23. BIDADARI KU

2K 145 6
                                    

** klip di atas kesukaan Nyonya Ratu😍😁

Wajib Nge_vote sebelum lanjut membaca ya chatik😍😘

_________________________________________________

"Lepaskan Erila!" Hardik Silo yang baru saja masuk kedalam toko dan melihat pemandangan yang sangat tidak ingin dia lihat.

Erila yang semula terpaku oleh tatapan penuh cinta dari mata Biean kini kembali pada akal sehatnya. Cepat-cepat Erila menepis tangan Biean dari perutnya. "Menyingkir dari ku!" Bentak Erila.

Silo langsung menarik tubuh Erila agar merlindung di belakangnya. "Aku rasa kau tidak punya kepentingan di sini."

"Sepertinya kau juga melupakan siapa aku, Profesor Gila." Biean maju selangkah untuk lebih dekat pada Silo dan Erila. "Kau dan aku tau bahwa aku adalah ayah dari Bayi yang dikandung Eril."

Silo menelan salivanya sembari menggenggam erat tangan Erila. "Kau percaya dia Erila?" tanya Silo pada Erila tapi tatapannya tak berpindah dari wajah Biean.

Erila semakin menempelkan tubuhnya pada Silo. "Aku tidak mengenal pria aneh ini." Jawab Erila dengan tatapan penuh kebencian pada Biean.

"Kau dengar sendiri Tuan Malaikat, Istriku tidak mengenali mu lagi. Jadi sebaiknya kau jangan ganggu dia." Ucap Silo dalam hati, yang dia yakin Biean pasti mendengar suara batinnya.

Mendengar ocehan di pikiran Silo, Biean menjadi berang. Seketika tangannya mengepal dan langsung mendaratkan pukulannya pada wajah Silo.

Saat tinju Biean mendekati wajah Silo, degan cepat Erila menghadangkan wajahnya untuk melindungi Silo yang menurutnya tak bersalah.

Bughhhh....

Tinju Biean mendarat tepat di kening Erila. Seketika tubuh Erila berputar dan terjerembab menumpu dada Silo.

"Eril!" Ucap Biean degan suara tertahan. Biean berdiri terpaku melihat Erila yang tumbang di pelukan Silo karena perbuatannya.

"Sekarang kau puas?" tanya Silo dengan tatapan tajam pada Biean yang masih mematung. Silo beralih melihat wajah kesakitan Erila, disingkarkan nya rambut yang menutupi wajah Erila. Perlahan kening Erila mulai bengkak dan memerah. "Kamu baik-baik saja?" tanya Silo lembut dan penuh rasa khawatir.

Erila membenarkan posisinya agar berdiri tegak sembari meraba keningnya. "Sakit" Lapor Erila pada Silo.

Silo ikut meraba kening Erila kemudian meniup lembut area kening Erila yang bengkak.

Melihat pemandangan Silo dan Erila yang menyakitkan mata dan hatinya, Biean langsung menarik Erila agar menjauh dari Silo. "Menjauh dari dia, Eril." tangan Biean terulur ikut mengusap kening Erila yang memerah. "Maaf" ucap Biean lembut dan tulus.

Erila dan Biean kini bersitatap dalam, dengan Biean berusaha keras untuk membaca isi pikiran Erila. Tapi, lagi-lagi usaha Biean gagal.
Meskipun sebagai Raja langit yang sakti, kekuatan Biean tidak bisa berpengaruh pada Erila. Biean kini memindai seluruh anggota tubuh Erila. Tatapannya terhenti pada perut buncit Erila. "Apakah sebesar ini kamu  melindungi ibu mu?" tanya Biean pada bayi yang ada di dalam perut Erila.

Tangan Biean terulur hendak menyentuh bagian perut Erila. Tapi, cepat-cepat Erila menepis tangan Biean. "Jangan sentuh anak ku!" ujar Erila kini dengan air matanya yang jatuh.

Erila mundur beberapa langkah untuk menjauh dari Biean dan kembapi mendekat pada Silo. "Pergilah!, jangan ganggu hidup ku, anak ku, dan keluarga ku." Usir Erila pada Biean. Tatapan Erila merilik sejenak pada wajah khawatir Silo, kemudian kembali melihat pada Biean. "Tolong biarkan kami hidup tenang dan damai. Aku mohon jangan pernah muncul lagi di hadapan ku. Aku sangat membenci mu." Kalimat terakhir Erila memicu tangisnya semakin pecah.

BIDADARI TERSUNGKUR (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang