Hari ini minggu, gua sama sekali ga keluar kamar dari pagi sampe hampir malam lagi. Rasanya nyaman ngga pakai korset. Bener bener lega karena bisa nafas dengan tenang tanpa ada perasaan sesek kaya biasanya pas gua pakai korset.
Gua tiduran cuman pakai singlet dan hotpants. Hape gua matiin, kamar gua kunci dan gua biarkan gelap.
Biarin gua disini ditemani kegelapan dan suara tangis. Kapan lagi gua bisa nangis bebas tanpa khawatir ada yang tanya gua baik baik aja atau ngga?
Faktanya dari kecil bukanya ini yang selalu diajarkan ke kita? Kita dipaksa meyakinkan diri bahwa semuanya baik baik aja padahal jauh di lubuk hati ada perasaan hancur, Ada rasa pengen nangis di pelukan seseorang.
Gua merhatiin garis dua pada beberapa testpack yang kemaren gua beli. Dan rasanya depresi gua bertambah setiap lihat itu.
Rasanya gua makin benci sama diri gua sendiri.
Tok tok tok ...
Gua diem, pura pura tidur. Lagi ga mood untuk ngomong sama siapapun.
Tok ... Tok ... Tok ...
"Hana, ini gua, Rosé,"
Gua ngelap air mata dan bedakan tipis, menolak untuk terihat menyedihkan.
Setelah ambil cardigan, gua memutuskan untuk buka pintu.
"Berantakan amat Han, Udah lihat hasil SNMPTN?" Rosé masuk tanpa gua suruh. Karena gamau banyak omong gua segera ngunci pintu lagi dan duduk di hadapan Rosé.
"Lo ada masalah apa sih Han? Ga keterima SNMPTN?"
Gua geleng, "Gua keterima kok."
"Ada masalah sama Jaehyun?"
Gua geleg lagi, "Engga, we're literally fine."
Rosé menghela nafas gusar. "Then tell me? Lo pusing gara gara bentar lagi Ujian Nasional?"
Gua gasanggup lagi buat nahan tangisan ini. Gua lemah, dan gua butuh seseorang buat cerita masalah gua. Tanpa aba aba gua peluk Rosé dan nangis di pundak dia.
Rosé nepuk punggung gua, "Lo kenapa sih Han?" Tanyanya dengan suara serak.
"Rosé, maafin gua."
"Untuk apa?"
"Rosé, gua tuh hina banget sumpah, gua jijik sama diri gua sendiri. Gua malu sama diri gua sendiri." Kata gua sambil sesegukan.
Kali ini Rosé lebih milih buat diem aja dan dengerin gua.
"Rosé, gua sampah banget, gua bukan cewek baik baik."
"Kenapa Han? kenapa? Jangan bilang gitu. Sumpah ya, beberapa bulan ini lo tuh beda Han, lo bukan Hana yang gua kenal sejak dulu."
Gua buka Laci dan ambil kotak kecil.
"Nih," Gua kasih kotak itu ke Rosé.
Walau kelihatan bingung dia tetep buka kotak itu.
"Han??!!" Muka Rosé bingung, kelihatannya dia terkejut banget sama apa yang dia liat.
Gua ngangguk, "Iya, Rosé, iya, gua hamil."
Tak
Testpack itu jatuh ke lantai. Rosé langsung nyamber badan gua dan meluk gua erat.
"Siapa yang buat lo begini? Lo di perkosa orang? Siapa???? Jaehyun tau?"
Gua cuman bisa geleng karena buat jelasin semuanya pun gua ga sanggup. Hati gua masih sakit banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnancy, The Dandelion [✓]
Hayran Kurgu"Jae, kalau aku bilang aku positif kamu marah ga?" ㅡ cindereyna, 2O18