Chapter 16

42.8K 1.9K 11
                                    

Lucas telah kembali berkumpul dengan mereka semua. Sejak kedatangan nya tadi, ia terlihat bahagia.

"Ada apa?" tanya Hera.

"Tidak ada." jawab Lucas. Ia lalu menatap ke arah Jordan.

"Wah, lucu sekali. Siapa namanya?" tanya Lucas.

"Jordan." jawab Nathan dan juga Hera secara bersamaan kembali.

"Lihatlah, mereka berjodoh kembali." ujar Monica pada sang suami.

"Sudah kukatakan." jawab Lucas.

Hera terdiam mendengar nya.

Bersamaan dengan itu, terdengar suara bel apartemen Hera.

"Biar aku saja yang membuka nya." ujar Lucas seraya berjalan pergi meninggalkan mereka semua.

Hera lantas mengangguk. Lagi pula ia memang sangat malas untuk membukakan pintu tersebut.

"Mama akan mengajaknya ke dalam kamar mu." ujar Monica pada mereka berdua.

Nathan dan juga Hera mengangguk. Mereka lalu membiarkan Monica berjalan menuju ke arah kamar nya.

"Nath." panggil Hera.

"Hm?"

"Aku akan menjawab perasaanmu tadi." jawab Hera.

Nathan lantas memofuskan pandangan nya ke arah Hera. Ia pun tersenyum. "Baiklah. Aku akan menjadi pendengar yang baik."

Hera menghela napas panjang. "Iya."

Nathan menaikkan sebelah alis nya. "Iya? Untuk apa?"

"Untuk perasaan mu itu." jawab Hera.

Nathan telah mengerti tetapi ia sangat ingin menjahili wanita yang telah menjadi kekasih nya ini. "Aku tidak mengerti. Tolong jelaskan."

"Kau tadi mengatakan bahwa dirimu mencintaiku dan aku pun juga demikian." jawab Hera pelan.

"Demikian apa? Aku tidak mengerti." ujar Nathan.

Hera lantas membulatkan kedua matanya. "Aku mencintaimu."

"Aku mencintaimu." balas Nathan.

Hera lantas tersipu malu. Mungkin saja kedua pipi nya telah memerah bak kepiting rebus untuk saat ini.

"Tidak usah merasa malu seperti itu. Lagi pula kita telah melakukan hal yang-"

"Sssttt, diamlah. Tidak usah di lanjutkan." potong Hera.

Nathan lantas terkekeh melihat kekasih nya saat ini.

Bersamaan dengan itu, Lucas datang menghampiri mereka. Masih dengan senyuman yang terukir di bibir nya.

"Dimana putri-"

Hera lantas terdiam ketika mendengar suara tersebut.

"Kau?" gumam Doris.

"Kakak?" tanya Nathan seraya mengernyitkan dahi.

"Duduklah dulu. Tidak usah tegang seperti itu." ujar Lucas.

Doris lantas duduk di hadapan Nathan dan juga Hera. Wajah nya terlihat masih syok.

"Ini dia putri semata wayangku yang akan kita jodohkan dengan adikmu. Namanya Hera Maurine Avson." ujar Lucas.

Doris masih terlihat menganga mendengar nya. Pantas saja kecantikan Hera sama persis dengan Monica.

"Nak, disini kami akan menjodohkanmu dengan Nathan, atasanmu itu." ujar Lucas kepada Hera.

"Atasan?" gumam Doris.

"Hera telah bekerja sebagai seorang sekretaris di perusahaan ku. Kinerja nya sangat bagus. Apalagi ia bergelar S2." ujar Nathan.

Nanny oh Nanny ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang