Part 15. I Hate This Name
Ini yang bikin gue benci punya nama belakang terkutuk itu.
---🖤🖤🖤---
"Jadi, Jevon di jemput sama papanya? Pakai pemaksaan lagi?" Lia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ayahnya pasti bukan orang sembarangan." Ucap Lary yang duduk di sebelah Lia. "Kamu nggak tau apa-apa tentang ayahnya, Steve?"
Auxi menggeleng. "Saking bencinya dia, sampe-sampe dia nggak pernah mau cerita banyak tentang om Gilbert, pa. Yang aku tau sih, om Gilbert punya perusahaan yang namanya Sanders Corp."
"Kira-kira maksud dia apa ya?" Auxi menatap bingung Someone. "Yang perjanjian itu loh." Lanjut Someone.
"Perjanjian apa?" Tanya Lary.
"Tadi Jevon sempat bilang kalau dia udah bikin surat perjanjian sama om Gilbert, tapi kita nggak ada yang tau masalah perjanjian itu."
Tiba-tiba ada seorang wanita yang datang tergopoh-gopoh menghampiri mereka. "Maaf, semuanya. Ada tamu di luar, katanya namanya Fel-"
"Hai semua!"
Belum sempat wanita itu selesai berbicara, ada seorang wanita lagi yang masuk dari luar.
"Felish!" Lia memeluk Felisha dengan erat.
Setelah itu Lia melepaskan pelukannya.
"Pembantu kakak baru, ya?" Tanya Felisha
"ART, Fel." Peringat Lia.
Felisha menunjukkan cengirannya. "Iya, itu maksudnya."
"Ratih, sini." Ratih adalah asisten rumah tangga Lia yang baru, ia baru saja bekerja untuk keluarga Lia beberapa hari yang lalu.
"Ini Felisha, adik saya."
Ratih mengangguk sambil tersenyum canggung. "Maaf bu, saya nggak tau."
"Iya nggak pa-pa." Ucap Lia, setelah itu Ratih pamit pergi dari hadapan mereka.
"Linda sama Laura mana, Fel?" Tanya Lia ketika tidak menemukan keberadaan kedua anak Felisha.
Felisha menggedikkan bahunya. "Masih di luar, berantem kali. Biasalah anak cewek, suka ribet."
"Kamu pasti Someone." Ucap Felisha, namun Someone hanya diam.
"Dia pasti kaget lihat kamu, Fel." Ucap Lary lalu tertawa.
"Tante Felisha ini adik kembar mama kamu." Jelas Lia yang membuat Someone mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Tante kembarannya mama?" Tanya Someone, sebenarnya ia bertanya bukan karena bingung, tapi lebih kepada tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.
Felisha tersenyum lebar. "As you see, sweety."
"Hai all!" Ucap Linda yang baru saja masuk ke dalam rumah bersama dengan Laura di belakangnya.
Auxi langsung melengos, ia langsung mengajak Someone naik ke lantai atas.
"Auxi, kamu mau kemana?" Tanya Lia bingung.
"Mau lihat Aaron di kamar, mungkin dia udah bangun. Aku mau ngajak dia main."
"Kalau udah bangun, ajak Aaron ke taman ya, kita makan bareng di sana." Ucap Lia sedikit berteriak karena Auxi yang mulai hilang dari pandangannya.
Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam kamar.
"Oh ya, Hana gimana, Xi?" Tanya Someone berbisik-bisik karena tidak ingin mengganggu tidur Aaron.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone [Completed]
Ficção Adolescente#1 in Someone for a month Cerita ini bukan tentang si ceria yang mencintai si dingin. Cerita ini juga bukan tentang seseorang yang akhirnya menikah dengan seorang CEO kaya raya. Aku yakin beberapa dari kalian pasti pernah mengalami setidaknya satu...