"Saya mohon, lepaskan saya dan anak saya!"
Lirih seorang wanita paruh baya yang sedang memeluk seorang gadis yang berusia tiga belas tahun.
"Apa? lepasin lo?"
HAHAHAHA
Semua pria dengan pakaian serba hitam itu tertawa saat mendengar permintaan wanita yang sedang memeluk gadis yang mereka perkirakan masih SMP itu.
"Sekali lagi kita tanya! dimana dia menyimpan berkasnya itu?!"
Wanita itu masih enggan membuka mulutnya saat pria itu menanyakan hal serupa dengan pertanyaannya tadi.
Melihat wanita itu diam sontak membuat beberapa pria dengan berpakaian hitam disitu geram.
Dengan kasar, salah satu pria itu menarik dan memisahkan wanita itu dari anaknya dan menodongkan senjata kearah kepala wanita tersebut.
"Jawab atau lo bakal kita bunuh sekarang juga!"
Mendengar itu, gadis yang sedang terduduk di lantai itu berusaha bangun dan mencoba menyelamatkan wanita yang adalah ibu kandungnya.
"BUNDAA!"
Mendengar gadis itu berteriak membuat beberapa pria menutup mulutnya dan memegang tangannya agar tidak mendekat pada ibunya.
"Maafin Bunda yah Tata sayang, Bunda kayaknya harus tinggalkan kamu. Janji yah sama Bunda buat jadi anak gadis yang baik, jaga juga kesehatan juga terus jaga Sean dan ayahmu. Bunda sayang sama kalian."
Hati gadis itu seakan teriris saat mendengar perkataan dan permintaan dari Bundanya. Air mata kini jatuh lebih deras membasahi wajah gadis cantik tersebut.
Dengan sekuat tenaga gadis itu mencoba merontak meminta agar dilepaskan dari pria-pria berpakaian hitam tersebut.
"Bacot!"
Dorrrr
"BUNDAAAAA!"
Teriak gadis yang baru bangun dari tidurnya dengan keringat sudah membasahi pelipisnya.
Detik berikutnya gadis itu tersadar bahwa lagi-lagi mimpi buruk itu datang lagi.
Gadis itu melirik jam dinding yang berada di kamarnya yang bernuasa putih itu dan menghela nafas.
Ternyata masih jam empat pagi.
Gadis itu langsung turun dari tempat tidurnya lalu membuka pintu balkon dan duduk di kursi yang sudah tersedia disana.
Seperti biasa gadis itu lakukan di hari-hari sebelumnya. Duduk sambil merasakan dingin angin yang menerpa wajah cantiknya.
Dan seketika, air mata jatuh dari mata hazelnya lalu gadis itu memejamkan matanya.
"Tata kangen Bunda."
Welcome to my first story.
Don't forget to vote and comment:)
Salam Nenes
Si gadis pencinta malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD CALISTA
Teen Fiction(UPDATE SETIAP SABTU MALAM) Cerita ini mengisahkan seorang gadis bernama Calista Gisella Dirgama yang sebenarnya adalah seorang ramah, cerewet dan manjah jika berada di tengah keluarganya, tapi semenjak kejadian tiga tahun lalu Calista mengalami dep...