Kill Me Slowly

30 5 4
                                    

Didedikasikan untuk penyiramair

Part 32. Kill Me Slowly

Nggak semua hal harus kamu tanggung sendiri. Terkadang kamu butuh orang lain untuk meringankan bebanmu

--- 🖤🖤🖤 ---

Jevon memarkir motor besarnya di tempat seperti biasanya.

Setelah meletakkan helmnya di spion motornya, ia memasang headset di telinganya.

Selama ia berjalan menuju ke kelas, banyak pasang mata yang memperhatikannya. Ia sudah biasa dengan itu semua, namun kali ini ada yang berbeda. Semua orang melihatnya dengan tatapan benci dan siap berperang.

"Eh bangsat!" Seseorang menarik kasar headset yang dipakainya, hingga ponselnya ikut terjatuh dengan keras.

Jevon masih diam.

"Beraninya cuma sama cewek doang lo!" Randy melayangkan kepalan tangannya.

"Maksud lo apa?" Jevon menahan kepalan Randy seraya mencengkeramnya dengan kuat.

Randy tersenyum miring. "Bacot lo! Di video itu, gue udah liat semuanya. Bahkan satu sekolah udah liat kelakuan busuk lo. Ternyata, seorang Jevon Jovanno Sanders yang disegani banyak orang punya sisi gelap. Suka nyakitin cewek." Randy menyentuh dada Jevon dengan telunjuknya.

Jevon memelintir tangan Randy ke belakang. "Ngomong yang jelas! Maksud lo apa?"

"Nah itu dia! Cewek perebut pacar orang. Alias pepacor!" sela suara lain.

Jevon menoleh ke sumber suara. Disana, ia melihat Hana yang berdiri mematung dengan wajah terkejutnya.

Kesempatan ini dimanfaatkan Randy untuk melancarkan aksinya lagi.

Tubuh Jevon terhuyung ke belakang. Namun setelah ia berhasil menguasai keseimbangannya, ia membalas pukulan Randy.

Suasana semakin ricuh saat semakin banyak yang menyoraki aksi Randy dan Jevon.

"BERHENTI! ATAU KALIAN SEMUA DIKELUARKAN DARI SEKOLAH!" tiba-tiba sebuah suara menghentikan aksi anarkis Randy dan Jevon.

Semua siswa-siswi Harmony menghentikan aksinya. Mereka menoleh ke sumber suara dan mendapati kepala sekolah mereka sedang berdiri berdampingan dengan seorang pria.

"Lo bakal jadi musuh satu sekolah. Inget itu!" Randy meludah tepat di sepatu Jevon.

Jevon menarik kerah seragam Randy, hendak menghajarnya lagi.

"Jevon. Cukup." Will menghentikan aksinya.

Jevon menurunkan tangannya. Sedangkan Randy tersenyum miring lalu meninggalkan Jevon.

*

"Aw! Ampun, Ma! Ampunnn!"

"Siapa yang bilang kalo kamu boleh nyembunyiin kondisi Someone sekarang?! Ayo jawab!" Lia menjewer telinga Auxi lebih keras.

Someone meringis melihatnya.

"Tante Lia, jangan marahin Auxi. Dia udah nolongin Someone kok, semalam."

Lia menoleh ke arah Someone.

"Kamu itu kenapa sebenernya, Some? Tante khawatir banget sama kamu."

Someone [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang