You're Wrong

40 4 3
                                    

Part 36. You're Wrong

Kamu kira dengan menyakiti aku semuanya akan berakhir?
Kamu salah.

---🖤🖤🖤---

Waktu hampir menunjukkan pukul 7 malam, namun mereka tak kunjung berangkat.

"Some? Udah siap belom?" Auxi berteriak sambil memakai sepatunya. Ia berjalan tergopoh-gopoh menaiki tangga.

Semua ini terjadi gara-gara mereka yang ketiduran dan lupa menyalakan alarm.

Suara ketukan pintu terdengar di indera pendengaran Someone.

"Wait!" ucap Someone sedikit berteriak.

Setelah memastikan dandanannya kembali, ia membuka pintu kamarnya.

"Ayo!"

Someone berjalan melewati Auxi yang kini tengah bergeming.

Ia menelan ludah susah payah.

"Auxi, ayo!"

Someone menuruni tangga dengan tergesa-gesa.

"Oh my God! My jacket." Someone hendak menaiki tangga kembali namun Auxi menahannya.

"Biar aku yang ambil."

Ia kembali menaiki tangga. Setelah berhasil menemukan jaker yang dimaksud Someone, ia kembali turun.

"Thanks," ucap Someone ketika menerima jaketnya. "Itu tali sepatu kamu." Someone menunjuk sepatu Auxi yang talinya belum diikat sebelah.

Auxi kembali duduk lalu mengikat tali sepatunya. Tiba-tiba ia memiliki sebuah ide. Ia mengeluarkan ponsel dari saku celana jeansnya.

"Some."

"Hmm?"

"Ehh, kamu ngefoto aku ya?" Someone berjalan cepat menuju Auxi lalu merebut ponselnya.

"Jangan dihapus, ya," peringat Auxi. Ia bangkit berdiri lalu mensejajari Someone. "Yah, kabur fotonya. Tapi tetep keliatan cantik."

Pipi Someone merona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pipi Someone merona. Ia memilih untuk berdeham sebelum berkata, "Ayo! Kita udah telat."

Someone menggeret tangan Auxi.

"Yaampun, cantik banget." Lia mendorong Auxi menjauh tanpa mempedulikan bagaiamana ekspresi anaknya yang sudah berubah masam sekarang.

Sayangnya Someone tidak sempat melihat perubahan raut wajah Auxi. Jika ia melihatnya, mungkin saja sekarang ia sudah tertawa hingga menitikkan air mata.

Someone tersipu malu mendengar pujian Lia. "Thank you Tante."

"Kamu pinter make up ternyata, dulu Emily nggak bisa make up sendiri. Dia tuh kutu buku banget, seneng menyendiri dan nggak suka dandan. Biasanya yang bagian ngomelin sih Tante." Lia tertawa.

Someone [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang