Rembulan seakan menjadi saksi atas kegelisahan yang Yerin alami,setelah selesai makan malam ia terduduk dikursi meja belajarnya menghadap ke jendela.
Dapat ia lihat bulan bersinar terang ditemani bintang yang beramai ramai menghiasi angkasa.
"Sampai kapan gue harus bersandiwara kayak gini?."gumamnya.
Terlintas dipikirannya hari hari yang ia lewati bersama Jungkook,sungguh itu pengalaman termanis sekaligus terpahit dalam hidupnya.
Pertemuan yang begitu menjengkelkan yang membekaskan kenangan lucu baginya,hari selanjutnya yang ia lewati tidak wajar dengan cadaan tidak jelas adik kelasnya itu.
Semua itu manis sekali,
Tapi saat suatu hari membuat semuanya terasa pahit teramat,kesan berubah menjadi pesan yang ingin ia tanyakan.
Itu amat pahit,
Kala itu sahabatnya sekaligus tetangga sekomplek a.k.a Ong seongwoo,ia sengaja menarik Yerin keluar kelas untuk membicarakan sesuatu.
"Ada apaan sih?gue lagi sibuk nyalin peer neh,gece ada paan?."tanya yerin rusuh.
"Lu misuh misuh ae,gue mau bicara serius.tapi keknya sekarang kagak bisa lu lagi terburu buru,ntar istirahat tunggu diperpus oke."ucap Ong dan segera dibalas anggukkan mantap yerin.
Istirahat tiba,semua murid sibuk dengan obrollan dan aktivitas mereka masing masing.
"Baeyin!!."teriak seseorang diambang pintu dengan gaya jermannya a.k.a jejeran preman.
"Lo nyari sapa?."sahut salah satu murid yang ada didalam kelas itu sebut saja Lucas.
"Nyari baeyin."jawabnya dan berjalan memasuki kelas kakel.
"Baeyin?baejin maksud lo?kan tu anak kelas 10 kek lu."jawab Lucas.
"Bukan baejin kak,tapi Baeyin."ujarnya dengan penekanan dikata Baeyin.
"Eh jungkook ngapain lo disitu?."tanya yerin yang baru balik dari toilet.
"Eh baeyinku."
Kalimat itu berhasil membuat pemilik nama singkatan itu naik darah dan dengan paksa ia menarik daun telinga adik kelasnya itu a.k.a Jungkook.
"Awww sakit bae."ringis Jungkook.
"Buybaybaebaey berisik tau ga."pekik yerin dengan tangan yang ia tenggerkan dipinggang.
"Ya maaf abisnya dicariin kagak ada."ucap Jungkook lesu dengan memperlihatkan wajah memelasnya.
Yerin menghela nafas menyadari kelakuan Jungkook memang seperti itu,yang sering berubah rubah.
Terkadang dewasa kadang seperti anak kecil kadang juga byuntae nya kambuh dan terkadang kek balita.
"Yaudah,lo mau ngapain nyariin gue?."tanya yerin baik baik.
Jungkook tersenyum lebar."nanti pulang sekolah bareng ya."
Yerin menganggukkan kepalanya dan sedikit berdehem tapi masih terdengar oleh lawan bicaranya.
"Yerin."panggilan itu membuat yerin dan jungkook menoleh ke sumber suara.
"Eh iya ong."kata yerin.
Ong menghampiri mereka tapi ia hanya berniat membawa yerin saja.
"Ayo yer."ucap Ong dengan segera menarik tangan yerin,tapi cepat ditangkis Jungkook.
"Ada apa?mau ngapain?."tanya jungkook dengan tatapan intens melihat Ong.
"Gue ada urusan sama yerin,mending lo pergi aja sono."
Jungkook membuang nafas malas."urusan yerin urusan gue juga."tegas jungkook.
Ong mencoba tenang."tapi pelajaran kalian beda,dia seangkatan sama gue dan sekelas sama gue.mending lo belajar pelajaran lo."
"Eh udah udah,kook gue mau ke perpus ada tugas.mending lo kemana kek,ntar pulsek pasti bareng kok."lerai yerin.
Jungkook hanya mengangguk setengah mengizinkan dan berdiri mematung melihat tangan ong menggenggam tangan yerin,semakin jauh dan menghilang dari matanya.
Ong sengaja membawa yerin ke sudut perpustakaan dan tepat menghadap ke jendela yang terpampang langsung lapangan outdoor.
"Lo mau ngomongin apa?."tanya yerin setelah mendapatkan posisi nyaman diarea itu.
"Lo tunggu aja sebentar lagi."kata Ong.
"Maksud lo apa?."
Ong menunjuk ke arah lapangan dimana Taeyong dkk nya berjalan,lalu terlihat mereka menghampiri jungkook yang tengah duduk dibawah pohon pinggir lapangan.
"Lo bisa lihat kan mereka akrab banget."
Yerin menyipitkan matanya melihat Jungkook dengan Taeyong yang sepertinya sedang bercakap cakap.
Terlihat sangat janggal,sesekali ia melihat jungkook dirangkul tapi setelah itu jungkook malah ditepuk bagian punggungnya tapi terlihat menyakitkan.
"Jadi maksud lo ngajak gue kesini apaan ong?langsung aja jangan basa basi."ucapan yerin membuat ong tersenyum miring.
"Jungkook deketin lo bukan karena dia demen sama lo,tapi dia suruhannya taeyong."
"Suruhan?."
"Taeyong pengen lo rasain gimana rasanya sakit hati seperti apa yang lo lakuin sama dia."
Yerin menoleh melihat ong lekat lekat,ia tidak percaya balitanya bisa berbuat seperti itu.
"Jangan ngarang lo."lirih yerin.
Ong menggeleng."kapan sih gue pernah bohong sama lo?."
Yerin terperanjat tatkala kakaknya mengagetkannya.
"Weyyoh!."
"Ihs ngagetin aja atu ga?!."kata yerin kesal dan beranjak ke atas tempat tidurnya.
"Lagian udah malem juga masih aja ngelamun,kerasukkan mampus lu."
Yerin mendatarkan bibirnya."kerasukkan paan orang setannya ada didepan gue."
Jung hoseok menoleh kebelakang dan tidak ada siapapun selain dia didepan yerin."lu ngatain kakak lu setan?."ucapnya setengah kesal.
"Gue enggak ngomong gitu ya,yang merasa aja."
Hoseok memajukan bibirnya dan memilih keluar dari kamar adiknya itu,dan menyesali pernah masuk kamar itu.
Yerin tersenyum geli dan kembali menimang perasaannya.
"Apa kecurigaan gue itu benar?."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Jung vs Dekel Jeon 「Byuntae Namja」
KurzgeschichtenEND [ kakel terempong dan nyusahin ] "Maaf gue kira lo itu sasaeng gue,hehe^^." ☑non baku ☑up kadang ☑typo maafkan Start:11 mei 2018 End: