Didedikasikan untuk seluruh pembaca setia Someone
Part 18. Now We KnowCan't say anything.
---🖤🖤🖤---
"Bokap sama nyokap gue mana?" Tanya Auxi ketika Someone menghampirinya.
"Katanya mbak Ratih tadi, ada temen papa kamu yang meninggal."
"Perginya udah lama?"
Someone mengangguk ragu. "Kayaknya iya, tadi waktu aku sampe rumah sih, tante Lia sama om Lary udah pergi."
"An," Jevon menyerahkan ponsel milik Someone. "ada WhatsApp dari pacar lo." Setelah mengembalikan ponsel tersebut, ia langsung masuk ke kamar.
Someone jadi bingung dengan perilaku Jevon. Mengapa Jevon terkesan cuek lagi?
Tak ingin ambil pusing karena mengira bahwa Jevon hanya ingin cepat-cepat beristirahat, akhirnya Someone menge-cek notidikasi WhatsApp yang dimaksud Jevon tadi.
Ia begitu senang ketika mengetahui bahwa yang mengiriminya pesan tadi adalah Will. Ditambah lagi dengan kabar gembira yang ia dapatkan, Will berkata bahwa ia akan datang hari ini. Ya, hari ini. Karena ini sudah lewat jam dua belas malam.
Someone meloncat girang. "Auxi!"
Auxi terkekeh melihat tingkah Someone barusan. "Apa?"
"Will dateng hari ini. Dia bilang, dia mau nemuin aku."
Auxi tersenyum lebar. "Bagus dong."
"Eits, jadi Will itu pacar lo? Kok Jevon tau?" Tanya Auxi terkejut bercampur dengan bingung.Someone menggeleng cepat. "Bukan. Nanti deh, kamu kenalan sendiri sama orangnya." Ucap Someone diakhiri dengan seulas senyuman.
Auxi berdecak. "Yaudah deh, iya."
Someone tertawa.
Auxi menaikkan dagunya sekilas. "Tidur, gih. Besok sekolah."
"Naik bareng, yuk. Kamu mau tidur juga kan?"
Auxi memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana jeans-nya. "Lo duluan aja, gue masih ada urusan."
Someone mengacungkan kedua jempolnya. "Oke!"
Setelah mendengar bunyi pintu ditutup, Auxi berjalan ke dapur untuk mengambil beberapa camilan dan tiga air mineral sekaligus lalu membawanya ke dalam kamar.
Ketika Auxi berbalik badan, ia melihat Jevon sedang menaiki tangga sambil menggendong Aaron yang tertidur pulas.
"Taruh di kamar gue aja."
Auxi berjalan mendahului Jevon untuk membukakan pintu kamarnya.
Ketika pintu sudah benar-benar terbuka Jevon baru masuk ke kamar dan membaringkan Aaron di kasur King-size milik Auxi.Setelah itu mereka ikut berbaring di kedua sisi tubuh Aaron.
"Lo ngapain bawa cemilan sebanyak itu?" Jevon bertanya sambil memejamkan mata.
"Tadi gue pengen ngobrol bareng Lo, sekalian nyemil. Tapi gajadi deh, udah PW banget nih posisi gue." (PW: posisi wenak, dapat mengakibatkan mager :v)
"Dasar mager-an." Cibir Jevon.
Lalu suasana menjadi hening.
"Lo suka kan sama Someone?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone [Completed]
Teen Fiction#1 in Someone for a month Cerita ini bukan tentang si ceria yang mencintai si dingin. Cerita ini juga bukan tentang seseorang yang akhirnya menikah dengan seorang CEO kaya raya. Aku yakin beberapa dari kalian pasti pernah mengalami setidaknya satu...