Fauza(dith) 18 - Orang Asing

18 10 0
                                    

Turn on music: Hanin dhiya-Bukan untukku.

"Kenangan memang susah hilang dan di lupakan, karena di dalamnya ada dua orang yang pernah saling mencintai. Namun, tak ada yang ingin mengalah."

***

Ini semua karena aku masih mengharapkan dia yang hanya menganggapku tak berarti. Aku bodoh, sudah terlalu jatuh ke dalam perangkapnya yang kejam. Harusnya aku sadar kalau dia hanya mempermainkanku. Tidak mungkin dia datang dan mengingatku kembali.

Consciously Lia! Adith can not come just for you. And if he comes it's diginitely not for you.

***

Iya, aku mengaku kalau aku mencintainya. Lalu kenapa kau membuat dia menderita, Tuhan. Iya, aku sangat menyayanginya, aku takut kehilangan ia. Tolong jangan ambil dirinya dariku.

Hembusan nafas gusar terdengar bergemuruh. Sudah sejak tiga puluh menit yang lalu, Lia menatap Fauzan yang kini terbaring di brangkar rumah sakit. Lantas ia memejamkan mata sejenak, berusaha menahan air mata yang hendak keluar.

Setelah tertegu beberapa saat, Lia mengakhiri lamunanya. Mengecup singkat dahi Fauzan yang masih di balut perban kemudian melangkah keluar dari ruang rawatnya.

Setelah berada di luar ruangan, Lia mengeluarkan ponselnya kemudian menelfon seseorang.

"Hallo"

"..."

"Kau dimana?"

"..."

"Tolong temani Fauzan dirumah sakit sebentar saja, aku harus berangkat ke kampus!"

"..."

"Thankyou."

Lia mengakhiri sambungan telfonya. Dengan langkah gontai, gadis itu berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan pikiran yang sudah kemana-mana. Perasaannya sekarang ini sedang kacau, setelah peristiwa semalam.

Kegundaan dan ketidak percayaan menggerogoti dirinya karena kehadiaran seseorang yang dulu sempat menghancurkan hidupnya. Setelah tiga tahun tak menampakkan diri, Ia kembali membawa bencana bagi Lia. Apa memang Adith di takdirkan untuk mengganggu hidup Lia? hanya Tuhan yang tau.

Namun, jika ia mengingat kondisi Fauzan sekarang, rasanya dia ingin berteriak. Melampiaskan betapa Lia sangat merasa bersalah karena kecelakaan itu terjadi karenanya.

Brunk!

"Maafkan aku Tuan, kau baik-baik saja?"

Lia menoleh saat tubuhnya tiba-tiba tidak sengaja menabrak seorang laki-laki. Namun, karena terburu-buru dan pikiran nya yang belum jernih, Lia berlalu begitu saja saat melihat kalau orang itu baik-baik saja.

"Hey, Lia?"

Belum sempat melangkah lebih jauh, Lia kembali menoleh memastikan apakah dia mengenal orang itu. Tapi, setelah melihatnya dengan teliti, dia sama sekali tidak mengenalnya.

"Sorry, who are you?"

Tampak Lia menatap teliti ke arah laki-laki yang mungkin sudah berumur tiga puluan. Penampilannya biasa saja, wajahnya terlihat seperti orang Asia, dan dia juga tidak terlihat berbahaya. Namun, Lia juga harus hati-hati dengan orang asing.

Fauzadith #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang