"Lisa?"
"sayang?" ujar Taehyung memanggil Lisa,namun tetap Lisa tak bergeming,membuat tangannya terulur untuk menjepit hidungnya
"aww oppa sakit!" sahut Lisa tersadar dari lamunannya, ia memegang hidungnya seraya menatap sebal Taehyung
"Haha lagian kenapa melamun? kau tak suka oppa bawa kesini?" tanya Taehyung seraya mengelus hidung Lisa.
Lisa menggeleng
" aku suka tempat ini, gomawo" senyumnya terukir ketika manik matanya bertatapan dengan Taehyung."lantas mengapa kau melamun hmm? tak akan berbicara pada oppa?"ujar Taehyung
Lisa menghela nafasnya
"Oppa aku bingung" lirihnya sambil menundukTaehyung membenarkan posisi duduknya dan kini berhadapan dengan Lisa
"apa yang membuatmu bingung sayang?"Lisa kini mendongkak
"apa aku donorkan saja ginjalku untuk jennie?" tanyanya membuat mata Taehyung membelalak ketika mendengar kalimat lisa"apa maksudmu?! tidak! aku tak akan membiarkanmu melakukannya lisa! tidak akan pernah!"balas Taehyung dengan nada yang sedikit meninggi,dan menekankan beberapa katanya
"Tapi oppa, tadi ayah berbicara padaku, kau tahu? ia bahkan berlutut kepadaku, apa yang harus kulakukan? aku tak pernah melihat ayah memohon seperti itu Oppa, hatiku sakit" lirih Lisa
"Lantas kau akan melakukan donor itu? hh tidak Lisa!"
"Oppa mengertilah posisiku" mata Lisa kembali berkaca kaca
"Lalu kau tak memperdulikanku Lis?"
"Oppa aku memperdulikanmu hiks"
"Kalau kau memperdulikanku kau tak akan melakukan itu! kau tau apa konsekuensi yang akan kau terima! lalu apa kau memikirkan aku? memikirkan perasaanku?" ucap Taehyung seraya menatap Lisa tajam.
"Oppa hiks aku harus melakukannya hiks"
"apa yang kau bicarakan!! tak bisakah kau mengerti aku?!" sentak Taehyung
"KAU YANG MENGERTI AKU OPPA!! hiks" teriak Lisa seraya menangis
"berhentilah berbicara omong kosong ini, sampai kapanpun aku tak akan mengizinkanmu Lis " Taehyung tak percaya, apa yang ada di otak Lisa?kenapa bisa bisanya mengambil keputusan yang bahkan membuat dirinya sendiri dalam bahaya
"MEMANG SIAPA KAU HAH?hiks KAU TIDAK PUNYA HAK UNTUK MENGATUR HIDUPKU OPPA! hiks "
"aku tidak punya hak? jadi selama ini kau anggap aku apa? cih harusnya aku sadar diri kalau aku terlalu berharap padamu! tak adakah arti keberadaanku selama ini dihidupmu?"tanya Taehyung Lirih
"hiks Oppa hanya dengan ini aku bisa mendapatkan kembali kasih sayang orang tuaku hiks"
"dan mengorbankan hidupmu?"ucap Taehyung sarkatis
"aku tau oppa hiks, tak bisakah aku lebih egois? hiks, aku hanya menginginkan kasih sayang mereka seperti dulu hiks meskipun itu artinya aku mengorbankan diriku sendiri. hiks Oppa, hanya dengan ini mereka akan menganggapku ada hiks, hanya dengan ini mereka akan memperhatikanku oppa hiks"
"lalu kau akan meninggalkanku sendirian? Lisa,Oppa mohon jangan lakukan itu, Oppa tak bisa tanpamu, jangan lakukan itu sayang" Lirih Taehyung seraya memegang tangan Lisa, bahkan air matanya tak terasa kini mengalir di pipinya.
"Maafkan aku oppa hiks Aku... Aku..__"
"kau mencintaiku?" Taehyung menatap Lisa sendu
"Jika iya, jangan lakukan itu, tapi jika kau tak mencintaiku? terserah apa maumu" Taehyung pergi meninggalkan Lisa sendirian, hatinya kecewa. Ia tau ia berlebihan, tapi tak adakah arti keberadaannya untuk Lisa sedikitpun? Taehyung hanya ingin yang terbaik untuk Lisa. Taehyung tau apa yang terjadi jika Lisa melakukan donor itu. Tak bisakah Lisa memikirkan perasaannya?hatinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny -Lalisa
De Todo"kenapa ?kenapa aku? kenapa harus aku? kenapa aku yang harus menerima semua ini?aku lelah! aku capek! aku letih! dan aku..... ingin menyerah"-Lalisa start 24Nov2018 end 30Des2018