*20

12.6K 1.5K 157
                                    

Taeyong bangkit, ia berjalan dengan tertatih tak perduli beberapa pasang mata melihatnya aneh karena airmatanya juga masih mengalir deras.

Ia berlari ke atap sekolah.
Setelah sampai disana ia segera mencurahkan semua perasaanya.
Taeyong kesakitan tentu saja. Pria mungil itu tak menyangka Jaehyun adalah orang yang sangat brengsek.
Ia hanya ingin menjadi manusia biasa, yang merasakan bahagia.
Selama ini ia sudah sangat menderita, kehilangan kedua orang tuanya yang sangat ia sayangi , tinggal di panti asuhan, dan karena kebodohan nya ia juga harus berpisah dengan adiknya satu satunya keluarga yang ia punya bahkan sampai sekarang ia tak tau di mana keberadaan adiknya.
Dan sekarang apa lagi? Baru sebentar Taeyong merasa kan sedikit harapan, selama ini ia sudah menutup diri.
Taeyong tidak mau ditinggal lagi, jadi dia berpikir tidak perlu ada yang masuk dalam hidupnya jika nanti ada perpisahan.

Tetapi dengan kedatangan Jaehyun dihidupnya perlahan mulai merubah pemikirannya. lelaki tampan itu mampu membuat Taeyong merasakan getaran di hatinya, ia bahkan mulai melupakan cinta pertamanya dulu, yaitu seseorang yang dulu ikut pergi bersama adiknya.

Taeyong sempat menutup hatinya rapat rapat, ia membiarkan cintanya hanya ia berikan kepada Jay, karena dengan begitu ia berharap akan menemukan kembali cintanya bersama dengan adiknya , tetapi sepertinya sekarang Taeyong sudah jatuh pada pesona Jaehyun.

Taeyong pun mengijinkan hatinya jatuh pada Jaehyun, Taeyong hanya ingin sedikit merasakan kebahagiaan, dia ingin memiliki seseorang yang bisa menjadi sandarannya, dia juga butuh seseorang yang akan selalu bersamanya dan mau menemaninya menemukan adiknya. Selama ini ia sudah mempunyai Haechan, Doyoung dan Ten. Tetapi mereka punya kehidupan sendiri dia tidak ingin terus bergantung pada mereka.

Lagipula jika nanti ia bisa menemukan Minhyung apapun yang terjadi Minhyung tetaplah adiknya. Sedangkan Jay? Dia bukan siapa siapa Taeyong bahkan belum tentu Jay merasakan hal yang sama dengannya. Bisa saja ini hanya perasaan sepihak. Jadi Taeyong tidak ingin berharap terlalu besar yang akan menambah sakitnya. Oleh karena itu ia memutuskan untuk menggantungkan harapannya pada Jaehyun.

Tapi sekarang apa yang Taeyong dapat. Bukan hanya penolakan dari Jaehyun tetapi juga sebuah penghinaan.

" kau juga boleh mencicipinya jika mau. Aku yakin setelah merasakan nya dia akan ketagihan. Apalagi jika ia di beri beberapa lembar uang, pasti dia akan dengan senang hati menjadi jalang yang siap membuka lebar lebar pahanya kapanpun. Dia miskin asal kalian tau"

Ia teringat lagi perkataan Jaehyun.  Jaehyun benar dia memang miskin, bahkan Taeyong masuk kesini karena beasiswa, uang saku yang Taeyong punya adalah hasil dari belas kasihan Hyukjae dan juga Bibi Kang yang mau membayar nya padahal pekerjaan yang ia lakukan tidak seberapa.

Tapi sungguh tidak ada niatan bagi Taeyong untuk menjadi seseorang yang rendah seperti yang Jaehyun katakan. Taeyong tidak menyangka jika pemikiran Jaehyun seburuk itu.

" Apa salahkuu? " suara Taeyong terdengar pilu. Ia merasakan nyeri di dadanya. Taeyong menggigit bibirnya menahan rasa sakit di dadanya. Pasti penyakitnya kambuh.

" Ten, bisakah kau membawakan tasku ke atap? "

"..."

" Iya, terimakasih"

Angel LEE ( Jaeyong ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang