Be Mine [SEASON2]

eps. 09

Acara Live pun akan segera dimulai. Acara pertama diisi dengan BigBang. Boy grup dari Big 3 agensi itu membawakan penampilang yang luar biasa membuat seluruh studio bergemuruh oleh sorakan penonton yang sepertinya di dominasi oleh para VIP.

Setelah mereka selesai, BigBang turun, selang iklan 5 menit. MC akan segera memanggil Blackpink untuk segera menaiki panggung. Di perjalanan menuju panggung, Jisoo yang sedang kalut memikirkan kegelisahannya saat tampil nanti, dikejutkan oleh sapaan dari Seungri yang membuat semua orang beralih pandangan padanya.

"Hwaingting Blackpink!!! Hey, kau kenapa murung seperti itu leader? Kau harus semangat, sebagaimana para Blink di luar sana yang menunggu kalian menampilkan kehebatan kalian. Ayo semangat!!!" ujar Seuri kepada Jisoo.

"Kamsahamnida, sunbaenim." ujar Jisoo sambil membungkuk dan tersenyum. Jujur. Seungri bisa membuat Jisoo merasa lebih baik dari sebelumnya.

"Yaa, panggil aku Oppa saja, jangan canggung seperti itu. Yasudah kami tinggal dulu ya, semangat Blackpink!!!" ujar Seungri kembali. Disusul dengan senyum dan hormat para member Blackpink kepada para Sunbaenim mereka.

Blackpink pun naik panggung. Berhubung saat simulasi tadi Jisoo kurang pas di bagian vokal, maka para staff mengisi vokal bagian Jisoo *artinya dia lipsing dengan suara dia sendiri.

Perfomance pun dimulai. Diawal, Jisoo lancar dan bisa melewatinya dengan baik. Mereka membawakan lagu As if youre is last.

Namun saat bagian kedua, Rose tiba-tiba berhenti. Dia mendadak terlihat seperti lupa lirik dan gerakan.

Dengan penuh inisiatif, Jisoo pun mengisi bagian Rose lengkap dengan vokalnya yang tinggi itu.

"Geojitmalcheoreom kiseuhaejwo naega neoege
majimak sarangin geotcheoreoom~" Jisoo membawakan bagian Rose dengan suara aslinya. Gadis itu bersyukur bahwa mikrofon yang ia pakai menyala. Lalu disusul dengan Lisa yang menutup lagu sampai mereka mendapat tepuk tangan yang luar biasa dari para Blink. Sampai Chanyeol yang kala itu sedang memandangi hp nya tersentak mendengar suara Jisoo. Dia langsung mengalihkan pandangan ke panggung dan terpesona melihat Jisoo.

Bukan hanya Chanyeol. Para staff bahkan Sangwon eonnie *manager Blackpink* juga Hannie eonnie *manager Jisoo* ikut kaget melihat Jisoo ternyata bisa bernyanyi dengan baik.

Akhirnya Blackpink pun bisa melewatinya dengan baik sampai selesai. Semua member mulai turun dari panggung. "Ayo eonnie, kau sangat hebat malam ini!" ujar Jennie sambil menuruni tangga panggung diikuti oleh Jisoo yang turun dengan lunglai. Dia merasa lelah karena terlalu bahagia dan puas akan performance nya malam ini. Namun dia takut Rose akan semakin membencinya, dia terus memikirkan itu sehingga secara tidak sadar dia agak melamun.

Chanyeol yang kala itu akan menaiki tangga, menatap Jisoo yang berjalan dengan tatapan kosong dan tanpa gairah. Chanyeol juga bisa melihat bahwa dia tidak melihat pijakan tangganya, sehingga kakinya tersandung anak tangga dan jatuh.

Bugh~

Chanyeol yang ada di bawah telah sigap menahan tubuh mungilnya. Posisi mereka sekarang masih berdiri, Jisoo berada di tangga panggung dan Chanyeol dibawah tangga. Namun karena jatuh tadi, Chanyeol tidak sengaja memeluk gadis itu sangat erat, Jisoo yang kaget dan baru sadar dari lamunannya pun sampai tidak bisa bernapas.

Dengan sigap Chanyeol menurunkan gadis itu dari tangga sambil mengangkatnya dan kemudian melepaskan pelukannya. "Gwenchana-yeo?" tanya Chanyeol kepada gadis itu yang masih terpaku karena kaget dengan apa yang baru saja terjadi.

Namun sang MC sudah memanggil Chanyeol dan mengingat kan bahwa ini acara Live jadi dia tidak boleh telat naik ke atas panggung. Chanyeolpun pergi meninggalkan Jisoo yang masih terpaku.

Dia mulai bernyanyi. Sesekali dia melihat ke samping. Namun sayang, gadis itu sudah pergi entah kemana. Mungkin dia sudah kembali ke ruang artisnya. Pikirnya dalam hati.

.
.
.
.

Saat Jisoo berjalan menuju ruang artisnya, dia melihat Jennie yang berlari ke arahnya.

"Eonnie! Kau tidak apa-apa? Kenapa lama sekali? Apa terjadi sesuatu padamu?" gadis itu menyerang Jisoo dengan banyak pertanyaan. Dengan wajah khawatir dan napas terengah-engah, dia memelototi Jisoo.

"Ya, memangnya aku kenapa?" jawab Jisoo sambil tertawa. "Wajahmu lucu sekali saat mengkhawatirkan ku-- yaa! Mengapa kau mencubitku?" tawa Jisoo berhenti saat Jennie mencubitnya.

"Yasudah ayo kembali ke ruang artis, eonnie." ujar Jennie sambil menggandeng tangan Jisoo menuju ruang artis mereka.

Saat mereka berdua memasuki ruang artis, Sangwon eonnie bertepuk tangan. "Wah, ternyata Jisoo-ssi punya bakat terpendam." ujarnya sambil tersrnyum sumbringah.

"Aniyo~ itu berkat aku berlatih dengan keras eonnie," jawab gadis itu sambil tersipu.

"Ku akui kau hebat eonnie," ujar Lisa yang membuat Jisoo kaget.

"Maafkan aku yang selalu membuatmu kesal ya eonnie fufufuT_T" ujar Lisa sambil merengek kepada Jisoo.

"Hahaha, sudah lah kau tidak perlu seperti ini." ujar Jisoo sambil memeluk Lisa.

"Aku juga minta maaf eonnie. Sekalian gomawo, kau telah menyelamatkanku kali ini." ujar Rose dengan nada sendu penuh penyesalan.

"Yaa, kenapa kalian jadi mellow gini sih? Ayolah, kalian tetap sahabat-sahabat terbaiku." ujar Jisoo sambil merentangkan tangannya menandakan ia memberi pelukan. Ke 3 member lainnya pun ikut memeluk gadis itu.
.
.
.
.
.
Gadis itu merasa bahagia sekarang. Bahwa dia bisa tinggal di dorm Blackpink dengan tenang. Dia memutuskan untuk memindahkan barang-barang di rumahnya ke dorm. Hanya barang-barang penting saja memang. Tapi seperti biasa, Jennie sibuk ikut membantu Jisoo merapikan barang yang akan dibawanya ke dorm. Dia begitu bersemangat mendengan eonnie kesayangannya akan tinggal di dorm dengannya. Tapi Dara menyuruhnya untuk tetap pulang. Mamanya itu bahkan menjadwalkan waktu pulang anaknya. Bahwa dalam 1 minggu ia harus minimal 2 kali pulang dan mengunjunginnya.

Yah, bagi Jisoo tak apa. Toh, memang dia hanya punya Mamanya saja. Eh, dengan Papanya sih. Papa tirinya, Leeteuk.

Nanti malam Jennie akan ke rumahnya. Sesuai janji, dia akan membantu Jisoo berkemas. Namun dia lupa, bahwa ada laki-laki yang menunggu kedatangannya di kediaman Leeteuk itu.

.
.
.
.

Tbc.