semua cinta itu mengalir dengan sendirinya.
aku sudah berusaha menahan,tapi hati ini tak bisa berbohong kalau memang benar aku menyukaimu.
aku tau aku terlihat hina dengan ini semua. tapi mau bagaimana lagi? ini tentang 'perasaan dan hati' bukan ten...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jung Jaehyun dan Kim Jiho.
Hufftt...dua umat manusia yang banyak orang kira mereka terlahir di dunia secara bersama-sama. Tapi aslinya tidak.
Mereka tidak lahir di waktu yang sama. Mereka hanya dua anak yang tumbuh bersama.
Mereka memang sempat berada di KK yang sama. Yang menandakan mereka saudara secara negara. Tapi tidak untuk agama. Secara agama, mereka hanya lah orang asing. Mereka bukan saudara sedarah ataupun sepersusuan yang di haramkan untuk menikah. Tidak. Bukan.
Jiho. Tepatnya Kim Jiho di asuh oleh Jinyoung dan Bomi semenjak umur 2 tahun. Jadi jelaskan, tak ada hubungan sepersusuan di sana. Apalagi senasab.
Jiho adalah anak kandung dari mendiang Kim Sunggyu dan Son Naeun. Yang tak lain adalah kakak kandung Kim Myungsoo. Harusnya dulu Myungsoo yang merawat Jiho. Tapi di karenakan masa itu Suzy sedang dalam keadaan koma, karena dia juga menjadi korban dalam kecelakaan itu. Tepatnya hanya Suzy dan Jiho kecil waktu itu yang selamat. Suzy bahkan harus di bawa ke Kanada untuk melanjutkannya operasi. Dan itu mau tak mau membuat Myungsoo dengan berat hari menitipkan Jiho pada sang teman, Jinyoung.
Dan malah berlanjut sampai Jiho dewasa.
Itulah kisah sebenarnya.
Haha
Jangan ada yang berkomentar kisah mereka terdengar lucu. Itu tidak lucu sama sekali. Sumpah demi apapun. Ini tidak lucu.
Ataupun jangan berpendapat alurnya klasik. Ini memang klasik, klasik kenyataan nya.
"Mama rindu kamu sayang" Suzy peluk erat tubuh Jiho. Isakannya terdengar di sana, pertanda betapa dia bahagia Jiho kembali pulang. Jiho tersenyum samar "maafin Jiho,Ma" tutur pelan. Sangat pelan. Bahkan mungkin hanya Suzy yang bisa mendengar.
Suzy merenggang kan pelukannya "kam..."
"Jiho juga rindu. Rindu bunda sama ma-ma" seluruh ruang dada manusia yang berdiri di dalam rumah itu seketika melega. Kata-kata Jiho barusan membuat ke khawatir empat manusia paruh baya itu lenyap di telan udara.
•••••••••••
"Udah siap" sebuah suara beriringan dengan sebuah tangan yang melingkar di perutnya membuat Jiho tersentak.
Jiho yang masih menggunakan handuk memukul pelan tangan milik si lelaki, Jaehyun. Tapi Jaehyun tak peduli akan tepisan itu, dia malah makin sengaja mengeratkan pangkuannya. Memilih sejenak untuk merileksasikan pikirannya di pundak jiho. Harum leher Jiho seolah menjadi aroma terapi yang dengan mudah mengangkat seluruh lelahnya.
