Part 40. Our Relationship
It won't be the same anymore. But, it's better than you say good bye to me or you leave me alone.
---🖤🖤🖤---
Dua minggu sudah peristiwa itu terjadi. Dan selama itu juga, Someone belum juga siuman, walau pun ia sempat membuka matanya, namun tetap saja itu belum bisa dikategorikan siuman.
Padahal tepat hari ini usianya bertambah satu tahun.
Sretttt
Terdengar bunyi pintu yang digeser.
Laki-laki dengan perawakan tegap itu berjalan mendekat ke tempat di mana Someone berbaring.
Ia meletakkan box berisikan kue tart ke dalam kulkas.
Kemudian mengambil vas bunga yang terpajang dan membuang bunga lama. Setelah itu ia mengganti airnya, kemudian menggantinya dengan bunga yang baru.
Bunga kesukaan Someone yang baru-baru ini ia ketahui.
Setelah menyelesaikan kegiatannya, laki-laki itu keluar dari ruangan.
"Jevon?"
Yup, laki-laki tadi adalah Jevon.
Di sana ia melihat Gladys yang baru saja tiba bersama dengan Rayn.
Senyuman di wajah cantik Gladys membuatnya merasa terharu. Mengapa ia harus terpisahkan dari keluarga sebaik ini?
"Sayang, kamu sudah makan?" Gladys membelai rambut Jevon dengan penuh kasih sayang, ia sedikit berjinjit karena tinggi Jevon yang sudah melampauinya.
Jevon tersenyum. "Sudah, Ma."
Gladys memeluk Jevon dengan erat.
"Kalau kamu ada masalah atau perlu sesuatu, kamu langsung bilang aja. Jangan sungkan, oke?"
Jevon mengangguk. "Iya, Ma."
"Justru Mama sangat bersyukur kalau kamu bisa bikin Mama repot."
Jevon tertawa dengan mata berkaca-kaca.
Selama ini hidupnya selalu di bawah tekanan Gilbert. Ia tidak pernah bahagia dengan kehidupannya dulu. Namun sekarang, ia merasa sangat bersyukur Tuhan masih baik padanya. Setidaknya ia masih diberi kesempatan untuk bertemu orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone [Completed]
Novela Juvenil#1 in Someone for a month Cerita ini bukan tentang si ceria yang mencintai si dingin. Cerita ini juga bukan tentang seseorang yang akhirnya menikah dengan seorang CEO kaya raya. Aku yakin beberapa dari kalian pasti pernah mengalami setidaknya satu...