VI

1.8K 260 0
                                    

Koridor sekretariat eskul, 05:55.

Chaeyoung berjalan terkantuk-kantuk melewati beberapa sekretariat sambil memegang sebuah kunci.

"Hoaam. Harusnya aku meminta Lisa saja untuk membuka kunci sekretariat OSIS."

"Posisi satu,"

Terdengar suara senior klub Ballet memberi aba-aba.

"Posisi dua,"

Chaeyoung menatap sendu sesaat ke dalam ruang latihan,

"Posisi tiga,"

Kemudian kembali tersenyum dan buru-buru melangkah pergi menuju sekretariat OSIS.

--

Gerbang asrama XX International High School, 06:45.

Somi dan Jungkook sedang berdiri dengan dua koper di tengah mereka. Tak lupa boneka kelinci berwarna abu duduk manis diatas koper.

Jungkook sudah berseragam -tidak rapih seperti biasa. Separuh kotak-kotaknya terekspos karena kemeja yang di kancing asal, dan tidak di masukkan. juga jas hitam yang tidak dikancing sama sekali.

"Nuna, aku tidak mengerti.."

"Hm?"

"Kenapa kau tetap daftar ulang tahun ini sedang kau pergi lagi enam minggu setelahnya."

"Aku tidak tahu kalau akan jadi ambassador brand xy kali ini, Jungkook. Sebuah kesempatan besar, sayang untuk dilewatkan.

Lagipula aku hanya izin sepuluh hari, bukan selamanya! "

"Aku tahu. Tapi catwalk untukmu sudah tersedia. Technically, kau tidak perlu susah payah melanjutkan sekolah. Kenapa harus repot-repot daftar ulang lagi?"

"Hanya karena karirku sedang bagus bukan berarti pendidikan tidak lagi penting bagiku. Lagipula ini tahun terakhirku sekolah bersama baby Jungie, tidak mungkin aku melewatkannya." Somi menjewer pelan telinga Jungkook.

"Cih. Aku yakin kau hanya ingin satu kelas dengan Daniel- AW!"

Jeweran Somi di telinga Jungkook menguat. Setelah yakin telinga Jungkook berubah warna, Somi melepaskan jewerannya.

"Omong-omong soal pendidikan-"

Jungkook seperti melihat Aura hitam pekat di sekitar Somi.

"Bukankah kau harusnya lebih memperhatikan pendidikanmu, hmm?-

Aku dengar kau membolos kemarin-kemarin. Apa aku benar, adikku?-

Kau beruntung aku tidak melaporkannya pada ayah dan ibu." Somi menekan seluruh ucapannya.

"Iya. Tidak akan kuulangi." Jungkook membuang muka. Somi adalah wanita yang paling Jungkook takuti setelah ibunya.



"Hey. Kudengar kau hang out dengan Chaeyoung akhir-akhir ini."

"Hm? Mungkin."

"Aku harap begitu. Aku merasa dia akan membawa pengaruh baik untukmu. Dia anak yg sangat baik dan sepertinya cukup tertarik padamu."

"...kenapa? Apa dia mengatakan sesuatu tentangku?"

"Oh. sekarang kau tertarik membahasnya, huh?"

SUV hitam berhenti di depan mereka. Sang supir bergegas turun dan menaruh koper Somi ke bagasi.

"Supirku sudah datang. Terima kasih sudah mengantarku sampai sini, Jungie~"

Somi masuk kedalam mobil.

Where Tangents Meet || Jungkook X RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang