Part 20. Disappointed
Lo tau? Gue merasa gagal jadi sahabat lo.
---🖤🖤🖤---
Satu bulan kemudian
Banyak perubahan yang terjadi selama satu bulan ini. Mulai dari Auxi yang tiba-tiba menjadi seorang pendiam, Laura yang biasanya pendiam menjadi lebih ceria dan peduli sekitar dan Will yang entah bagaimana ceritanya bisa dekat dengan Hana. Seakan-akan semua itu terjadi begitu cepat.
"Udah hampir sebulan dia jadi pendiam gitu. Aku kangen Auxi yang dulu." Someone meletakkan dagunya dengan tumpuan tangan yang dilipat di atas meja.
Jevon mengikuti arah pandang Someone. "Dia nggak ngomong apapun ke aku."
Someone menghela nafas lalu menegakkan punggungnya. "Aku yang serumah sama dia aja nggak pernah dicurhatin apapun."
"Hana!" Someone melambaikan tangannya ketika melihat Hana yang baru saja masuk ke kelas.
Hana menghampiri Someone. "Iya?"
Someone baru saja membuka mulutnya untuk memanggil Auxi, namun Auxi sudah terlanjur keluar dari kelas. Dan langkah tergesa-gesa.
"Dia kenapa, sih?" Gemas Someone.
Jevon langsung berlari menyusul Auxi keluar.
"Han?" Someone menepuk-nepuk punggung tangan Hana.
"Ha? Apa?" Tanya Hana seakan baru tersadar dari lamunannya.
"Kamu mikirin apa? Cerita dong ke aku."
Hana tersenyum lalu menggeleng. "Nggak, gue nggak lagi mikir apa-apa kok."
"Kamu- nggak lagi mikirin uncle aku kan?"
Jawab Hana cepat, bahkan kelewat cepat. "Nggak kok."
"Han, kalo dia bikin kamu sakit hati, bilang ke aku, ya."
Hana tersenyum. "Thanks, Some. Will baik, kok."
"Aku nggak tau kenapa dia bisa ngejar-ngejar kamu kayak gitu." Someone menghela nafas berat. Sampai saat ini pun sebenarnya ia masih bingung dengan Will yang tiba-tiba mendekati sahabatnya. Hana. Padahal jarak usia mereka lumayan jauh. Delapan tahun.
"Gue juga nggak." Jawab Hana jujur.
"Will itu playboy, aku udah pernah bilang sama kamu, kan? Aku nggak mau kalo kamu sampe disakitin sama dia. Aku nggak rela, kamu terlalu baik buat dia." Ucap Someone dengan suara bergetar.
"Seharusnya lo itu belain Will, dia kan paman lo. Masa lo malah ngebelain gue, sih?" Hana tertawa kecil sambil memeluk bahu Someone.
Someone meneteskan air matanya. "Yaa pokoknya kalo kamu disakitin sama dia, kamu wajib lapor aku, ya."
"Kayak tamu aja, Some, pake wajib lapor segala." Hana terkekeh, sebenarnya ia tahu jika Someone sangat peduli padanya, namun apa yang ia lakukan saat ini hanya untuk mencairkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone [Completed]
Novela Juvenil#1 in Someone for a month Cerita ini bukan tentang si ceria yang mencintai si dingin. Cerita ini juga bukan tentang seseorang yang akhirnya menikah dengan seorang CEO kaya raya. Aku yakin beberapa dari kalian pasti pernah mengalami setidaknya satu...