Keesokan harinya Sativa tidak lagi menjemput Zea untuk berangkat bersama, karena Zea sedang sakit, akibat kehujanan kemarin sore, Zea sedikit demam dan flu jadi ibunya melarang Zea untuk pergi ke sekolah.
"Bun, padahal kan Zea mau berangkat sekolah," rengeknya lesu
"Kamu lagi gak enak badan sayang, gak apa-apa gak masuk dulu, toh surat izinnya udah bunda titipin ke Sativa,"
"Ya udah deh, tapi rasanya Zea pingin es krim deh bun,"
"Engga ada es krim, nih makan bubur ayam," kata ibu Zea sambil menyodorkan semangkuk bubur ayam
Hari ini Zea hanya menghabiskan waktunya di atas ranjang tanpa berkutat dengan ponselnya, kepalanya semakin pusing apabila Zea memainkan ponselnya.
🛸
Sativa berjalan ke kantin bersama Davin, di kantin Rina terlihat sedang duduk sendiri, jadi Sativa dan Davin memutuskan untuk bergabung.
"Hai Rin," sapa sativa. Rina hanya mendongak terkejut
"Temennya engga masuk jadi keliatan jomblonya," ledek Davin kepapa Rina
"Diem lo! Engga ngaca!"
"Ya udah santai," sahut Davin
"Pulang sekolah njengukin Zea ya?" Ajak Rina
"Lo nanya ke siapa?" Tanya Davin
"Yang ada di sekitar gue radius satu meter siapa aja?" Tanya Rina kepada Davin
"Udah-udah, kalian ini kalau ketemu gak bisa diem," kata Sativa
"Emang iya!" Jawab Davin dan Rina bersamaan, Sativa hanya terkekeh pelan melihat tingkah laku temannya dan teman kekasihnya itu.
"Ya udah intinya pulang sekolah kita njenguk Rina."
Setelah menghabiskan waktu istirahat mereka kembali ke kelas masing-masing. Di dalam kelas Rina duduk seorang diri sampai seseorang menyapa Rina.
"Hai Rin, Zea kemana?" Tanya orang itu yang tidak lain adalah Nissa
"Sakit, engga masuk deh,"
"Gue boleh duduk di samping lo?" Tanya Nissa lagi
"Boleh, kalau lo mau duduk disini gue engga ngelarang,"
Akhirnya mereka berdua duduk berdampingan, Nissa duduk tepat di samping Rina tempat duduk yang sebelumnya ditempati Zea. Mengingat masalalu Nissa, sebenarnya Rina sama sekali tidak mengetahui tentang Nissa dan Sativa.
"Nis, pulang sekolah lo ikut njenguk Zea engga?" Tanya Rina
"Siapa aja yang bakal ikut?"
"Gue, Davin sama Kak Sativa,"
"Ya udah gue ikut, tapi gue apa gak masalah nih kalau gue ikut?"
"Engga apa-apa lah,"
Nissa terlihat memanfaatkan keadaan, sebetulnya Nissa tidak terlalu peduli mengenai keadaan Zea, tetapi mengingat Sativa, mantan kekasihnya ikut andil maka Nissa berpikir ini kesempatan yang tepat untuk mendekati Sativa lagi,
KAMU SEDANG MEMBACA
Padi & Jagung✓
Teen FictionBaca secara urut setiap slide ya, kelewat satu slide dijamin tidak paham alur cerita. Zeanida Rachmaniar, gadis yang menginjak usia 17 tahun, gadis yang belum memahami arti cinta sesungguhnya. Disisi lain Revano Sativa Bachtiar, laki-laki yang me...