Chapter 18

40.7K 1.9K 18
                                    

Hera tengah membaca berbagai buku-buku yang berisi kumpulan model gaun pengantin.

"Sejak tiga jam yang lalu kau belum juga menentukan pilihannya." ujar Nathan seraya duduk di samping Hera.

"Aku sedang mencari sebuah gaun yang terlihat seksi di bagian punggung." jawab Hera seraya tetap membalikkan buku tersebut.

Mendengar hal tersebut lantas membuat Nathan segera menarik buku yang tengah dipegang oleh Hera. "Biar aku saja yang memilihkan nya."

Nathan lantas mulai memilihkan sebuah gaun yang tertutup namun tetap terlihat elegan.

"Nath, ayolah. Lagi pula ini hanya sekali dalam seumur hidupku." rengek Hera.

"Aku tahu tetapi kau harus tetap menggunakan gaun yang tertutup." jawab Nathan.

"Terus saja pilih, aku tidak akan menikah denganmu jika seperti ini ceritanya." balas Hera seraya bangkit berdiri.

"Sayang tunggu. Akkhh, baiklah. Pilih gaun kesukaanmu. Tetapi jangan terlalu terbuka." jawab Nathan menyerah. Ia lalu memberikan buku tersebut kepada Hera kembali.

Hera lantas tersenyum senang. "Akhirnya, kau menjadi seorang pria yang baik."

"Hanya untukmu." jawab Nathan.

***

"Nathan, cepatlah. Kau ini lambat sekali." ujar Hera seraya duduk di sofa.

"Ada apa, sampai-sampai kau membangunkan ku dari tidur siang?" tanya Nathan seraya mengusap wajah nya.

"Serial kung ku panda akan segera dimulai." jawab Hera.

Mendengar hal tersebut lantas membuat Nathan menatap tajam ke arah Hera. Ia lalu berjalan secara perlahan mendekati nya.

"Kauuuuu.." gumam Nathan pelan.

Hera lantas menahan tawa nya. Ia memang sengaja membangunkan Nathan hanya karena ingin menjahili nya saja.

"Ya?" jawab Hera.

"Kau harus membayarnya." ujar Nathan seraya menggendong Hera ala pengantin baru.

"Turunkan aku." ujar Hera seraya tertawa.

Nathan lantas tersenyum. "Tidak. Kau harus bertanggung jawab atas semua nya."

"Tetapi tidak sekarang." jawab Hera.

"Sssttt, anggap saja ini sebuah geladi kotor untuk malam pertama kita." ujar Nathan seraya memasuki kamar nya.

Ia lalu membaringkan Hera di atas tempat tidur nya.

"Ingin menggunakan sesuatu yang ada di lemariku?" tanya Nathan.

"Tidak semuanya. Biarkan aku pergi." jawab Hera.

"Tidak bisa. Kau harus bertanggung jawab karena telah membangunkan ayam jantan ini." ujar Nathan.

"Nathan." rengek Hera.

Nathan lalu hendak mencium bibir Hera. Tetapi bersamaan dengan itu, Jordan pun menangis.

Nathan lantas berdecak. Ia lalu menatap ke arah kanan nya. Seketika ia terkejut ketika melihat sebuah keranjang bayi disana.

"Sejak kapan Jordan berada disini?" tanya Nathan seraya bangkit berdiri.

Hera lantas terkekeh. "Sejak kemarin."

Nathan lantas semakin kesal ketika tahu bahwa Jordan hanya tengah mencoba untuk mengganggu kegiatan nya saat ini.

"Kau lihat, ia hanya sedang mencoba untuk mengganggu kegiatan kita saja. Lebih baik kita pindahkan dia kembali." ujar Nathan.

Hera menggeleng. "Biarkan Jordan berada disini."

"Aku akan memindahkan nya sekarang juga." ujar Nathan.

"Pindahkan saja. Jadi, aku akan tidur di kamar Jordan." jawab Hera.

Nathan lantas mengendong Jordan dan merebahkan nya di atas tempat tidur king size milik nya. "Ini ini, sekalian saja dia tidur bersama kita dan melihat aksi mesum mu."

Hera lantas tertawa. Tetapi beberapa saat kemudian ia pun terdiam. "Apa katamu? Aku mesum?"

Nathan mengangguk. "Kau mesum."

"Terserah saja. Teruskanlah mengatakan hal itu kepadaku dan aku akan memotong jatahmu sampai satu tahun kedepan." jawab Hera.

"Heraaaaaaaaaaaa." rengek Nathan. Ia lalu memeluk Hera erat.

"Baiklah baiklah, aku akan menunduk dengan semua peraturanmu. Kau adalah ratu di rumah ini." ujar Nathan.

Yeah, akhirnya Hera memenangkan nya juga.

"Kau berjanji? Dan kau juga akan membiarkan Jordan tertidur di kamar mu ini?" ujar Hera.

Nathan mengangguk. "Apa pun itu, asalkan aku mendapatkan jatahku kembali seperti semula."

Hera lantas tersenyum.

Nathan lantas menghela napas lega. Ia lalu melepaskan pelukan tersebut.

Nathan lalu menatap ke arah Jordan. "Awas kau."

"NATHAN.." ujar Hera.

Nathan lantas tersenyum kepada Jordan. "Awas kau, anak baik. Aku akan menyayangimu."

***

Nanny oh Nanny ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang