"Boleh aku bertanya sesuatu padamu? Ini.. Mengenai Jungkook.." Somi berujar perlahan, tatapannya menyendu.
Apa mungkin.. Somi sudah tahu? Aku bahkan tidak memberitahu Jungie kalau Taehyung sudah mengetahui rahasia ini, dan sekarang Somi juga tahu.
Somi masih terdiam menunduk, mencoba mengatur emosinya agar sebisa mungkin tidak menangis.
Ya tuhan! Bagaimana ini, Aku tidak bisa mengatasi ini sendirian..
"Adikku, Jungkook.. menurutmu dia seperti apa?"
"H-huh?" Chaeyoung mencoba mengerti maksud Somi.
"Aku tahu, ini pertanyaan aneh bagi seorang kakak. Di samping itu, kau pun pasti sangat dekat dengan kakakmu."
"Ya. Jimin dan aku sangat dekat. Kami kembar!"
"Aku khawatir aku tidak bisa bilang hal yang sama pada diriku dan Jungkook. Setiap kali aku mengajaknya bicara, dia seakan mendorongku menjauh.
Aku dan Jungkook biasa membaca buku bersama, tapi itu sewaktu kami masih sangat kecil. Hingga kulihat Jungkook menarik diri dari semua orang. Aku tidak yakin apa yang ada di pikirannya, tapi itu pasti sulit baginya.
Saat itu, aku baru saja memulai karirku di dunia acting. Aku tenggelam dalam kesibukanku. Aku terlambat menyadarinya.
Dan bagian terburuknya, setelah aku menyadari hal itu aku tidak melakukan apapun. Aku hanya melihatnya. Dari kejauhan."
Somi mendudukkan dirinya. Melihat Somi yang tampak murung, Chaeyoung ikut gelisah. Otaknya berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk meringankan Somi.
"Aku tidak bermaksud memanjakan Jungkook, dia bukan anak kecil lagi. Aku hanya.. merasa kalau Jungkook menutup dirinya dariku karena aku mengabaikannya, saat dia benar-benar butuh seseorang."
Chaeyoung memposisikan diri duduk di samping Somi.
"Aku yakin Jungie tidak begitu. Jungie mungkin tertutup pada semua orang dan penuh rahasia. Tapi itu karena dia khawatir apa yang akan orang pikirkan, Jungie hanya khawatir pada penilaian orang terhadapnya.
Di samping itu semua, Jungie itu benar-benar peduli, perhatian, dapat diandalkan, dan Jungie punya hati yang lembut. Pokoknya, Jungie baik hati sekali!"
Chaeyoung menundukkan kepalanya. Dan bergumam pelan,
"Ketika aku bersama Jungie.. aku merasa seperti di rumah.."
Somi tersenyum.
"Mungkin aku terlalu overthinking. Aku mengerti,"
Chaeyoung ikut tersenyum menatap Somi.
"Meskipun caramu mendeskripsikan Jungkook lebih mirip seseorang mendeskripsikan kekasihnya." Ujar Somi diiringi tawa kecil.
"A-aku tidak tahu hal s-semacam i-itu!" Wajah Chaeyoung sudah semerah tomat. Somi makin gemas dibuatnya.
"Apa kau pernah jatuh cinta, Somi?"
"Tentu. Dan masih. Tapi aku belum menyatakannya. Belum saatnya."
Somi dewasa sekali!
Batin Chaeyoung terkagum-kagum.
--
"Hah?"
Daniel berujar meminta penjelasan. Kalau-kalau ternyata kepalanya salah mengartikan.
"Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku yakin Chaeyoung menangis tadi dan beberapa hari sebelumnya dia bertanya kalau-kalau aku malu jika orang-orang tahu aku berpacaran dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Tangents Meet || Jungkook X Rosé
Dla nastolatków[ON-HOLD] -Remake dari komik dengan judul yang sama -Shoujo! -Original story by: instantmiso