Chapter 8

58.8K 2.2K 15
                                    

"Kau tidak bisa pergi sebelum mendapatkan hukuman nya." ujar Nathan seraya memperlihatkan sebuah borgol hitam dan juga sebuah tutup mata berwarna senada.

Hera membulatkan kedua matanya. Perasaan nya saat ini menjadi tidak karuan ketika melihat dua benda tersebut. Persis seperti di film Fifty Shades of Grey yang ia tonton beberapa waktu yang lalu.

***

"Apa yang akan kau lakukan dengan semua itu?" ujar Hera seraya berjalan miring layaknya seekor kepiting. Ia tidak tahu harus menghindar kemana.

"Tentu saja untuk menghukum mu karena kau telah berani menggodaku." jawab Nathan. Ia pun berjalan mendekati Hera.

Tanpa sadar, Hera telah sampai di tepi tempat tidur pria tersebut. Dan tiba-tiba saja, Nathan mendorong tubuh Hera, alhasil perempuan tersebut terjatuh di atas tempat tidur.

Nathan lantas tersenyum. Ia lalu menindih tubuh Hera lalu mencium sekitaran wajah cantik tersebut. Tidak lama kemudian, ciuman nya turun ke leher jenjang Hera, meninggalkan bekas hickey disekitar leher tersebut.

"Ahhh.. Hentikan.." ujar Hera.

Nathan lantas memberhentikan nya. Ia lalu menatap wajah Hera lekat. "Sejak pertama kali aku melihatmu, kau sudah membuatku terpana. Mungkin ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama."

Hera menggeleng. "Cintai saja wanita simpanan-"

Nathan lantas mencium bibir Hera lembut. Hera tetap menutup rapat bibir nya agar pria mesum itu berhenti mencium nya dan berhasil.

"Maafkan aku." ujar Nathan seraya memborgol kedua tangan Hera.

Hera terbelalak. Bagaimana bisa ia lengah?

"Lepaskan, kumohon. Aku tidak ingin melakukan-"

Nathan lagi-lagi mencium bibir yang sial nya terasa sangat manis tersebut.

Setelah itu, Nathan lantas memakaikan penutup mata kepada Hera. Hera terus memberontak, namun sayang nya Nathan tetap berhasil memakaikan nya.

"Aku akan bermain dengan sangat lembut karena aku tahu bahwa dirimu masih perawan." bisik Nathan. Ia lantas tersenyum.

Hera lantas menangis dengan keadaan kedua mata yang tertutup.

"Sssttt, jangan menangis. Kau tenang saja, ini akan sangat nikmat. Aku akan bermain secara perlahan." ujar Nathan seraya mencoba untuk menenangkan Hera.

"Lepaskan aku." teriak Hera.

Nathan tidak menghiraukan teriakan tersebut. Ia lalu membuka pakaian milik nya. Dan saat ini hanya tertinggal sebuah boxer saja.

"Pakaian ini menghalangi tubuh seksi mu." ujar Nathan seraya merobek dress yang tengah dikenakan oleh Hera tersebut.

"Tidak!" pekik Hera.

Nathan terlihat terpana ketika berhasil menatap tubuh seksi milik Hera secara keseluruhan. Dan teneyata, Hera tidak mengenakan bra sekaligus CD di dalam sana, memudahkan aksi Nathan.

Dengan segera Nathan lantas mencium sekaligus menghisap puting payudara Hera secara bergantian, dimulai dari kanan. Sebelah tangan nya meremas payudara kiri yang terlihat menggoda tersebut.

"Ahhhhh... Mmmpppphh." Hera tidak tahan lagi. Sentuhan yang diberikan oleh Nathan sangat lembut dan.. nikmat.

Hera terlihat mengigit bibir bagian bawah nya. Ia tidak tahan terhadap perlakuan yang diberikan oleh Nathan saat ini.

Nathan tetap melanjutkan kegiatan nya. Ia mencintai dua payudara tersebut mulai saat ini.

"Ohhhh... Mmpppphhh... Nathan.. Hentikann.." ujar Hera seraya menggeliat.

Nanny oh Nanny ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang