Why?

59 5 0
                                    

Part 28. Why?

Kenapa kamu masih bilang sayang kalo di hati kamu udah ada yang lain?

---🖤🖤🖤---

Someone memukuli lengan Auxi. "Jangan bercanda, aku nggak suka ya."

Auxi mengaduh. "Iya, iya. Ampun. Ampun. Ah, aduh, gue cuma bercanda. Aduh."

Someone menjiwiti perut Auxi.

"Eh, mau lari kemana kamu?" Someone mengejar Auxi yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam rumah.

Auxi menoleh kebelakang lalu tertawa terbahak-bahak.

Namun di saat yang bersamaan Mbok Rum muncul di depan Auxi.

Auxi sangat terkejut melihat kemunculan Mbok Rum yang muncul secara tiba-tiba sambil membawa alat pel. Ia berusaha mengerem tubuhnya, namun tidak berhasil.

"Awas Mbok Rum!"

Mbok Rum menjerit, takut ditabrak Auxi.

Someone yang melihat itu segera menarik tangan Auxi. Namun sialnya, ternyata terdapat genangan air di lantai yang kemudian membuat Someone terjatuh bersama dengan Auxi di atasnya.

Cupp

Mereka berdua tidak sengaja berciuman.

Auxi dan Someone sama-sama membelalakkan matanya.

Posisi mereka saat ini, Auxi berada di atas Someone sambil menyanggah kepala Someone dengan telapak tangan kanannya agar tidak terhantuk lantai, tangan kirinya di genggam erat oleh Someone.

"Den Auxi? Den Auxi nggak jadi nabrak Mbok, kan?" Mbok Rum masih menggenggam erat alat pelnya sambil memejamkan mata.

Auxi yang mendengar itu seakan tersadar dari lamunannya. Ia langsung bangkit berdiri, lalu setelahnya ia membantu Someone untuk berdiri.

Someone menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. Ia salah tingkah. Bayangkan saja jika kalian berciuman bibir dengan sepupu kalian sendiri. Malu dan canggung.

"Nggak jadi, Mbok. Mbok Rum bisa buka mata sekarang."

Perlahan Mbok Rum membuka matanya.

"Maafin Mbok Rum ya, Den, Non. Tadi Mbok numpahin air minum. Terus ini baru aja mau dibersihin." Mbok Rum meringis sambil mengangkat sedikit alat pelnya.

Someone cepat-cepat pergi dari situ. Ia langsung masuk ke kamarnya, meninggalkan Auxi dan Mbok Rum tanpa pamit.

"Aduh, Non Someone marah ya sama Mbok?" Mbok Rum menatap kepergian Someone dengan tatapan penuh rasa bersalah.

"Mungkin Someone cuma kecapean habis berenang, Mbok. Santai aja, dia bukan pemarah."

Mbok Rum mengangguk pelan. "Iya, Den. Sekali lagi, Mbok minta maaf, ya."

Auxi mengangguk. "Iya Mbok, lagian Mbok Rum nggak salah kok. Tadi aku yang main lari-larian. Aku ke kamar dulu ya, Mbok."

Someone [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang