05

557 85 9
                                    

🐾🐾

Jinyoung baru saja pulang dari tugasnya.
Lelah, itu yang sedang menjalar di seluruh tubuh ayah dari anak kembar itu. Dengan perlahan jinyoung memasuki rumah.

Entah sengaja atau tidak, untuk saat ini salam tak terdengar keluar dari bibirnya. Dia lupa dan dia juga ingin istirahat secepat mungkin. Belum lagi ini sudah mulai gelap perutnya juga mulai kelaparan.

"ayah" panggil bomi sedikit kaget akan kepulangan sang suami.

"sore bun. Ayah lelah mau istirahat dul--"

"AYAH" sebuah teriakan dari arah atas tangga sana berhasil memotong kalimat jinyoung.

Di lihatnya, anak gadis nya sedang melempar senyum. Lalu langkah gadis itu mulai menuruni tangga dengan keadaan yang bisa di bilang sedikit berlari.

"YAKK JIHO HA-" teriak bomi "-ti hati" lanjutnya.

Pasalnya jiho tersandung di anak tangga yang ke tiga. Dan beruntung juga dengan sigap dari arah belakang jaehyun datang dan menahan tubuh adik kecilnya itu.

"jiho kamu jangan lari lari di tangga nak. Bunda ngilu liatnya" tutur bomi

"hehe iya bun. Lagian jiho ga kenapa-napa kok, kan ada kakak yang jagain"

"kamu tuh ya di bilangin ngeyel"

"udah ah bun jangan marah nanti cantiknya ilang--" modus bapak dua anak itu "--dan kamu juga ji. Kamu itu ga bisa selalu bergantung sama kakak,kamu itu udah gede. Ga selamanya juga kakak bakal ada buat kamu. Karna ada saatnya dimana kakak bakal ninggalin kamu" lanjut jinyoung menasehati.

Ada saatnya dimana kakak bakal ninggalin kamu

Ada saatnya dimana kakak bakal ninggalin kamu

Ada saatnya--

Kakak ninggalin kamu--

Oke tuhan.

Kalimat jinyoung itu terasa sedang berputar bebas di dalam kepala jiho sekarang.
Kalimat itu terasa aneh di telinga jiho, terasa begitu asing di hatinya, dan sungguh jiho tak ingin jika itu benar terjadi.

Ada rasa aneh yang terasa sedang menahan denyut nadi nya ketika jinyoung menuturkan kalimat itu.

"a-ayah kok ngomong nya gitu?" seru jiho tak terima.

Jinyoung mengusap wajahnya pelan.

"hah lupakan" akhir jinyoung yang langsung berjalan meninggalkan tiga sosok manusia itu.

Jaehyun yang memang sedari tadi memilih diam, langsung mengusap pucuk kepala jiho pelan.

"ayah mungkin lagi cape makanya ngasal" bomi berusaha menenangkan jiho. Terasa begitu tak tega ketika melihat raut wajah ceria jiho berubah menjadi murung.
Setelahnya bomi pun ikut meninggalkan dua anak nya itu.

"jae..."

"tenang tuan putri jung. Gue ga bakal kemana-mana, gue bakal tetap ada buat lo. Dan lo bakal terus bergantung sama gue. Selamanya" jaehyun mencubit gemas pipi adiknya itu.

"gue ga masalah kalo ayah nyuruh gue berenti buat bergantung sama lo. Gue cuma ga suka aja ayah yang bilang kalo lo bakal ninggalin gue"

"gue ga bakal ninggalin lo. Tenang"

"lo harus janji"

"janji?"

Jiho mengangguk "iya. Jika suatu saat lo nikah, lo janji ga bakal ninggalin gue"

___

Di dalam kamar.

Bomi berusaha menenangkan jinyoung yang memang terlihat kesal dengan kelakuan jiho.

Ayolah.
Jinyoung kesal bukan karna jiho yang hampir saja terjatuh di tangga.
Tapi dia kesal, karna anak gadis nya itu selalu mengandalkan jaehyun.

Dia tak suka itu.
Dia ingin jiho bisa menjaga dirinya sendiri tanpa jaehyun. Dia ingin jiho bisa sedikit menjaga jarak dengan jaehyun.

"sudahlah sayang" tenang bomi mengelus pelan pergelangan tangan jinyoung.

"mau sampai kapan mereka seperti itu? Yang satu pengekang. Yang satu manja. Harus nya memang dari awal kita tak pe--"

"sudahlah. Mereka sudah dewasa"

"karna mereka sudah dewasa lah aku semakin takut"

Dengan cepat bomi memeluk sang suami. Dia juga tak suka ketika suaminya akan membahas masalah yang sama. Selalu saja ini dan ini.

Bomi tak ingin. Bomi ingin kedua anaknya menjalani hidup dengan baik tanpa ada masalah apapun di antara mereka.

"percayalah mereka akan baik baik saja"

"ku rasa aku akan menjodohkan jaehyun secepatnya. Agar mereka tak tenggelam terlalu dalam"

___

Ada typo? Maafkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada typo? Maafkan...

I'm so sick | Jaehyun•Jiho✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang