tetap kembali ke apartemen dengan atau pun tanpa persetujuan dari majikan nya tersebut. Ia lalu membereskan barang-barang yang masih tertinggal di dalam kamar Jordan.

"Hera." ujar Nathan. Ia mengetahui bahwa Hera akan tetap pergi.

Hera tidak merespon nya. Ia lalu mengambil ponsel milik nya dan segera memasukkan benda pipih tersebut ke dalam tas milik nya.

"Hera." teriak Nathan. Ia lalu bangkit berdiri dan berjalan ke arah Hera.

Selain itu, Nathan sudah tidak tahan lagi.

"Ah tidak, ponselku." ujar Hera ketika melihat ponsel nya yang tidak berbentuk lagi karena Nathan melempar nya.

Tanpa diduga-duga, Nathan lantas menggendong Hera ala Bridal Style. Ia lalu membawa perempuan tersebut memasuki kamar nya.

"Turunkan aku." pekik Hera.

"Akan kulaksanakan ketika kita sampai di dalam kamar ku." jawab Nathan seraya mengunci pintu kamar nya. Ia lalu merebahkan Hera di atas tempat tidur king size tersebut.

"Mau apa kau? Jangan mendekat!" pekik Hera kemudian.

"Jangan salahkan kedua mataku jika objek yang disajikan terlalu menantang." jawab Nathan seraya menindih tubuh Hera.

Hera mengernyitkan dahi. Memang nya apa yang sudah ia lakukan?

Nathan lantas mencium bibir Hera lembut. Ia sudah dikendalikan oleh nafsu yang sangat menggebu-gebu.

"Mmmmppppphh..." ujar Hera. Ia ingin melepaskan tautan tersebut, namun sayang nya Nathan melarang nya.

Hera terus mendorong tubuh sixpack tersebut dengan sekuat tenaga nya.

Dan berhasil. Tautan mereka pun terlepas.

Tetapi Nathan terlihat marah akan hal tersebut.

"Rupanya kau ingin segera mendapatkan hukuman nya, hm?" ujar Nathan seraya bangkit berdiri. Ia lalu berjalan menuju ke arah lemari.

Hera tidak menyia-nyiakan hal tersebut. Ia lalu bangkit berdiri dan berjalan ke arah pintu.

"Sial, mengapa letak pintu nya sangat jauh?" gumam Hera seraya terus berjalan.

Tidak lama kemudian ia pun sampai di depan pintu tersebut. Dengan segera Hera pun memutar kenop pintu.

Namun sayang nya, Nathan lantas menarik tangan Hera.

"Kau tidak bisa pergi sebelum mendapatkan hukuman nya." ujar Nathan seraya memperlihatkan sebuah borgol hitam dan juga sebuah tutup mata berwarna senada.

Hera membulatkan kedua matanya. Perasaan nya saat ini menjadi tidak karuan ketika melihat dua benda tersebut. Persis seperti di film Fifty Shades of Grey yang ia tonton beberapa waktu yang lalu.

***

Hati-hati, setelah ini bakalan banyak adegan 21++ nya.

Diingatkan kembali, bagi anak-anak yang masih unyuk, dilarang mendekat apalagi membaca chapter 8 🦄

Tetapi jika tetap nekat, maka dosa akan ditanggung sendiri.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 😘 biar aku cepet up lagi 😁😋

Thank you 💕

Nanny oh Nanny ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang