17

10.7K 837 101
                                    

Lisa, kini ia berbaring di kamar apartemennya, bahkan lukanya sudah diobati oleh Taehyung. Ia hanya menatap kosong kedepan, tak memperdulikan Taehyung yang selama ini menatapnya sangat khawatir. Bagaimana ia tak khawatir ketika melihat Lisa yang tergeletak hampir tak sadarkan diri di lantai apartemennya dengan darah yang keluar dari jari tangannya. Bukan ia tega karena tak membawa Lisa kerumah sakit, hanya saja Lisa yang memintanya, memohon dengan sangat Lirih membuat Taehyung mau tak mau menuruti gadisnya itu.

Taehyung bergerak untuk terduduk di ranjang Lisa, mengelus rambut Lisa, dan mendekapnya dengan perlahan. Lisa membalas pelukan Taehyung dengan erat,seolah ia tak mau ditinggalkan.

"tidurlah" ucap Taehyung seraya menepuk nepuk bahu Lisa dengan lembut

"Oppaa" Lirih Lisa serak karena terlalu lama menangis

"sttt sudahlah jangan banyak berbicara dulu, sekarang istirahatlah Lis, Oppa mencintaimu" balas Taehyung seraya mencium puncak kepala Lisa

"nado saranghae oppa" gumam Lisa namun Taehyung tetap bisa mendengarnya,membuat seulas senyum terukir diwajah tampan Kim Taehyung.

Rasanya nyaman berada didekapan pria ini, entahlah, Lisa merasa ia beruntung mendapatkan pria seperti Kim Taehyung, namun terkadang tak dapat dipungkiri kalau ia juga masih memikirkan Jungkook. Lisa terlelap didekapan Taehyung, dengkuran halus terdengar ditelinga pemuda itu

Apa yang terjadi denganmu Lis? tak bisakah kau langsung mencari aku dan tidak menyakiti dirimu sendiri? rasanya benar benar sakit ketika melihatmu yang seperti ini -batin Taehyung

______________________________________

"Ayah bagaimana ini hiks,aku tak bisa melihat Jennieku seperti ini hiks" ucap Nyonya Manoban ketika melihat keadaan Jennie yang masih belum sadarkan diri

"Tenanglah sayang, pasti akan ada jalannya"

"bibi tenang saja, Jungkook akan berusaha untuk mencari donor ginjal yang cocok untuk Jennie secepatnya " ucap Jungkook bersungguh sungguh, ia bahkan sudah memasang iklan untuk pencarian pendonor yang cocok untuk Jennie.

"Terimakasih Jung, kau mau repot membantu kami" sahut Tuan Manoban

"Tidak paman, aku melakukannya karena aku menyayangi Jennie"

Nyonya Manoban menghampiri putrinya yang sedang menutup mata. Ia menangis, memegang tangan putrinya yang lemas tak bertenaga

"Jen, tak bisakah kau bangun?hiks, biar ibu saja yang menggantikanmu nak,hiks ibu tak bisa jika melihatmu seperti ini hiks, sadarlah sayang" Tangis Nyonya Manoban membuat Jungkook dan Tuan Manoban menatap sendu kearah Nyonya Manoban.

"tenanglah bu, Jennie pasti sembuh" ucap Tuan Manoban menenangkan istrinya.

suara pintu terbuka membuat ketiga orang didalamnya sontak melihat ke arah suara. Dilihatnya dokter yang datang didampingi suster untuk memeriksa keadaaan Jennie.

"bagaimana dok?apa jennie akan baik baik saja?" nada khawatir terdengar jelas di kalimat yang Nyonya Manoban ucapkan

Dokter menghela nafasnya kasar
"keeadaannya semakin drop, itu karena fungsi ginjalnya yang sudah rusak, kita harus cepat mengoprasi Jennie agar tidak terjadi hal buruk yang menimpanya. Jika dalam 3 hari ini ia belum mendapatkan donor, kemungkinan besar ia akan me_____"

"tidak! Jennie tidak akan meninggal! kami akan mencari donor secepatnya!hiks!" teriak Nyonya Manoban yang tak ingin mendengar kelanjutan kalimat dari sang dokter.

"benar dok, kami akan berusaha mencarinya" ujar Jungkook

"baiklah, kami juga akan melakukan yang terbaik untuk Jennie. Berdoalah, semoga Jennie diberikan keajaiban oleh Tuhan. Saya permisi" ucap sang dokter yang langsung keluar diikuti oleh suster yang mendampinginya.

Destiny -LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang