Entah hal apa yang kini tengah mengisi pikiran june, lelaki itu langsung menancapkan gas mobilnya secepat yang ia bisa. Ia hanya ingin benar benar tiba di tempat tujuan dan memastikan bahwa perempuan yang tengah ia tunggu kini sudah membuka matanya kembali.
Secepat mungkin setibanya di rumah sakit, june langsung berlari dan bergegas memasuki ruang rawat rose. June dapat melihat perempuan itu masih terbaring, namun kali ini matanya telah terbuka kembali.
Jennie yang mengetahui lebih dahulu keadaan rose kini menghampiri june, ia seakan berbicara lewat matanya memberikan waktu untuk mereka berdua, dan dirinya juga berpamitan untuk pulang karena sudah cukup lumayan lama ia berada di rumah sakit.
Lantas june langsung menghampiri rose dan menggenggam tangan perempuan itu sambil mengucapkan terimakasih pada yang maha kuasa, karena ketakutannya selama ini tidak akan pernah terjadi.
"Jun.." panggil rose yang terdengar dengan sangat pelan.
June tersenyum sekilas sambil mengusap lembut rambut rose. "Makasih rose, makasih" ucap june.
Rose yang tidak mengerti hanya mengerutkan alisnya.
"Makasih karena udah mau bertahan dan udah mau buka mata kaya sekarang" jelas june.
Sementara itu rose membalas ucapan june dengan senyuman dan merasakan usapan tangan june di tangannya. Rose menghembuskan nafasnya, dan berucap pelan. "Tau engga, selama gue tidur gue selalu dapet mimpi indah"
"Mimpi indah? Mimpi apaan?" tanya june.
"Rahasia" jawab rose. Ya, rahasia. Soalnya rose takut kalau mimpinya itu malah engga terjadi di dunia nyatanya.
"Rose.." panggil june dan membuat perempuan itu kembali menoleh ke arahnya.
Raut wajah june nampak seperti orang yang kebingungan dan rose tau itu. Rose siap untuk kalimat apapun yang nantinya keluar dari mulut june.
"Lu percaya engga kalau gue sekarang beneran cinta sama lu? Gue bener bener tulus kali ini, bahkan gue engga mau kehilangan lu"
Senyuman kembali terukir dari bibir rose, kali ini lebih lebar. Entah kenapa hanya kalimat sesederhana itu mampu membuat hatinya seolah menghangat. "Gue percaya kok sekarang sama lu"
Sekarang menurut june hanya tinggal bagaimana dirinya akan memperjuangkan cintanya bersama perempuan itu. Karena hanya rose yang mampu membuat june seolah melunak dan membiarkan niatnya yang semula jahat seolah melebur begitu saja.
June percaya dengan perkataan jaehyun atau mamanya, memang ia tidak akan pernah tau kemana hatinya berlabuh dan menetap.
Hingga suara ketukan pada pintu ruangan itu menginterupsi keduanya dan membuat senyum yang tadi terukir kini perlahan memudar lalu meninggalkan tanda tanya besar diantara kedua orang itu, rose dan june.
Mereka kebingungan melihat pihak yang sebelumnya berselisih kini datang secara bersamaan ke ruangan itu.
Rose menatap june seolah meminta penjelasan, namun lelaki itu hanya mengangkat kedua bahunya karena ia sendiri juga tidak mengerti dengan situasi apa yang sedang terjadi sekarang.
Mama june adalah orang pertama yang menghampiri mereka. Ia melihat perempuan yang kini masih terbaring di tempatnya, ini merupakan pertama kalinya ia melihat perempuan itu. Perempuan yang telah berhasil membuat putranya itu jatuh cinta dan mau menunggunya sampai perempuan itu membuka mata.
"Oh iya, ini mama gue. Kayanya kalian belom pernah ketemu kan?" tanya june pada rose sambil mengenalkan keduanya.
Rose mengangguk pelan lalu mulai mengenalkan dirinya pada mama lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me or Slap Me ✔
Fanfiction"wanna play rock, scissor, paper with me? if won, you can slap me anywhere you want and if you lose.... ... ... ... Give me a quick kiss" ⚠⚠⚠⚠ 17+ harsh word Ff dengan rasa lokal Some chapters will privated Start : 28-06-2018 End : 23-02-2019