End

3.1K 82 2
                                    


*flashback on*
Vano yang notabennya adalah murid baru berjalan menyusuri koridor sekolah bersama dengan kepala sekolahnya.

saat tiba di depan kelas barunya di dalam sudah ada guru yang mengajar

"Slamat Pagi Bu Dewi, saya mengantarkan murid baru untuk kelas ini" Sela kepala sekolah ketika memasuki kelas

"Slamat Pagi bu, mari silakan masuk dan perkenalkan diri kamu"

Vano masuk ke dalam kelas sedangkan ibu kepala sekolah langsung pamit dan kembali ke ruangannya.

"silakan perkenalkan diri kamu"

Vano tersenyum kepada teman-temannya, hal itu membuat para kaum hawa histeris melihat senyumnya "Hai nama saya Devano, kalian bisa panggil saya Vano saya pindahan dari Batam. Mohon kerjasamanya" lalu Vano tersenyum lagi

Bu Dewi hanya menggelengkan kepala melihat kelakuang siswi dikelasnya "Baiklah Vano, kamu bisa duduk di kursi kosong di samping Nando" Nando mengangkat tangannya lalu Vano berjalan ke arah Nando

"Hai bro gue Nando" sapa Nando

"Gue Vano" sapanya singkat

"Ohia yg di depan gue namanya Mario, sampingnya Marcel"

Vano langsung menyunggingkan senyumnya melihat Mario.

Saat bel istirahat berbunyi Vano memanggil Mario untuk berbicara  dengannya "Sorry Mario gue bisa ngobrol bentar?"

Mario mengikuti Vano hingga di depan kelas, Vano langsung berbicara to the point "Sebenernya gue pengen nonjok lu disini sekarang juga karna lo udah buat sepupu gue terpuruk! tapi gue rasa percuma, mau gue gebukin lu ampe matipun semua yang udah terjadi gak bisa di hapus"

Mario menjeritkan dahinya bingung "maksud lo apa?"

Vano hanya mengusap wajahnya kasar "intinya gue kasih lo kesempatan buat ketemu sepupu gue, dan minta maaf atas apa yang udah lo lakuin ke dia! Tapi jangan nyesel kalau sikap dia berubah ke lo! dan JANGAN PERNAH BUAT DIA NAGIS LAGI! KECUALI TANGISAN BAHAGIA"

Mario semakin bingung "apasih lo? gak jelas!"

Vano mendekat ke Mario dan membisikan satu nama dengan penuh penekanan "AURELYA" lalu ia berlalu meninggalkan Mario yang menegang di tempat ketika mendengar nama itu.

*flashback off*

******

Di ruang makan keluarga Alexander ada 3orang yang sedang duduk dan menikmati makanan dan minuman mereka, ditemani Hujan di malam ini.

"Ka Angel jago deh masaknya enak banget nasi gorengnya, ya gak bang?" Maria meminta persetujuan kakanya

"Iya de, aku aja yang udah pernah makan masakan Aurel masih aja ketagihan sama rasanya"

Maria bingung dan langsung bertanya "Maksudnya? Ka Angel sering masakin kaka?"

Mario terus melahap makanannya sedangkan Aurel menegang, begonya ia tak ingat kalau dulu sering membuatkan Mario Nasi Goreng dan menaruhnya di laci Mario, bagaimana bisa ia lupa dengan statusnya yang sebagai secret admirer mario dulu..

"Ia dulu akutuh sering di kasih bekal sama Aurel tapi sekarang udah engga"

Aurel langsung berdiri dari duduknya " Maria kaka ke kamar Kila yah, jangan lupa diabisin teh hangatnya" Aurel langsung berlalu dan meninggalkan Maria dan Mario



*******

Aurel duduk di balkon kamar Kirana dengan air hujan yang sedikit mengenai dirinya, ia memejamkan matanya dan memeluk kedua lutut kakinya.

"Aurel" Panggil Mario pelan lalu duduk disamping Aurel

Aurel perlahan membuka matanya dan melihat kesampingnnya lalu ia hendak berdiri namun ditahan oleh Mario "Sampai kapan kamu hindarin aku Au? Aku cape" katanya lesu

Aurel menatap manik mata Mario "Sorry gue harus liat Kirana" Aurel berdiri dan berbalik namun saat ia melangkah Mario langsung memeluknya dari belakang

"Biarin gini dulu Au, aku kangen kamu, aku gak bisa terus-terusan kayak gini... Aku minta maaf Au, aku sayang sama kamu... Aku cape ditinggal terus, aku gak bisa dicuekin terus, aku cape" Mario mempererat Pelukannya.

Cukup sudah, Runtuh semua pertahanan Aurel... Rasa sakitnya ketika Mario menghinanya dulu kini hilang ia luluh dengan Mario "aku terlalu lemah" Pikirannya berkata demikian namun hatinya berkata lain.

Aurel melepas pelukan Mario lalu berbalik menatap Mario tatapannya melemah, akhirnya ia mengeluarkan air matanya. Aurel menangis...

Mario langsung memeluk Aurel dengan eratnya "Au Aku sayang kamu, kamu jangan cuekin aku yah... aku gak kuat kamu cuekin terus"

"Aku juga sayang kamu... aku gak akan cuekin kamu lagi, tapi kamu jangan ninggalin aku yah?"

Aurel menatap mata Mario, Mario tersenyum dan mendekatkan bibirnya dengan bibir Aurel...
Semakin dekat....
semakin dekat....
lalu ia mencium Aurel dengan penuh kasih sayang....



Biarlah hujan dimalam ini menjadi saksi bisu atas kisah cinta Mario dan Aurel...
Karna Hujan akan tetap turun tanpa memikirkan sakitnya jatuh berkali-kali untuk membasahi Bumi yang kita cintai. Seperti hati yang selalu rela hancur berkali-kali untuk menjaga orang yang kita cintai...

Seorang secret admirer yang berjuang untuk cintanya pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal, entah dengan orang yang ia perjuangkan atau dengan orang yang mencintainya lebih dari Ia mencintai dirinya sendiri.




-This is the end of the story, thankyou so much buat readers yang selalu nunggu dan setia buat baca cerita ini-
❤❤❤❤❤❤❤

peluk cium from writer: "Tessawtg"😘




tunggu extra partnya yah😘




Dari bawah langit yang sama namun dibawah atap yang berbeda, gue mulai dan selesain semuanya:

Manado, -21Juni2018
-17Maret2019

My Aurelya [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang