20. DUNIA BARU

2.3K 150 2
                                    

Sekedar info, tetangga gubuk kk mah ada yang jilid maksimal😁 hikz...

Kamu punya tetangga julid? 😥😥 Japri tipsnya dong cara ngadepin tetangga julid🍎

⚠⚠⚠vote dulu dong cakep, biar jadi orang bijak😘.

================================

"Masih awal kok sudah mau ditutup tokonya neng?" tanya Ses Mirna pada Erila yang sudah mulai memasukan sisa bunga-bunga ke dalam tokonya.

Erila mencoba tersenyum ramah pada Ses Mirna, meskipun perasaanya sedang gundah gulana karena baru saja melihat sosok wanita cantik yang rasanya tidak begitu asing di ingatannya. "Iya bu, soalnya saya sedang tidak enak badan. Jadi, harus cepat-cepat pulang." Bohong Erila.

"Owh... Harusnya kalau sudah hamil besar seperti neng, tidak usah kerja lagi. Suaminya kemana sih neng?, kok tega sekali menyiksa istrinya untuk keja keras, sedang hamil besar lagi."

'Kalau Ses ini terus seperti ini, sepertinya aku harus meminta Silo untuk mencarikan ku tempat jualan yang baru' Pikir Erila.

"Kok diam neng?" Ses Mirna berjalan sedikit mendekat ke arah Erila. "Bapaknya bayi ini, suaminya orang lain ya?" tuduh Ses Mirna sedikit berbisik pada Erila. "Sepertinya neng ini pelakor." Tebak Ses Mirna dengan senyum sinis meremehkan Erila.

"Ses Miiiiirnaaaa...," Erila mengeratkan giginya, menyeringai senyum geram pada Ses Mirna. "Mau bayi yang saya kandung ini punya bapak atau tidak, bukan urusan Ses Mirna." Bentak Erila.

Ses Mirna sedikit terperangah mendengar perkataan Erila yang diucapkan Erila dengan suara yang cukup nyaring. "Owh... Iya juga sih" keles Ses Mirna tanpa dosa. Ses Mirna kemudian melengos masuk ke dalam toko bukunya dengan gaya santai tanpa beban rasa bersalah sedikit pun.

"Ergghhh..." geram Erila yang tak berbalas.

Erila baru saja memarkirkan skuter putihnya di depan rumahnya. Disana sudah berdiri Silo yang sudah tersenyum manis siap menyambut kedatangan nya.

"Bukanya besok jadwal kamu baru kembali ke Jakarta?" tanya Erila pada Silo yang sumbringah melihatnya.

"Kau tidak senang aku pulang lebih cepat?" tanya Silo balik, sambil melepaskan helmt yang dipakai Erila.

Erila tersenyum manis pada Silo. "Aku senang kamu cepat pulang, karena omelan ibu pada ku akan berkurang." kekeh Erila seraya turun dari skuternya dan memasukan kunci skuternya ke dalam tasnya.

Silo mengambil tas kecil yang dijinjing Erila untuk meringankan beban Erila "Bagaimana hari pertama di toko baru mu?"

"Menjengkelkan" jawab Erila cepat, sambil berjalan beriringan dengan Silo masuk ke dalam rumah.

"Kenapa?, pembelinya terlalu ramai?, banyak pelanggan pria yang menggoda mu?, atau tetangga tokomu yang mulai menggunjingkan mu?" Tebak Silo, karena memang alasan-alasan tersebut lah yang selama ini sering membuat Erila berpindah-pindah tempat berjualan.

Erila menepuk akrab bahu Silo. "Tepat sekali. Tetangga yang usil dan kepo urusan pribadi ku."

"Jadi sekarang mau pindah toko lagi?" tanya Silo

BIDADARI TERSUNGKUR (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang