Aku lahir di bukittinggi,.
Tanah subur rumahnya para padi,.
Didepan seorang bidan, menangis di subuh menjelang pagi,.Empat belas agustus sembilan sembilan,
Satu tahun setelah tragedi,.
Tanah itu memberi aku arti..
"SENDIRI"Aku tumbuh dengan perpisahan tampa senyuman,.
Melalui jalan yang kadang tampa nyaman,.
Jika hati ini dibelah isinya hanyalah sesalan sesalan,.Hari ini aku mendengar suara sebelum pagi,.
Dari setiap sisi yang memaksa untuk bangun lebih pagi,.
Hanya untuk Menyantap bekal sembari menjalani hari dari pagi hingga mentari mulai pergi,
Hari berganti,mati menanti,hidup belum berhenti,
Hanya saja masih "SEPI"Ravi JumadiNur
KAMU SEDANG MEMBACA
"Secangkir Rindu Dengan Pahit Yang Sempurna"
Şiir"SAJAK & QUOTE" -Terinspirasi dari perjalanan penulis -Termasuk penggalan kata penulis senior -Ditulis sejak 2015 -Sengaja ditulis dan di publis tampa tanggal dan tidak berurutan -Hanya penggemar dan pemula -Masih butuh kritikan Jangan lupa vote yya...