14: Perangkap.

4K 325 33
                                    

Warning ya konten ini 19+ bukan 17+ lagi, lumayan kan beda dua tahun huehehe

Jadi buat yg belom 19 tahun silahkan minggir, kalo ga mau minggir dosa ditanggung kalian😂

Percayalah aku tuh ga niat nulis ini, ga niat update sebenarnya. Harap maklum ya kalau semisal kalian bingung sama cerita ini.







Mengikuti langkah rose yang kini berjalan sempoyongan di sebelahnya ada hal yang june lakukan sekarang.

Ya, rose menuntun tangannya dan tidak membiarkan june barang sedikitpun untuk melepaskan tangannya atau bahkan menjauh dari dirinya.

June benar benar tidak tau apa yang akan rose lakukan sekarang.

"Tunggu.. lu ga bermaksud ngajak gue kedalam sana kan?" tanya june begitu langkah mereka terhenti di depan kamar pintu hotel yang tak jauh dari club.

Tapi june langsung menghela nafasnya kala rose benar benar membuka pintu kamar hotel tersebut dan menarik tangan june.

Oh tuhan, june sekarang rasanya ingin berterimakasih karena pikirannya sudah berkecamuk kemana mana.

Rose melingkarkan tangannya di leher june dan menatapnya dengan tatapan sendu.

"June lu beneran suka sama gue kan?" tanyanya.

"Iya, terus kenapa?"

Rose hanya menggeleng. "Let me give you a quick kiss?"

Dan june baru ingat itu, jadinya ia hanya mengangguk.

Entah siapa duluan yang memulai hingga kini bibir keduanya menempel satu sama lain, bahkan mereka mulai menggerakkan bibir masing masing berusaha mendominasi sehingga menimbulkan suara decakan.

Bibir mereka terpisah untuk sementara sekedar mencari oksigen, hidung keduanya masih berdekatan sehingga nafas memburu menerpa wajah keduanya.

"Cukup rose, sekarang lu tidur ya. Istirahat" ucap june menahan pergerakan tangan rose yang tiba tiba menjalar di dada bidangnya.

"Lu ga berniat bikin gue ngelakuin hal itu kan?" tanya june ketika rose membuka dua kancing kemeja teratasnya.

"Gue mau lu lakuin itu sama gue june" ucap rose pelan.

June cukup tersentak mendengar omongan rose. "Jangan bercanda, karena gue ga suka situasi kaya sekarang"

"Gue serius kok"

Omongan rose barusan terdengar mantap di telinga june. June menyeringai, sepertinya kemenangan akan ada di pihaknya.

June menarik pinggang rose sehingga membuat rose mau tak mau bertabrakan dengan badan june.

"Jangan nyesel sama keputusan lu, rose" bisik june.

Baru saja rose ingin bertanya apa maksud dari omongan june, kini bibirnya sudah bertemu lagi dengan bibir june.

Perlakuan june di bibirnya benar benar membuat rose hampir gila, bahkan ketika lidah june menyapa lidahnya.

Rose merasakan badannya kini menabrak sesuatu, dan ketika ia membuka matanya, rose tersadar ia kini tengah berbaring di tempat tidur dan pemandangan yang ada di depannya adalah seorang june yang kini membuka kemejanya sendiri dan membuangnya secara asal.

"Oh, damn!" teriak rose dalam hati karena melihat abs june dengan jelas dan bahkan sekarang june mendekatkan tubuhnya lagi secara perlahan.

Kiss Me or Slap Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang