"Baiklah, kami akan kembali ke Australia." ujar Lucas.
"Secepat itu? Tetapi aku belum mengemas pakaian ku." ujar Hera.
Mendengar hal tersebut lantas membuat Lucas mengernyitkan dahi. "Untuk apa kau mengemas pakaianmu?"
"Tetapi bukankah kalian akan mengajakku kembali ke Australia?" gumam Hera.
Lucas lantas terkekeh. "Rencana awal memang seperti itu, tetapi saat ini beda. Kau telah mempunyai seorang tunangan. Jadi, persiapkan semua nya. Acara kalian tinggal 7 hari lagi."
Hera terdiam sejenak tetapi ia pun mengangguk. "Baiklah. Terima kasih karena telah berkunjung kemari."
"Dengan senang hati. Kalau begitu kami permisi dulu." jawab Lucas.
Monica lantas tersenyum. "Tolong jaga Hera. Kami mempercayaimu."
Nathan mengangguk. "Tenang saja. Aku akan menjaga putri semata wayang kalian ini dengan sangat baik."
"Baiklah ayo, nanti kita akan tertinggal oleh pesawat." ujar Lucas.
"Kami pamit dulu. Jangan lupa, persiapkan semua nya. Jika ada yang membingungkan maka hubungi saja kami." tambah Monica.
"Kami akan melakukan nya dengan sangat baik." jawab Nathan.
***
Keesokan hari nya, Hera dan juga Jordan telah kembali ke rumah megah milik Nathan.
"Nath." ujar Hera.
"Ada apa?"
"Bagaimana dengan pekerjaanku sebagai seorang pengasuh?" tanya Hera.
"Aku sudah memutuskan hubungan kerjamu dengan agen itu. Kau tenang saja." jawab Nathan.
Mendengar hal tersebut lantas membuat Hera mengernyitkan dahi. "Kapan kau melakukan nya? Dan mengapa tidak memberitahuku?"
"Kemarin malam. Lagi pula kau telah menanyakan nya sekarang." jawab Nathan.
Hera lantas membulatkan kedua matanya. "Terserah saja. Lalu apa yang akan kukerjakan setelah ini?"
"Kau tidak perlu bekerja. Aku yang akan menafkahimu dan juga keluarga kecil kita nanti. Lagipula aku ini sudah kaya raya. Kekayaanku tidak akan habis sampai 7 turunan, bahkan lebih." jawab Nathan.
Baiklah, sifat arogan milik Nathan mulai terlihat.
"Tetapi aku ingin bekerja." ujar Hera.
"Kau bisa menjaga Jordan setiap detik." jawab Nathan seraya mengecup kening Hera.
"Baiklah. Tetapi jika kita telah menikah nanti, kau harus tunduk kepada peraturan ku." ujar Hera.
"Tentu. Tetapi ada syaratnya." balas Nathan.
"Syarat? Apa itu?" tanya Hera.
"Kau harus bersedia melayaniku setiap hari nya." jawab Nathan.
"Nathan, berhentilah berpikiran mesum seperti itu." ujar Hera.
"Oh, baiklah kalau begitu. Aku tidak akan menuruti semua peraturanmu." balas Nathan.
Mendengar hal tersebut lantas membuat Hera memutar kedua matanya. "Baiklah. Aku menyetujui syarat aneh itu."
"Hei, itu tidaklah aneh. Tetapi menyenangkan. Dan sebentar lagi Jordan akan memiliki seorang adik." jawab Nathan.
"Terserah." ujar Hera.
"Ma-ma." ujar Jordan kepada Hera.
Mendengar hal tersebut lantas membuat Hera tersenyum. "Nathan, kau mendengarnya? Jordan mengatakan sesuatu."
Nathan lantas tersenyum. "Itu merupakan kata pertamanya."
"Coba kau sebut pa-pa." ujar Hera kepada Jordan.
Tetapi Jordan lantas menggeleng. Ia lalu memeluk Hera dan memainkan kepala nya diantara kedua payudara Hera.
Melihat hal tersebut lantas membuat Nathan membulatkan kedua matanya. "Hei, apa yang kau lakukan?" Ia lalu mengambil alih Jordan dari tempat tersebut.
Jordan lantas menangis.
"Nath, sudahlah. Jangan memarahi Jordan. Lagi pula ia masih terlalu kecil untuk-"
"Tidak. Ia harus mengetahui nya bahwa benda itu hanyalah milikku seorang." jawab Nathan.
"Nathan!!!" teriak Hera.
Nathan terdiam. Entah mengapa CEO tersebut seketika merasa takut terhadap Hera.
"Jangan berpikiran seperti itu. Dan, kemarikan Jordan. Ia harus segera tertidur." ujar Hera seraya mengambil alih Jordan.
Jordan lalu memeluk Hera yang tengah berjalan pergi meninggalkan kamar Nathan.
Seketika Jordan menjulurkan lidah nya ke arah Nathan yang tengah menatap kepergian Hera.
"Awas kau. Berani sekali mengejek ayahmu seperti itu." ujar Nathan.
***
Well, mungkin aku bakalan update acara pernikahan nya + masa depan mereka nanti 😂
Kalau mau cepet atau udah kepo banget, tinggalkan jejak kalian ya 😋😚 biar aku tahu seberapa antusias kalian sama ceritaku ini.
Thank you 😙❤
PS : aku bakalan buat cerita baru nih. Ditunggu aja ya 😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanny oh Nanny ✔
Romance"Tidak ada seorang pun yang boleh menyentuh atau memilikimu selain diriku," bisik Nathan. "T-tidak. Aku hanya seorang pengasuh saja disini," jawab Hera gugup. "Sssttt, diam dan nikmati saja," ujar Nathan lalu mencium Hera kembali.