Aku masih duduk di bangku cemas tepat pada meja rindu..
Menyulut temu menanyakan waktu pada kesibukanmu..
Berharap ada sedikit aku diselah mu.
Berapa harga sebuah tanggal merah?Sebab aku ingin membeli semua kesibukanmu..
Tiada tanggal yang bergerak tampa suara namamu,
Diredam bisu oleh aksaraku.Aku masih ingat waktu itu kala kau menyambutku dengan teh hangat diruang tamu.
Kau dan aku bertukar janji akan seperti apa kita nanti di masa tua.
Aku yang menyanjungmu begitu dalam.
Mendengarkan suaramu adalah alasanku tetap ada didunia.
Dikejauhanmu tujuan hidupku hanyalah pulang..
Melihatmu menua adalah alasanku menjaga degup jantungku tetap tenang.
Kita terpisah jarak ..
Dan disitulah muara cerita bergejolak..
Kaulah poros kenapa rinduku bisa terisi.
Aku selalu ingin mengungkapkan indahmu dalam karyaku.
Baiklah
Aku bersumpah..
Dengan isi sumpah yang mungkin tidak perlu kau ketahui..
Sebab.
AKU MENYUKAIMU TAMPA ALASANRaviJumadiNur.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Secangkir Rindu Dengan Pahit Yang Sempurna"
Poesía"SAJAK & QUOTE" -Terinspirasi dari perjalanan penulis -Termasuk penggalan kata penulis senior -Ditulis sejak 2015 -Sengaja ditulis dan di publis tampa tanggal dan tidak berurutan -Hanya penggemar dan pemula -Masih butuh kritikan Jangan lupa vote yya...