13

500 78 10
                                    

🍁🍁

Sudah lewat dua hari semenjak Jiho memutuskan sambungan telpon Jaehyun.

Jaehyun memang sempat datang untuk mengajak Jiho pulang, tapi Jiho dengan nada rendah nan putus asa nya, meminta penangguhan waktu sampai bunda dan ayah pulang.

Oke.
Dan besok adalah hari di mana bunda dan ayah akan pulang.
Ya,mau tidak mau malam ini dengan berat hati dan segala kemungkinan yang akan terjadi. Jiho sudah memantapkan hati untuk menerima ajakan pulang dari Jaehyun

"Kak Jiho nanti kapan-kapan main lagi ke sini ya" rengek Arin yang memang sedari tadi sudah bergantungan manja di pergelangan tangan Jiho.

Jiho tersenyum sejenak, "aww sakit" rintih arin kala Jiho melayangkan satu jitakan di kepalanya "ga usah manja, main sama Yeonjun sana"

"Ogah"_yeonjun/Arin

🍁

"Jae/Ji"

Jaehyun dan Jiho melirik secara bersamaan, kala tanpa sadar mereka memecah keheningan di dalam detik yang bersamaan.

"Lo duluan"

"Enggak. Lo duluan"

"Lo aja" Jaehyun menatap sekilas Jiho yang terlihat seperti baru saja menghembuskan nafas beratnya.
Tak berselang setelah itu, tiba-tiba sebuah senyuman yang hampir 3 hari ini hilang terpancar kembali di wajah cantik milik Jiho. Meski tak terlalu lebar, tapi jelas senyuman itu sedikit membuat Jaehyun melega.

Adiknya baik-baik saja.

"Gue minta maaf" seru Jiho

Mata Jaehyun tak lagi berada di Jiho, dia sibuk dengan memantau jalanan aspal sana. Tapi meski begitu pendengaran nya masih berpusat di alunan suara Jiho

"Minta maaf karena udah bersikap ga jelas, hingga buat lo ga nyaman. Maafin gue. Selama 3 hari di rumah bibi Choi dan melihat tingkah laku Arin dan Yeonjun-"

"-gue sadar mungkin rasa gue ini tumbuh gara-gara gue terlalu manja dan nurut sama lo. Lihat mereka berdebat, gue ingat, dari kecil kita bahkan ga pernah beradu mulut palingan hanya teguran yang keluar-" Jaehyun masih mendengar.

Jiho membuang muka. Tak lagi menatap sang kembaran, jalanan yang sudah di terangi lampu malam menjadi pusat perhatian. "-gue minta sama lo, izinin gue pacaran" lanjut Jiho lirih tapi masih jelas terdengar oleh Jaehyun.

Jaehyun menghentikan mobilnya di lampu merah, kata-kata Jiho barusan? Jaehyun kurang suka. Ah tidak. Memang dia tak menyukainya.

"Apa!?"

"Gue mau pacaran supaya gue bisa bedain kalo rasa gue ke elo ini emang cuma sekedar rasa antar saudara kembar, bukan antar pria dan wanita"

Jaehyun tersenyum kecut "enggak. Lo ga boleh pacaran, lo masih punya gue"

"Jae" Jiho kembali menatap Jaehyun

"Enggak Ji"

"Jae"

"Gue bil-"

"Gue mohon"

🍁🍁🍁

"BUNDA AYAH HUAA JIHO KANGEN"

Bunda tersenyum lepas melihat Jiho yang sekarang sedang berlarian di tangga. Ah anak itu memang hobi sekali membuat ayah ngilu.

"Jangan lari-larian Jiho" tegur ayah

Jiho tak menghiraukan, masa bodo yang penting dia bisa memeluk bomi.

"Kan kan kan kebiasaan" teriak Jinyoung kesal karena Jiho sempat tersandung

Jiho menyengir "gapapa kok yah hehe rindu ayah" Jinyoung membalas pelukan Jiho

"Kamu itu ya lama-lama ayah pindahin juga kamar kamu ke lantai bawah"

"Ya jangan-" bukan Jiho, tapi Jaehyun yang memang sedang berpelukan juga dengan bunda.

"-Nanti aku ga ada temannya di atas" Jiho tersenyum tipis.

Jinyoung menggeleng, merenggang kan sepihak pelukan Jiho lalu menatap Jaehyun lama.

Jaehyun ikut menjauh dari bomi, ikut juga membalas tatapan Jinyoung "kenapa yah?"

"Ayah mau bicara sama kamu"

"Tentang?"

"Temuin ayah di ruang kerja. Dan Jiho ga boleh ikut" Jiho menggerut, dia tak boleh ikut? Biasanya juga selalu ikut. Kenapa sekarang di larang? Entahlah

"Ngomong nya nanti aja, sekarang istirahat aja dulu" alunan suara dengan nada rendah bomi mengintruksi.

"Ga baik nunda-nunda. Lagian kalo ga di bilang sekarang mereka bisa makin menjadi-jadi"

Jiho dan Jaehyun saling tatap

Bingung? Ya jelas

Makin menjadi-jadi? Maksudnya?

Memangnya mereka melakukan kesalahan apa?

Selesai mengucapkan kalimat itu Jinyoung pergi menjauh meninggalkan tiga manusia di sana. Jaehyun dan Jiho pun mulai melempar tatap pada bomi, berharap sang bunda bisa menjelaskan.

"Ga ada yang serius sana temuin ayah, Jiho ayo bantu bunda bawa barang-barang masuk"

__

"Udah ya Bun, Jiho ke atas dulu" pamit Jiho ketika semua barang sudah dia masukkan ke rumah.

Bomi hanya mengangguk lalu kembali menggeret koper ke arah kamarnya.

"Makin menjadi-jadi?"

Kalimat itu samar-samar terdengar di kuping Jiho, ketika dia melewati ruang kerja ayah yang memang pintunya sedikit terbuka

Niat ingin menguping pun ada

Ah dasar Jiho bandel

"Hubungan kalian. Hubungan darah kalian, ayah tau sudah mulai bermasalah iyakan. Ayah ga mau kalian makin menjadi-jadi apalagi menjalani hubungan haram. Makanya ayah bakalan jodohin kamu"

"Apa?"

"Lisa manoban, anak rekan bisnis ayah. Minggu depan akan ke sini"

___

[10-juni-2019][Senin]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[10-juni-2019]
[Senin]

I'm so sick | Jaehyun•Jiho✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang