Nggak mau nggak mau nggak mau...
"Aaaaa!!!!!" Tubuhnya yang tadi terbaring adem seketika bangun dengan nafas yang ngos-ngos. Keringat basahi tubuhnya disaat kedatangan mimpi mimi peri yang terlarang."Adik! Ya Allah kamu kenapa sayang. Mimpi buruk?" Ikhwan menatap pada kakaknya itu yang juga menatapnya cemas.
"Ikhwan.." Arsiena menggoncang bahu adiknya dengan pelan.
"Kak. Beneran ya kak Felish nggak mau sama adik," Dan Arsiena cuman terdiam sendiri. Kemudian wanita cantik itu tersenyum seraya mengusap rambut Ikhwan.
"Siapa yang bilang sih? Eem,," Tanya Ena dengan lembut. Ikhwan menyenderkan kepalanya di bahu kakak perempuan nya itu. Mata hitamnya menatap kedepan dengan sendu.
"Sholat istikharah adik, kak."
"Maksudnya?" Ikhwan menarik nafasnya pelan.
"Tadi malam adik coba untuk sholat istikharah kak. Adik berusaha yakin kalau kak Felish beneran jodoh adik, tapi.. Ternyata adik salah, salah besar." Matanya kemudian menatap keatas.
"Tepatnya juga tadi malam bi Riri nelpon, katanya nomor umi sama abi lagi nggak bisa dihubungi. Jadi bi Riri suruh adik buat ngasih tahu keluarga serta kerabat untuk pernikahan nya kak Felish.." Ikhwan menghembuskan nafasnya dengan menetralkan suasana panas didalam hatinya. #😭😭😭
"Kak,," Arsiena tersenyum lalu memeluk adik lelakinya itu. sebagai kakak pun Ena juga bisa merasakannya bahkan lebih pedih dan menyiksa lagi. Ena masih tersenyum manis seraya menghapus airmata yang mengalir dikedua pipi Ikhwan.
"Jodoh, hidup, maupun takdir akhir. Itu semua ada ditangan-Nya, tertulis berbagai macam siapa orangnya dan siapa pemiliknya.." Arsiena mengusap kepala Ikhwan dengan lembut.
"Dik, kakak nggak mau hanya karena kasihmu yang tak sampai, adik sampai kek gini.." Ucapnya dan Ikhwan mendengarkan dengan baik.
"Terus mesti gimana kak?"
"Euumm.. Gimana ya? okey gini adik mau kakak kenalin sama temen kakak mau,"
"Yang mana satu kak?"
"Ada dik,dia orang satu kantornya kakak. Adik mau nggak biar kakak kenalin sama dia, sekalian besok hari ulang tahunnya." Ikhwan menggaruk kepalanya seraya menatap pada kakaknya itu.
"Emangnya nggak ada yang lebih seumuran sama adik gitu kak, rasa-resah kalau yang umurnya kayak kakak,,"
"Lah emangnya kenapa? Orangnya cantik juga plus singgel lagi,"
"Bukan masalah itunya.. Tapi kakak kan udah tutu pasti temen kakak juga udah tutu."
Plak!
"Uang tahunan kamu buat kakak." Bahaya. Ikhwan memasang wajah memohonnya dengan menatap manis pada Arsiena.
"Woles dong kak, kan umi sama abi balik dari bulan madu nya masih tahun depan masa adik---"
"Ya minta lagi sama abi,,"
"Aiih makin berat dong kak ini itu nya."
"Terus.." Arsiena serius.
"Bagi deh kak setengah-setengah lebih untung kan," Ena mencoba memikirkan.
"of course. Ini berlaku sampai kamu menikah." Ucap Arsiena seraya berlalu pergi meninggalkan kesenyuman dari adik lelakinya itu. Namun seketika sebuah manisnya itu perlahan memudar meninggalkan sebuah tanda tanya besar.
"Maksudnya kakak apa ya?"
#*muka datar nan bersih😌
Aduduuhhh😦 maaf ya gabut nihh adek rempong😂😂😂 kurang ya manisnya disini maaf lagi ya guyss, perasaan auto lagi nggak karuan😨
Di next maunya gimana nih yang ucucuup tau iciciip😆 hihii..
↔↕↔
Next Chapter😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA UDAH SAH |TAMAT| ||SUDAH TERBIT|| (OPEN PO EPS PUBLISHING)
Humor18 #IN HUMOR# 28/11/2018 22 #HUMOR# 27/11/2018 #WARNING⚠ Dilarang PLAGIAT keras🚫# Ingat Undang-undang dan Hukum😊 Masih bilang tetangga kalau kita udah SAH🚩🚩🚩 💥Rohana Agnesia,yang merupakan seorang mahasiswi abadi ditengah kuliahnya yang telah...