Vote sebelum baca yaaa😄
" Ahhh, aku merindukan kamar ini. Sudah lama sekali aku meninggalkan nya. Tetapi semua masih sama"
Tadi Taeyong diantar Hyukjae pulang kerumah Taeyong. Hyukjae langsung pulang setelah berbincang dengan seseorang yang rumahnya berada tepat disampimg rumah Taeyong. Hyukjae punya urusan sehingga tak sempat menginap dulu bersama Taeyong.
Taeyong duduk diatas ranjang sebuah kamar bernuansa biru. Dia tampak mengamati isi kamar tersebut. Ingatannya melayang pada beberapa tahun lalu, dulu disini ia merasakan bahagia, nyaman serta kehangatan sebuah keluarga. Ia masih mengingat setiap malam ayah dan ibunya akan masuk kekamarnya dan mengecu dahinya serta mengucapkan selamat tidur.
Taeyong juga ingat dia dulu sering sekali bermain bersama adiknya Minhyung disini. Meskipun ini bukan kamar Minhyung tetapi Minhyung sering sekali menghabiskan waktu dikamarnya. Bahkan Minhyung sering tidur bersamanya disini.
Taeyong mengambil sebuah foto yang dibingkai figura bergambar kelinci diatas nakas disamping tempat tidurnya. Bulir bulir airmata nya turun perlahan di pipinya. Dadanya sesak melihat foto tersebut. Terlihat ada sepasang suami istri, sang istri menggendong bayi berumur sekitar 2 tahun. Sementara ditengah tengah terlihat bocah yang sangat manis sedang tertawa menunjukkan gigi nya yang masih belum lengkap.
Sungguh hanya satu yang bisa dilihat dari foto itu, yaitu kebahagiaan. Taeyong kembali mengingat memori nya bersama kedua orangtua nya dan adiknya. Meskipun bukan dari keluarga yang kaya raya tapi mereka sudah sangat merasa cukup, dan kebahagiaan tidak pernah menghilanh dari kehidupan mereka..
Tiba tiba ingatan tentang pemakaman kedua orang tuanya memasuki pikiran Taeyong. Taeyong berumur 6 tahun waktu itu, terlalu kecil untuk menerima beban sebesar itu. Saat itu airmata Taeyong terus mengalir tapi tidak terdengar satu isakan pun di bibirnya. Dia hanya menggenggam tangan adiknya yang sedang menangis keras. Taeyong sedih, sangat sedih apalagi ketika melihat Minhyung menangis,kenapa ini menimpanya bagaimana dia akan menjalani kehidupan selanjutnya tanpa orang tuanya, bagaimana dengan adiknya?semuanya ada dipikiran Taeyong, kenapa takdir begitu kejam kepadanya. Semua orang yang ada disana merasa iba melihat dua anak manis yang menangisi kematian kedua orang tuanya. Apalagi tidak ada kerabat yang di miliki Taeyong. Hanya Hyukjae sahabat ayahnya lah waktu itu yang mengurus semua keperluan pemakaman.
" Appa, eomma aku merindukanmu apa kalian bahagia disana? Kenapa kalian tidak membawaku juga bersama kalian? Minhyung apa kamu sudah bahagia bersama keluargamu??".
Taeyong memegang dadanya yang terasa sesak. Sesak sekali, memang Taeyong selalu merasakan sesak sampai sulit bernafas jika ia menangis atau menahan sakit di hatinya. Mungkinkah dia mempunyai asma? Taeyong sempat berpikir begitu tapi dia tidak mau menerima kenyataan itu, dia selalu mengabaikan nya menurutnya sakitnya perlahan juga hilang jadi Taeyong tidak mau menganggap itu sebuah penyakit. Perlu berapa banyak lagi kesakitan yang dimiliki Taeyong. Selama ini Taeyong sudah cukup lemah. Banyak sekali keluhan yang ia miliki banyak sekali hal hal yang harus dia hindari. Jadi tidak salah jika Taeyong berpikiran meminta kedua orang tuanya ikut membawanya kesurga.
" Ommoo" pekik seseorang di depan pintu kamar Taeyong.
" kau siapa?" Taeyong kaget melihat seorang anak lelaki yang hemm bagaimana mengatakannya tapi memang ia terlihat sangat cantik. Sepertinya usianya sekitar 2 tahun di bawahnya, ahh seumuran dengan Minhyung sedang menutup mulutnya seperti sedang terkaget.
" kau Taeyong hyung??" ucap anak itu dan berjalan mendekat kearahnya.
Taeyong mengerutkan keningnya. Bagaimana anak itu tau namanya. Dia rasanya tak mengenal anak itu.
" Iya kau siapaa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/160940791-288-k720734.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel LEE ( Jaeyong )
أدب الهواةTaeyong dan Mark adalah seorang adik kakak yang harus terpisah ketika mereka masih kecil. Mereka berpisah karena Mark diadopsi oleh keluarga Jung. Mark hidup sangat enak ditengah tengah keluarga Jung yang sangat menyayangi nya seperti anak kandung...