23: Rencana

2.8K 285 20
                                    

Rose kini sedang duduk berhadapan dengan jennie dan hanbin. Ia sesekali menatap takut takut ke arah kedua pasangan itu. Bahkan rasanya untuk menelan ludahnya sendiri agar sulit.

Hembusan nafas terdengar dari ketiga orang tersebut secara bersamaan.

"Kenapa?" tanya rose pada akhirnya yang membuka suara.

Hanbin mengetuk meja sesaat dengan jari telunjuknya sebelum berbicara. "Lu yakin sekarang mau kerjasama sama june?"

Jennie mengangguk. "Iya. Kemarin kemarinan lu aja nangis nangis disini gara gara june. Kok bisa?"

Ya, jennie dan hanbin kepo tentang rencana rose sama june. Kalau kalian tanya darimana mereka tau, jelas rose berbicara ke mereka langsung.

Rose mengangguk mantap sebagai jawaban. "Iya gue yakin kok, lagian cuma itu caranya buat ngebatalin pernikahan orangtua kita"

"Terus, kalau dia main main lagi sama lu gimana?" tanya jennie.

"Ya engga mungkin sih, kan dia udah janji"

Hanbin menepuk jidat rose sehingga perempuan itu sedikit mengaduh. "Gini nih, kalau otak cuma buat pajangan. Kalau seandainya june bohong sama lu gimana hah?"

"Iya juga sih" cicit rose pelan. "Eh tapi gue yakin kok dia engga bakal kaya gitu"

"Gini nih, ngatain kita bucin tapi sendirinya begitu juga" oceh jennie.

"Gue bucin sama siapa sih kak? Ya ampun"

"Tuh sama si june"

"Kan gue engga ada apa apa sama june kak"

"Engga ada apa apa apanya" cibir jennie. "Lu suka kan sama dia?"

"Udah engga kok" ujar rose berusaha berbohong.

"Halah, dikira gue engga tau kalau lu suka sama june? Engga usah bohong kali" ucap hanbin.

"Iya gue suka sama june. Kenapa? Puas?" jujur rose pada akhirnya.

"June tau?"

"Jelas tau lah, ya kali dia engga peka" ini yang jawab pertanyaan hanbin si jennie, bukan rose. "Iya kan?"

Rose mengangguk. "Jelas dia tau lah"

Baik hanbin dan jennie kini hanya bertatapan, mereka sungguh tak mengerti apa yang ada di otak rose.

"Jadi gimana? Mau bantuin gue engga sih?" tanya rose yang memang sudah butuh kepastian.

"Gimana bin?" tanya jennie pada hanbin.

Hanbin nampak berpikir sejenak, namun akhirnya ia menyetujui itu. "Oke gue sama jennie bakal bantuin. Tapi kalau seandainya ada yang diluar kendali, kita kita engga mau ikutan ya rose"

Rose tersenyum lebar mendengar jawaban hanbin. "Nah gitu dong. Makasih yaa" ucapnya dengan semangat.

"Iya. Tapi awas aja lu kalau ngadu lagi sambil nangis nangis dateng ke gue" ancam jennie.

"Iya iya tenang aja kenapa sih"

"Ya udah sana pergi" usir hanbin.

"Lah kok tiba tiba ngusir gue?" tanya rose bingung.

"Lu ganggu dia soalnya rose" jawab jennie.

"Gue? Ganggu apaan sih emang?"

Hanbin berdehem sejenak. "Gue lagi mau enak enakan sama jennie. Lu pake dateng segala sih"

Jennie yang mendengar itu hanya bisa tersipu malu sambil memukul pelan pundak laki laki yang ada di sampingnya itu.

"Oh gitu ternyata ya, hmm iya iya" jawab rose sambil mengangguk kecil. "Ya udah gue abis ini balik, tapi inget jangan lupa bantuin gue sama june ya?"

Kiss Me or Slap Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang