14

8.6K 826 22
                                    

Selesai ketik langsung publish... Maaf untuk typo, dan feel yang kurang ngena. Semoga menghibur. Happy reading 😊😊
****

"Saya dengar Raul Bernandi sudah menikah, Tuan."

Lelaki yang hampir memasuki usia kepala tujuh itu menghembuskan asap cerutu yang dihisapnya. Bibirnya kini tersungging senyum. Entah bagaimana mengartikan senyumnya sebelum ia menjawab laporan dari asisten pribadinya tadi.

"Cari tahu siapa istrinya. Kita harus manfaatkan untuk menjatuhkan Excluse. "

"Kami sudah mendapatkan laporannya. Istrinya bernama Melani Iswaradewi. Usia sekitar awal 20 tahun. Entah mulai kapan mereka berhubungan, karena tak pernah ada yang melihat mereka menjalin hubungan asmara selama ini. Namun tiba-tiba saja sebulan lalu  Raul menghajar Hendro dan Burhan yang tengah menyandera istrinya. Dan diketahui pula istri Raul merupakan anak tiri Hendro..."

Asisten pria itu berhenti bicara saat melihat tangan tuannya terangkat.

"Mela Iswaradewi? Apa yang kamu maksud Hendro yang menikah dengan mantan istriku itu?"

Asisten nya agak takut - takut saat mengangguk, " Iya, Tuan..."

Wajah pria tua itu menggertakkan gigi menahan emosinya. Cerutu yang baru habis sepertiga panjangnya ditindas ke asbak.

"Dasar licik bocah itu. Atur pertemuanku dengan dia." perintah pria tua itu sebelum beranjak keluar dari ruang kerjanya, menuju hingar bingar klab malam miliknya.
****

Raul mencoba menahan emosi yang saat ini mungkin sudah sampai ubun-ubun.

Sudah lama ia tak melampiaskan kemarahan. Raul tak bisa menjamin kalau ia lepas saat ini, bisa dipastikan tiga orang di hadapannya ini akan menjadi penghuni alam baka.

Ada pengacau di kelab malamnya, yang membuat keributan besar sehingga polisi harus turun tangan. Hal yang sangat dihindari oleh pengusaha hiburan malam seperti dirinya.

"Coba kalian jelaskan bagaimana orang-orang Candra Suwiryo bisa masuk?" suara rendah Raul bertanya namun mampu membuat gentar tiga orang anak buahnya yang tadi bertugas menjaga keamanan di pintu masuk.

"Kalian tahu? Kita tidak hanya mengalami kerusakan parah. Kita akan rugi karena klab tidak bisa beroperasi sampai semua kerusakan itu diperbaiki. Tapi kita juga harus berurusan dengan kepolisian. Itu sangat merugikan bagi saya. " lanjutnya.

"Tapi kami tidak menemukan tanda apapun yang menunjukkan mereka orang Pak Candra, Tuan.." salah satu dari mereka mencoba menjawab.

Namun bibirnya langsung terkatup dan kembali mundur saat mendapati wajah Tuannya yang nampak semakin menyeramkan.

"Icang mengatakan padaku ada tatto lambang Candra di lengan mereka. Bagaimana itu bisa terlewat dari pemeriksaan kalian, Hah??" Emosi Raul kembali naik.

Icang masuk di waktu yang tepat. Bila tidak, Raul benar-benar ingin menghajar mereka saat ini juga. Anggukan asistennya itu membuat Raul segera menghentikan interogasinya.

"Kalian kembali ke pos kalian. Tapi kalian belum saya lepaskan tentang masalah ini. Saya akan terus mengawasi kalian. Siapa yang tahu, bisa saja salah satu dari kalian adalah orangnya Candra..."

Ketiga orang itu langsung berlutut berebut mengucapkan sumpah bahwa mereka setia pada Raul. Bukan mata-mata seperti yang dicurigai oleh Tuannya itu.

"Kejadian semalam mungkin merupakan undangan Pak Candra untuk bisa bertemu anda, Tuan.." sambut Icang begitu Raul selesai berurusan dengan ketiga orang tadi.

"Akhirnya orang itu muncul juga..." gumam Raul.

"Nampaknya Pak Candra sudah mendengar pernikahan Tuan Raul dengan Nyonya Mela. Jadi saya bisa bilang, mungkin dia terganggu dengan pernikahan anda dengan putri kandungnya. " terang Icang.

A Love For UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang