Aurel sudah dipindahkan ke ruang rawat sejak tiga hari yang lalu, Keadaannya berangsur membaik berkat dukungan Keluarga dan sahabat-sahabatnya. Ia juga sudah menceritakan apa yang membuatnya menjadi seperti ini, namun Thania dan Ridho selalu mendukungnya dan membuatnya tersenyum seperti saat ini Ridho dan Thania kembali membuatnya tersenyum.
"Ih ka Ridho kenapasih makan Apel yang aku beli, kan itu buat Aurel.. kalo mau kaka beli sendiri dong" kemarin Thania memang membeli apel buat Aurel tapi bukan Aurel yang makan tapi Ridho
"Aduh Thania batu banget sih... kan udah dibilangin itu apel jatoh trus menggelinding di lantai rumah sakit ini trus tadi pagi air di wastafel gak nyala, kaka tuh takut kalo Aurel makan apelnya nanti dia makin sakit jadi kaka makan aja apelnya"
"Dasar kebanyakan nonton film fantasi! Alesan mulu!"
"Hubungan film fantasi sama beralasan apa coba? Ngaco kamu!" Ridho tetap tak mau kalah dengan Thania
Tiba-tiba Ratna muncul dari balik pintu "astaga kalian.. tante pikir kalian jagain Aurel ternyata malah debat disini" Antony yang disamping Ratna hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anak-anak muda di depannya sedangkan Aurel ia sudah tertawa terbahak-bahak karna kejadian barusan.
Thania dan Ridho bersyukur karna bisa membuat Aurel tertawa dan mereka berjanji akan selalu membuat Aurel tersenyum apapun caranya.
*****
"Ka.. Aurel mau jalan-jalan bentar yahh? Suntuk dikamar terus, gapapalah Aurel cari udara segar" Aurel meminta izin pada Ridho karna memang hanya Ridho yang menjaganya sekarang, Thania tadi pulang diantar Antony katanya mau ambil baju ganti trus beli buah, Antony setelah mengantar Thania langsung kembali ke kantornya karna tadi memang hanya ijin sebentar, sedangkan Ratna siang ini harus memeriksa beberapa pasien, walaupun anaknya sakit tapi bagaimanapun juga ia tetap menjalankan tugasnya sebagai dokter,sedangkan Ridho? Dia memang sudah libur kuliah...
"Ah kamu mah ada-ada aja Au, mana ada udara segar di rumah sakit"
"Yehh makanya kaka ke taman rumah sakit dong, trus liat tamannya gimana.. Taman rumah sakit disini bagus tau ada danau buatannya juga, trus emang udah di desain bersih dari polusi" Aurel memang sering ke taman rumah sakit kalo sedang menemani mamanya praktek, Ratna sengaja membawa Aurel ke rumah sakit tempat ia bekerja agar gampang dipantau.
"Yaudah ayo kaka antar jalan-jalan, tapi kamu naik kursi roda aja yah, kan kamu masih gak kuat jalan"
Aurel hanya mengangguk dan menuruti ucapan Ridho..
Sebelum pergi ia mengambil sketsa book dan tempat pensil serta penghapus.
****
Mereka bersama mengunjungi taman, namun saat sudah sampai di depan pintu yang menghubungkan rumah sakit dengan taman, Aurel meminta Ridho untuk pergi saja karna ia ingin sendiri, Ridhopun memilih pergi karna ia tau kalau Aurel memang butuh menenangkan diri.
Aurel memasuki daerah taman, menghirup udara yang ada di taman itu "nyaman" hanya itu yang ia rasakan sekarang. Taman ini memang jarang dikunjungi orang-orang jadi memang sepi dan menenangkan.
Aurel mengambil posisi di dekat bunga-bunga dan danau buatan, lalu tangannya yang memengang pensil mulai bergerak menghiasi lembaran buku sketsanya, ia menggambar apa yang ada di sekelilingnya, ia menggambar taman rumah sakit ini. Aurel agak kesulitan menggunakan tangannya, karna tangan kirinya masih diinfus. Jadi ia kesulitan bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Aurelya [End]
Novela Juvenil[Cerita ini sudah selesai dan akan segera direvisi] Dalam diam ku memandang mu dan bertanya "apakah diriku pantas untu mu?" -Aurelya Aurelya... Gadis yang jauh dari kata Cantik. Berjerawat✔ Kucel✔ Tak perduli dengan Fashion✔ walaupun barang-barang y...