June terduduk di pinggiran kolam renang seorang diri sambil menatap pantulan dirinya yang tampak dari air kolam tersebut.
Pikirannya masih melayang pada rose. Perempuan itu sulit dihubungi sejak dua hari yang lalu.
June mengusap wajahnya kasar, apa mungkin rose sudah di depak pergi ke australia?
Satu tepukan di pundaknya sukses membuat dirinya menoleh dan mendapati sang mama tengah berjongkok di sebelahnya. "Mikirin perempuan itu?" tanyanya.
Senyum miris terpatri di wajah june. Ia memikirkan rose? Jelas. Tapi kenapa hatinya seakan berdenyut ketika sang mama menanyakan hal tersebut?
"Ya, june mikirin perempuan itu" jawab june yang tumben tumbenan jujur sama mamanya.
"Kamu suka sama dia?"
June menggeleng pelan. Suka? Ia sendiri bahkan tidak yakin apakah ini rasa suka atau sekedar rasa kasihan pada perempuan itu. "Engga tau ma" jawabnya pelan.
"Kalau gitu kamu harus cari tau"
Kali ini june sukses mengerenyitkan dahinya. "Maksud mama apa? Dia anak dari perempuan yang udah ngambil papa, ma"
"Sasaran kamu itu mamanya jun. Tapi kamu, hati kamu, malah terbawa sama anaknya. Its oke, maafin mama kalau mama bebanin semua ke kamu buat bales dendam sama perempuan itu. Mama ngalah kalau itu udah menyangkut hati kamu"
"Jadi mama mau lupain semua? Gitu?"
Mama june mengangguk pelan dan tersenyum. "Menurut kamu?"
June terdiam, bagaimana bisa mamanya berubah dalam sekejap? Usahanya selama ini berarti akan sia sia. June lantas menoleh ke mamanya begitu perempuan itu menepuk dadanya sekilas
"Kata jaehyun, hati kita engga akan pernah tau mau kemana akan berlabuh" begitu ucap sang mama sebelum dirinya pergi meninggalkan june dalam diam.
June akhirnya bangkit dan hendak menuju ke kamarnya, tapi baru sampai melewati ruang tengah ia mendapati sosok hanbin dan bobby yang kini tengah berjalan ke arahnya. June menengok sekilas ke arah pintu dimana ada sang mama, rupanya mereka baru datang.
"Gue perlu ngomong. Ini soal rose" kata hanbin tepat begitu dirinya dihadapan june.
June hanya diam sambil mengangguk dan berjalan menuju kamarnya disusul oleh hanbin dan bobby.
"Kenapa muka lu suntuk gitu?" tanya bobby si pembuka obrolan begitu mereka tiba di kamar june dan kini tangannya merangkul pundak june.
"Mikirin rose?" tembak hanbin begitu saja.
Mereka berdua menunggu jawaban june, tapi yang punya mulut cuma bisa diem.
"Ayolah jun, ilangin sedikit lah rasa gengsi di hati lu itu" pinta bobby.
"Terus gue harus bilang apa?" jawab june pada akhirnya.
"Lu cuma perlu jawab, lu khawatir sama rose? Lu mikirin dia kan?" tanya hanbin yang langsung ditanggapi anggukan oleh june.
Hanbin dan bobby langsung bertatapan satu sama lain, mereka tak mengira akan mendapatkan jawaban jujur seorang june secepat ini.
"Lu udah coba buat hubungin dia?" tanya hanbin lagi.
June mengangguk. "Udah, tapi nomornya engga bisa dihubungin dari dua hari yang lalu"
"Kalo gitu sama kaya jennie, dia juga engga bisa hubungin rose"
"Ada apaan nih kira kira?" tanya bobby.
"Gue curiga jangan jangan rose udah dikirim ke australia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me or Slap Me ✔
Fanfiction"wanna play rock, scissor, paper with me? if won, you can slap me anywhere you want and if you lose.... ... ... ... Give me a quick kiss" ⚠⚠⚠⚠ 17+ harsh word Ff dengan rasa lokal Some chapters will privated Start : 28-06-2018 End : 23-02-2019