15

491 72 12
                                    

💐

Sinar matahari mulai menyeludup masuk lewat celah gorden. Ya, itu cukup membuat tidur Jaehyun sedikit terganggu.

Jiho tersenyum, gadis yang sudah bangun sejak 10 menit yang lalu itu pun berinisiatif mengangkat tangannya. Sekedar ingin melindungi wajah tampan kesayangan nya agar tak di ganggu matahari pagi.

Tangan kanan sibuk melindungi wajah Jaehyun, sementara tangan kiri, Jiho sibuk membelai pipi mulus nan putih itu.

Jiho mengeluarkan senyum pertamanya hari ini.

Ah kenapa Jaehyun bisa tumbuh setampan ini? pikirnya

"Jae"
"Ayo bangun"

"Jae"
"Udah pagi"

"Jae"
"Nanti telat ke kampus nya"

"Jae"
"Lo ada kelas hari ini"

"Jaehyun ayo bangun" Jiho terus mengoceh pelan.

Dia suka melihat respon Jaehyun yang hanya bermodalkan helaan nafas tenang nan teratur.

Gadis itu bergeser sedikit mendekat, jarak yang awalnya terpaut 10cm sekarang sudah tak ada lagi.

Tepatnya memang Jiho sengaja mengikis jarak itu, senyuman tenang makin mengembang kala hembusan nafas Jaehyun sangat terasa menyapu wajahnya.

Chup

"Jung Jaehyun nya Jung Jiho ayo bangun"  Jiho makin tersenyum kala hidung nya berhasil menyentuh hidung Jaehyun.

Jiho gesek-gesekan sengaja. Ahh Jiho benar-benar sudah gila

"Apa sih ji" Jaehyun menjauh, merasa risih saja dengan gangguan kecil itu.

Jiho cemberut, merasa di tolak.

"Sini peluk, gue masih ngantuk" lanjut Jaehyun yang sudah memeluk erat tubuh Jiho.

Dengan keadaan mata yang masih tertutup dia kecup beberapa kali pucuk kepala Jiho. Membuat sang empu kembali melempar kan senyum bahagia.

"Selamat pagi, sayang"

Chup

"Selamat pagi juga Jung Jiho kesayangan nya Jaehyun"

Seseorang menghela nafas berat di pintu sana, kala mendengar penuturan Jaehyun.

Cukup sesak ruang dadanya ketika melihat dua anak manusia sedang berpelukan di atas kasur sana, seolah mereka tak berdosa.

Itu Bomi

Di remasnya erat gagang pintu, berharap sakit dadanya bisa hilang. Tapi tidak, itu tak berpengaruh apa-apa. Yang ada pelupuk matanya malah mengeluarkan cairan bening.

"Hah yatuhan-" Bomi tutup kembali pintu kamar Jaehyun.

Di hembusannya nafas berat "-dosa apa yang telah kulakukan hiks" isakan pelanpun terdengar.

Anak anaknya?

Bomi harus apa dengan mereka?

💐💐

"Aku sudah tidak tahan, cepat jauhkan mereka hiks" pinta Bomi yang masih menangis.

Cuma kali ini wanita paruh baya itu mengeluarkan keluhan dalam dekapan sang suami,Jinyoung.

Jinyoung ikut membuang nafas, sudah dari dulu dia khawatir akan hal ini. Tapi Bomi selalu menenangkan dengan mengatakan 'semua akan baik-baik saja'. Tapi sekarang apa?

Mereka sama-sama menyesal

Menyesal karena tak bisa menjaga dua anak mereka dengan benar.

"Aku sudah mengatakan dari dulu, tapi kamu sela--"

I'm so sick | Jaehyun•Jiho✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang