Part 27. Broken
Nggak ada sesuatu hal yang disingkirkan tanpa alasan, bahkan sampah sekali pun
--- 🖤🖤🖤 ---
Mobil Auxi berhenti tepat di sebelah mobil yang ia hafal dengan betul siapa pemiliknya.
"Untuk apa kalian ke sana?" ucap Will sinis.
"Will," peringat Hana yang berdiri di sampingnya. Ia menyentuh lengan Will.
"Will, ini salah aku. Nggak seharusnya aku terpengaruh sama perkataan papa." Lia berusaha menjelaskan.
Will menghela nafas berat. "An? Apa yang mereka lakukan padamu?"
Someone hanya menunduk diam.
"Mending kita masuk dulu," ucap Hana menghilangkan ketegangan.
Mereka pun duduk saling berhadapan di sofa ruang keluarga.
Suasana masih begitu tegang sampai akhirnya Will mulai berbicara,
"Tolong jangan ke sana lagi. Sudah cukup aku yang mengalaminya."
Someone yang sedari tadi hanya menunduk, mulai memberanikan diri untuk menatap Will.
Hana mengusap punggung tangan Will, menyalurkan kekuatan untuknya.
"Mereka sudah mengusirku dari rumah itu bertahun-tahun yang lalu. Sampai akhirnya, seperti yang kamu tahu, keluarga Richardson mengadopsiku. Aku.. aku akhirnya bisa menerima itu. Tapi aku tidak bisa menerima keputusannya untuk menghapus nama ibumu dari daftar keluarga juga. Apalagi sekarang dia juga mengusikmu. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi padamu, Anna. Sudah cukup aku dan ibumu yang menjadi korban. Kamu tidak pantas terkena imbasnya."
"Tapi.. kenapa mama bisa diusir? Apa bener itu semua karena mama menikahi seorang pembunuh?" Lidah Someone semakin kelu ketika menyebutkan kata terakhir.
Someone meneteskan air matanya. Namun ia bertekad untuk tetap kuat dengan pernyataan yang akan Will berikan adalah ibunya memang diusir karena alasan itu.
"Aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu. Hanya Gladys dan Rayn yang bisa menjawabnya."
Bahu Someone merosot. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Sampai kapan Will aku harus nunggu mereka? Aku capek. Selama ini aku nggak tau apapun tentang alasan papa sama mama buang aku ke sini. Aku sudah berusaha untuk sabar selama ini, tapi tepat hari ini udah 6 bulan aku di sini tanpa alasan yang jelas. Aku merasa kalau aku ini lebih dari sampah, Will. Nggak ada sesuatu pun yang disingkirkan tanpa alasan, bahkan sampah sekali pun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone [Completed]
Teen Fiction#1 in Someone for a month Cerita ini bukan tentang si ceria yang mencintai si dingin. Cerita ini juga bukan tentang seseorang yang akhirnya menikah dengan seorang CEO kaya raya. Aku yakin beberapa dari kalian pasti pernah mengalami setidaknya satu...