*11

14.5K 1.8K 91
                                    

Vote sebelum baca.

Part 11

Taeyong membuka matanya perlahan. Pandangan matanya menangkap ruangan yang serba putih. Ia menghela nafas, lagi lagi ia berada disini, berada di rumah sakit. Lagi lagi ia harus dirawat lagi karena dia sempat hujan hujan an, dan hal itu menyebabkan asmanya kambuh.

Taeyong sangat merasa tidak enak pada paman hyukjae yang harus membayar tagihan rumah sakit, juga pada orang tua Doyoung dan Haechan yang harus ikut repot ketika Taeyong di rawat seperti ini.

Jika memikirkan hal ini Taeyong merasa keputusan nya menyuruh Minhyung pergi adalah keputusan yang tepat, kalau tidak mungkin adiknya itu akan sering sekali mengalami kesusahan yang disebabkan oleh dirinya. Taeyong tidak akan bisa melindungi Minhyung dengan keadaannya sepeti ini, jelas sekali jika Jae lebih bisa melindungi Minhyung daripada dia.

Pintu tiba tiba terbuka.

" hyungieee. Kau sudah sadar?" Haechan masuk bersama Doyoung. Sepertinya mereka baru saja pergi ke supermarket melihat kantong plastik yang ada di tangan mereka berisi makanan makanan ringan.

" ne Haechan ah"

" Hyungg untunglah kamu sudah sadar aku mengkhawatirkan mu." Haechan segera memeluk Taeyong.

" Maafkan aku, aku selalu membuat kalian khawatir, aku selalu merepotkan kalian. Aku benar benar tidak berguna". Sesal Taeyong, ia menundukan wajahnya terlihat sekali jika ia menyesali keadaanya.

Doyoung menangkup kedua pipi Taeyong, mendongakan wajah yang menunuduk tersebut agar bisa melihat dirinya.
" heiii, apa yang kau katakan heumm? Kami sama sekali tidak merasa direpotkan. Jangan pernah mengatakan hal hal yang tidak tidak Taeyong"

" Tadi paman Hyukjae datang tapi dia langsung pergi karena dia sedang ada urusan yang penting. Dia berpesan jika hyung harus menelepon nya ketika hying sudah sadar"

" ne, nanti aku akan menghubungi nya."

Taeyong  bersyukur bisa berada bersama Haechan dan Doyoung, Haechan sangat ceria dia selalu bisa menghibur Taeyong ketika Taeyong bersedih. Haechan juga sudah Taeyong anggap sebagai adiknya sendiri mengingat kini adiknya tidak ada di sisinya. Doyoung juga, dia selalu melindungi Taeyong, dia tidak segan segan membantu Taeyong dalam hal apapun.
Taeyong seperti memiliki secercah harapan baru, tentunya harapan utamanya bisa bertemu lagi dengan adiknya.

Sudah hampir 3 tahun mereka bersama, ya saat ini Taeyong sudah kelas 3 sebentar lagi ia akan lulus dari Junior high school.
Itu berarti seelama hampir 3 tahun ini Taeyong tinggal di rumahnya. Haechan sering sekali tidur di rumahnya untuk menemaninya.
Taeyong saat ini sudah mulai berubah, dia sudah bisa tersenyum atau bahkan tertawa, Taeyong mulai bisa menunjukkan ekspresi senangnya. Tidak seperti ketika ia pertama kali datang hanya wajah datar dan raut kesedihan yang selalu ia tunjukkan. Ini semua berkat orang orang yang ada di dekat Taeyong, saat ini Taeyong sedikit bisa merasakan hangatnya sebuah keluarga yang sempat hilang beberapa waktu yang lalu.
Kedua orang tua Doyoung dan Haechan sudah menganggap Taeyong sebagai anaknya sendiri bahkan Taeyong memanggil mereka dengan sebutan appa dan eomma. Paman hyukjae juga sering mengunjungi Taeyong. Dan jangan lupakan dua kakak beradik yang selalu bertengkar tersebut, Taeyong menganggap mereka lucu selalu bertengkar tentang hal kecil tetapi saling mencari jika sedang berjauhan.

Tapi tak jarang Taeyong masih tetap menangis diam diam ketika mengingat Minhyung. Tingkah Doyoung dan Haechan tak jarang juga membuatnya mengingat adiknya, Taeyong terkadang merasa iri melihat mereka yang selalu bersama.

Angel LEE ( Jaeyong ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang