*15

14K 1.8K 141
                                    

Part 15
Voment yaaa!

"

Doyoung, Doyoung. Ahh bibi dimana Doyoung?" Taeyong berlari kedalam rumah Doyoung, nafasnya terengah engah, tapi terlihat sekali kalau Taeyong sedang bersemangat. Dan saat ini ia sedang mencari Doyoung.

" Ada apa Taeyong? Jangan berlari lari nanti kau jatuh. Sini minum dulu" Bibi kim yang memperhatikan nafas Taeyong sedanv tidak beraturan segera mengambilkan minum dan memberikannya kepada Taeyong.

Taeyong menerima minum dari Bibi Kim dan segera meminumnya.

" Dimana Doyoung bii? Aku akan memberi tahu sesuatu padanya"

" dia di kamarnya Taeyong. Entah lah dia tidak keluar semenjak dari sekolah tadi. Kamu langsung kekamarnya saja ya".

" Baiklah bii, aku keatas dulu yaa"

Taeyong segera melangkahkan kakinya menuju ke kamar Doyoung.

.

.

.

.

.

Cekleek.

Terlihat Doyoung sedang berada di depan meja belajarnya. Entah apa yang di lakukan oleh Doyoung, Taeyong tidak melihatnya karena saat ini posisi Doyoung sedang membelakangi Taeyong.

" Doyouuunggg" Taeyong memanggil Doyoung dengan manja dan langsung memeluk Doyoung dari belakang.

" Ishh apasih Taee" Doyoung mencoba melepaskan diri dari pelukan Taeyong. Bukan karena dia tidak suka, tapi sungguh jantungnya langsung berdegup sangat kencang ketika Taeyong tiba tiba memeluknya seperti ini, dia tidak ingin Taeyong menyadarinya. Sebenarnya dulu mereka sudah biasa melakukan hal seperti ini, ketika Taeyong menangis Doyoung tidak segan segan memeluk Taeyong. Tapi sekarang berbeda, ada sesuatu yang berbeda dengan hatinya.

" Ishh kau inii. Aku punya kabar gembira"

" hemmm" jawab Doyoung acuh, dia sama sekali tidak memandang Taeyong

" Kau kenapa sih? Tidak ingin menebak?" semangat Taeyong masih belum menurun sedikitpun.

" Cepat katakan Taee"

" Hah, baiklahh. Kau tau aku di terima kerja di bibi Kang, aku sudah bisa mulai kerja sabtu nanti " ucap Taeyong bersemangat.

" benarkah? Aku ikut senang" Doyoung berbicara datar.

" kenapa responmu seperti ini, kau tidak senang kalau aku senang hahh?" suara Taeyong melemah, kini ia memandang Doyoung dengan tatapan memelas.

" Bukan begitu Tae, aku senang jika kau senang. Tapi ingat kau harus menjaga kesehatanmu. Aku akan marah sekali jika kau nanti kelelahan dan akhirnya sakit."

Doyoung menyerah, dia tidak kuat jika berhadapan dengan kedua mata bulat seorang Lee Taeyong, apalagi jika dia sudah menunjukkan puppy eyesnya di depan Doyoung.
Sebenarnya alasan respon Doyoung biasa saja adalah sebelum Taeyong tau jika dia diterima oleh bibi kang pemilik restoran di depan gang menuju rumah mereka. Keluarga Doyoung mengenal bibi Kang dengan baik, kemarin setelah Taeyong melamar kerja disana Doyoung datang menemui bibi kang, dan ia meminta bibi kang mau menerima Taeyong bekerja disana, dia juga sudah berpesan agar Taeyong tidak di beri pekerjaan yang terlalu berat, Doyoung tidak mau jika nanti Lee Taeyong kelelahan. Dan bibi Kang pun menyanggupinya bibi kang cukup tau siapa Lee Taeyong, seorang anak yatim piatu karena kedua orang tuanya sudah meninggal, dan kini harus tinggal sendiri di rumahnya.

Angel LEE ( Jaeyong ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang