16

10.6K 816 27
                                    

(OpenMulmed)

BRAKK

Lisa menggebrak pintu kamar di apartemennya ,ia melangkah masuk tergesa tanpa repot untuk mengidupkan pencahayaan di apartemennya itu. Tubuhnya merosot hingga terduduk dilantai kamarnya. Ia menangis sejadi jadinya

"Hiks maafkan aku" guman Lisa menundukan kepala. Hatinya sakit, benar benar sakit yang tak biaa digambarkan oleh kata kata. Lisa tertekan, tertekan dengan semua keadaan yang memojokkannya, semua keadaan berbalik dengan apa yang selama ini Lisa inginkan. Semua rasa bercampur tak karuan dan semua kenyaataan membuatnya ingin menyerah. Menyerah dengan seluruh kekuatan yang tersisa, selalu terbayang bayang sebuah pertanyaan yang menghantui Lisa kenapa aku?kenapa harus aku yang menerima semua ini! ini tidak adil!!! aku lelah, aku tak bisa! bisakah aku pergi didunia ini? Sungguh aku tak bisa

"kenapa rasanya sakit sekali sih! sakit hiks!!" Lisa memukul mukul dadanya dengan kesal hatinya sangat sakit.

"hiks disini sakit!!!! hiks sakit!!!" teriak risa meluapkan kesakitan dihatinya, tangannya terus memukul dadanya dengan emosi. Airmatanya bahkan telah meluncur dengan derasnya. Lisa mendongkak disela tangisnya, seolah mengadu kepada tuhan betapa ia sangat tersiksa saat ini. Ia menangis dan berteriak histeris  menyatakan bahwa tuhan tidak adil padanya

"Kenapa harus aku!!! KENAPA HARUS PADAKUU !!hiks INI TIDAK ADIL TUHAN !hikss "  jeritnya dengan pilu, Hanya saja tak akan ada yang mendengarnya.

Lisa merangkak menuju nakasnya, diambilnya sebuah figura dengan gambar yang menunjukan kebahagiaan, keempatnya bahkan tersenyum bebas, Hati Lisa meringgis ketika dilihatnya 3 orang yang sangat ia sayangi itu dalam sebuah bingkai.

"kalian tahu? aku benar benar lelah berpura pura untuk peduli kepada kalian hiks, itu benar benar sangat menyakitkan hiks. Saat aku tahu aku mengidap penyakit sialan ini sebenarnya aku ingin mengatakan semua ini pada kalian hiks. Tapi apa? TAPI APA!!!!!hiks kalian selalu sibuk mengurusi Jennie tanpa memperhatikanku!! hiks. Aku tau, aku sadar, aku memang anak sulung kalian hiks ,seorang kakak yang mempunyai adik yang bertubuh lemah hiks. Namun,tidakkah kalian berfikir aku juga butuh kalian? hiks" Ucap Lisa yang meleburkan seluruh perasaan yang disimpannya, ia menangis dan mengucapkan apa yang ia simpan selama ini seraya memagang foto dengan tangan yang bergetar

"kalian tahu bagaimana rasanya?hiks , rasanya dibedakan itu sangat menyakitkan! hiks, diabaikan seolah olah aku tak penting lagi itu sangat membuatku tertekan! hiks. Sering kali aku berfikir untuk berteriak dihadapan kalian!! hiks, betapa terlukanya aku saat ini hiks, betapa rapuhnya aku saat ini hiks, dan betapa takutnya aku yang harus melawan KANGKER TERKUTUK INI SEORANG DIRI!! hiks Apa kalian tau? hiks TIDAK KAN! kalian tak pernah memperhatikanku! hiks. Setiap hari aku berdoa supaya aku masih diberi kesempatan untuk hidup lebih lama hiks. Aku takut hiks, Aku takut untuk menutup mataku dan tiba tiba aku tak bisa membuka mataku lagi hiks. Aku takut, AKU TAKUT!!!!" Teriak lisa yang langsung melemparkan bingkai foto itu ke tembok, membuat suara pecahan kaca terdengar keras

Prangg  bingkai itu kini sudah hancur, Lisa menangis, meraung mengeluh kepada Tuhan. Ia menatap sendu pecahan bingkai itu, di ambilnya selembar foto itu dengan tangan yang bergetar,bahkan serpihan serpihan itu membuat tangan Lisa terluka.Namun Lisa tak perduli, hatinya lebih sakit daripada goresan luka yang berada ditangannya

"hiks aku hanya meminta satuhal__" lirihnya lalu mendekap foto itu dengan tangannya

"tolong hiks,tolong lihatlah aku dan anggaplah aku ada hiks"Lirih lisa dengan sangat pilu, badannya bergetar seiring tangisan yang semakin menjadi jadi. Hatinya lelah, Otaknya lelah, bahkan badannya lelah.  Ia menangis melampiasankan apa yang dirasakannya. Ia sendiri disini, tak ada yang menemaninya.

Untuk apa ia hidup jika tak ada yang menganggapnya ada? untuk apa ia hadir jika tak ada yang melihat kearahnya? untuk apa ia bertahan jika semuanya menyuruhnya untuk menyerah secara perlahan? untuk apa?UNTUK APA!!!!!"

_____________________________________

Taehyung mondar mandir dengan cemas,perasaannya tak karuan setelah meninggalkan Lisa tadi. Ia sudah menelfon lisa ratusan kali namun tak ada respon apapun. ia sungguh khawatir, apa ada yang terjadi dengan gadis itu?

Taehyung kembali menelfon Lisa

Tuttttt sambungan terhubung

"Yak! kenapa kau baru mengangkat telfonku?kau dimana?kau baik baik saja?!" tanya Taehyung langsung ketika kendengar nada yang terhubung

"hiks hiks"

Deg

Mata Taehyung langsung membelalak ketika ia mendengar tangisan Lisa
"Yak! jawab aku! kau kenapa? apa terjadi sesuatu? kau dimana!"

"Hiks oppa, tolong " lirih Lisa sangat kesakitan, membuat Taehyung langsung menyambar kunci mobilnya

"kau dimana sekarang?" jawab Taehyung seraya berlari menuju mobilnya di parkiran rumah sakit

"app__partement ahhhh hiks sakit" Ucap Lisa

"Tunggu oppa, oppa kesana!"

Brak

Taehyung menutup pintu mobiknya kasar dan langsung menancapgasnya begitu saja dengan kecepatan diatas rata rata. Yang hanya ia pikirkan sekarang adalah Lisa, keaadaan Lisa!

"bertahanlah sayang, Oppa datang"

____________________________________

"tak ada cara lain, kita harus melakukan operasi ini secepatnya, jika tidak,keadaan Jennie akan semakin memburuk dan kemungkinan terburuk ia akan meninggal" jelas sang dokter membuat Nyonya dan Tuan Manoban terperangah, bahkan saat ini Nyonya Manoban menutup mulutnya tak percaya,ia menangis dalam diam. Tak jauh, Tuan Manobanpun keadaanya sangat kacau ketika mendengar keadaan putri bungsunya itu.

"baiklah lakukan apa yang terbaik supaya jennie sembuh! LAKUKAN!!" teriak Nyonya Manoban  yang langsung ditenangkan oleh suaminya.

"tapi biayanya akan sangat besar,dan____"

"BERAPAPUN AKAN KUBAYAR!! BERAPAPUN ITU! ASAL KAU SEMBUHKAN JENNIEKU HIKSS!"

"tenanglah sayang ,jangan seperti ini" ucap Tuan Manoban

Sang Dokter hanya menghela nafasnya, lalu kembali berbicara dengan tenang kepada wali pasiennya.

"akan saya lakukan yang terbaik nyonya,namun masalahnya operasi pencangkokan ginjal ini membutuhkan ginjal yang benar benar cocok untuk pasien, hanya keluarga dan saudara yang dipastikan 98% akan cocok " ucap sang dokter menjelaskan dengan rinci

"kami akan memeriksanya sekarang!" ujar Nyonya Manoban

"baiklah mari ikuti saya" Dokterpun berdiri dan kini melangkah untuk ke ruang lain untuk memeriksa kecocokan ginjal dari mereka diikuti dengan Tuan dan Nyonya manoban dibelakannya.

"hasilnya akan keluar kapan dok?" tanya Tuan Manoban

" besok pagi, karena kami harus benar benar mencocokkannya dengan pasien"

______________________________________

TBC

Destiny -LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang