I'll Never Hate You

30 4 0
                                    

Part 31. I'll Never Hate You

Sampai kapan pun aku nggak akan membenci kamu

---🖤🖤🖤---

"Jevon! Hp-nya ketemu."

Deg

Someone diam membeku.

Di saat yang bersamaan Hana juga sangat terkejut melihat Someone.

"Cepetan! Lo mau ngomong apa? Gue nggak ada waktu," bentak Jevon hingga Hana ikut terkejut, bahkan Auxi yang baru datang juga ikut terkejut mendengarnya.

"Eh, jangan kasar dong sama cewek." Auxi berdiri membelakangi Someone. Ia menggeser tubuh Someone untuk berlindung di balik tubuhnya.

"Diem lo, Xi!" hardik Jevon.

Auxi tertawa renyah. "Gue nggak abis pikir sama lo. Lo kenapa sih? Gue tau lo baru pacaran sekali, tapi bukan berarti dong mutusin cewek tanpa alasan yang jelas."

"Diem lo."

"Apa- perlu gue ajarin? Biar lo bisa mutusin dengan cara yang benar dan tepat." Auxi tersenyum miring.

"Kurang ajar lo!" Jevon melayangkan bogeman mentahnya.

Bughh

"Arghh." Someone menghalangi Auxi agar tidak terkena pukulan Jevon hingga jatuh tersungkur di atas aspal.

"Someone!"

Auxi berjongkok untuk menolong Someone.

Someone memejamkan mata kuat-kuat, menahan rasa nyeri yang mulai menjalar di sekujur tangan dan bagian tubuh yang lainnya.

"Gue bakal bikin perhitungan sama lo, Jev. Gue nggak peduli lagi sama persahabatan kita!" Wajah Auxi memerah menahan marah.

"Gue. nggak. peduli," ucap Jevon menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya.

Saat Auxi hendak melayangkan pukulan pada Jevon, Someone menahan kaki Auxi. Ia memeluknya seerat yang ia bisa.

"Auxi.. udah. Jangan bertengkar," ucap Someone lemah. Ia tidak mau persahabatan Auxi dan Jevon rusak karenanya.

Auxi menoleh, menatap Someone yang semakin terisak. "Nggak, Some. Gue nggak suka lo diginiin!"

Sedetik kemudian Auxi sadar bahwa barusan ia juga membentak Someone.

Ia menghela nafas berat.

"Maafin gue, Some." Auxi berjongkok di depan Someone.

"Dan lo, Han." Auxi sedikit memutar tubuhnya. Ia menunjuk Hana dengan tatapan marah bercampur kecewa. "Gue jauh lebih kecewa sama lo."

"Ayo, Some, kita pergi dari sini." Auxi menggendong Someone ala bridal style.

"Tunggu, Xi. Aku mau ngomong sebentar sama Jevon. Tolong turunin aku.

"Tapi-"

"Please..."

Auxi tampak menghela nafas berat. Namun ia tetap menuruti perkataan sepupunya itu.

"Jevon," Someone berjalan tertatih menghampiri Jevon.

"Aku nggak tau kenapa sifat kamu berubah lagi. Tapi sampai kapan pun aku nggak akan membenci kamu."

Someone [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang