04

536 94 11
                                    

🎞🎞

Sehari setelahnya.
Semenjak jiho berani menjawab perkataan jaehyun waktu itu. Sekarang, sampai sekarang. Bahkan sebuah suara saling bertegur sapa masih saja belum mereka keluarkan.

Jaehyun dengan keegoisannya masih betah mendiami jiho.

Sementara jiho. Gadis cantik itu cukup merasa bersalah karna telah berani meneriaki jaehyun.

Hari ini.
Di meja makanpun masih sama.
Meja yang biasanya terus di hiasi akan suara jiho dan jaehyun sekarang sudah tak ada lagi.

Peka akan keadaan. Merasa ada yang tak beres dengan kedua anaknya. Bomi berinisiatif ingin mengajak salah satu dari mereka untuk bicara.

"aku selesai. Aku akan ke kamar sekarang" pamit jaehyun.

"tunggu jae"

"kenapa bun?"

"kamu ga anterin jiho ke kampus dulu?"

Jaehyun yang memang biasanya selalu menjadi supir gratisan jiho. Sekarang sudah hiatus sebentar dari pekerjaannya itu.ck

Netra jaehyun melirik jiho tajam. Lalu sebuah senyuman hambar di lempari jaehyun pada adiknya itu. "dia udah gede bun. Bisa jaga diri" kata jaehyun yang agak menyindir sih. Setelahnya jaehyun langsung meninggalkan meja makan.

Jiho membuang nafas pelan. Sungguh dia sudah tak ada semangat lagi untuk menelan makanannya.

"kalian lagi ada masalah?ayo ceritain sama bunda" seru bomi lembut.

Di meja makan cuma ada mereka berdua. Sementara jinyoung tak ada,di karnakan sedang tugas di luar kota.

Jiho menatap bomi sendu "jiho ga ngerti bun. Harusnya di sini jiho yang marah sama kakak. Padahal kakak yang salah. Kakak ingkar janji sama jiho. Kakak udah janji bakal anter jiho pulang tapi kakak malah asik berduaan sama mina"

"jadi? Cuma gara-gara itu kalian diam-diaman?"

"jiho pulang bareng mingyu bun" jujur jiho pelan.

Bomi langsung paham "pantesan dia marah"

"ya tapikan jiho pulang bareng mingyu karna emang kakak nya aja yang ingkar janji" bela jiho

"ayolah sayang. Selesaikan masalah kalian sekarang. Ayah akan pulang nanti sore, ga baik diem-dieman di depan ayah"

"ta--"

"udah sana samperin kakak. Minta buat anter kamu"

"bunnn"

"masalah kalian ga akan selesai kalo bukan kamu yang mulai. Kan kamu tau sendiri gimana sifat kakak"

"baiklah"

Jiho pun langsung pergi ke kamar jaehyun.
Tak ada niatan bagi jiho untuk mengetuk.

"jae" panggil jiho pelan pada sesosok namja yang sedang terduduk manis di ranjang dengan sebuah laptop yang berada di pangkuannya.

Merasa tak di anggap, jiho membuang nafas pelan. Lalu berjalan ke arah jaehyun.

Dan tanpa permisinya lagi. Jiho langsung mengambil alih duduk di samping jaehyun. Mulai berani merangkul sebelah tangan kiri jaehyun dan menyenderkan kepalanya di pundak sang kakak.

Ini cara efektif untuk membuat jaehyun kembali mau membuka mulutnya di depan jiho.

Ini cara kuno semasa smp dulu.

"jae..." panggil jiho lirih.

Jaehyun yang sudah sangat lama tak di perlakukan seperti ini oleh jiho. Langsung merasa gemas dengan adik kecilnya itu.

Perlahan tanpa kata tangan kanan jaehyun mulai terangkat untuk mengelus pucuk kepal jiho.

Jiho tersenyum. Sungguh ini adalah cara terbaik. Jiho merasa bersalah karna telah sempat melupakan cara ini.

"maafin gue" ucap jiho pelan sambil menangkap tangan jaehyun yang ada di kepalanya. Menuntun tangan lebar itu untuk mengelus pipinya.

Jaehyun menutup cepat laptopnya lalu meletakkan asal di atas nakas.

Mulailah jaehyun melirik adik nya itu. Mereka sekarang sudah duduk saling berhadapan.

"Maafin jung jiho. Jiho bersalah karna sudah membuat jung jaehyun marah. Jiho nakal. maafin jiho-" jiho berucap dengan dialog semasa kecilnya dulu-nada yang di buat-buat juga terdengar persis seperti suara jiho kecil

"-jung jiho janji. Tidak akan bermain dengan namja lain selain jung jaehyun. Janji" selanjutnya jiho mengulurkan kelingkingnya pada jaehyun.

Hah...sungguh jiho merasa jijik sendiri dengan kelakuannya ini. Hah tapi sudahlah.

"janji sampai kapan?"

"sampai jiho menikah" jawab jiho meladeni.

Jaehyun tersenyum lepas melihat kelakuan jiho saat ini. Di mata jaehyun tak ada bedanya jiho sekarang dengan jiho yang dulu. Meski sudah beranjak dewasa tapi tetap saja kelakuan jiho masih berasa sama di mata jaehyun.

Adik kecil yang menggemaskan.

Cup.

sebuah kecupan singkat jaehyun daratkan pada kening mulus jiho. "gue maafin"

"kalo gitu berarti lo anterin gue kan?" jiho juga ikut tersenyum lepas.

"apa sih yang ngga buat adik kecil gue yang nakal ini" jaehyun malah mencupit gemas dua pipi jiho.

"yakk jae sakit"

"biarin. Habisnya gue gemes"

"aw aw aw..bunda"

"hahaha..."

__

Ada typo? maafkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada typo? maafkan.

I'm so sick | Jaehyun•Jiho✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang