42--🍒Umi Cantik Bikin Panas🍒

2K 54 0
                                    


Arsiena diam seraya meletakkan jari telunjuknya didepan bibir sedangkan diseberang sana ada Arsiela juga melakukan hal yang sama. Dua putri cantik Irfana itu sudah menginjak umur twenty. Ela beranjak dari persembunyian nya lalu pergi kebelakang sofa.

"Abi, kira-kira umi bisa dapetin kita nggak," Bisik Ela, Irfan menatap anaknya itu lalu menatap kedepan dimana ada istri dan putranya.

"Nggak tahu La. Diliat-liat umi lagi bingung tuh, Ikhwan juga." Irfan dan Ela terkikik sambil menunggu.

Sedangkan Rohana dan Ikhwan mereka sudah mendapatkan Ena tinggal Irfan dan Ela yang tersisa. Hari minggu tidak ada kegiatan lain yang dilakukan oleh lilte family Irfana. Mereka menghabiskan waktu bersama untuk bermain dan bersenang-senang, sebelum kegiatan masing-masing kembali aktif bagi duo Arsie yang sedang bekerja dan Ikhwan yang kembali ke sekolahnya dan juga Irfan yang kembali ke bangku kantornya dan lagi Rohana yang kembali berperan sebagai IRT. Semua memiliki peran masing-masing yang sudah ditentukan oleh takdir. #eaaa☝

"Umi Ikhwan aus nih,beli eskrim yok.."

"Iya nih umi juga aus,kakak aus nggak?" Tanya Rohana pada Ena.

"Iya umi, Ena juga aus. Tapi abi sama Ela gimana?" Tanyanya balik. Rohana menatap keatas dan memutar matanya hingga menemukan titik terang cahaya.

"Euumm kalian beli deh eskrim nya dan urusan abi sana Ela biar sama umi. Okay!"

"Okay!" Ena dan Ikhwan segera berlalu pergi untuk melepaskan rasa dahaga. Kemudian Rohana, ia berjalan mengendap-ngendap menuju kebelakang sofa.

"Sayang," Rohana tersenyum geli menatap Irfan yang tengah berbaring meringkuk layaknya bayi mungil, disana tidak ada Arsiela namun ada beberapa bungkusan makanan ringan dan susu kotak.

"Sayang, hey." Rohana mengusap dahi Irfan yang berkeringat lalu mengecup kening suaminya itu.

"Uum.. Dek,"

"Kok bisa ketiduran sih kak?" Irfan tersenyum lebar sembari mengangkat kepalanya dan berbaring di atas kedua paha Rohana.

"Pusing dek,,"

"Pusing.." Irfan mengangguk dan menenggelamkan wajahnya pada perut Rohana dengan memeluk erat pinggang istrinya itu. Rohana menyisir rambut Irfan dengan lembutnya.

"Ouch! Kakak ngapain sih?" Irfan mengangkat kepalanya menatap Rohana yang meringis geli saat merasakan cubitan nakal suaminya itu.

"Hehe gemezz.. Hauss.."

"Kalau haus ya minum dong kak,"

"Mau minumnya yang ini.." Gumam Irfan seraya meletakkan telapak tangannya pada dua bukit Rohana atau ne*en. #mohon bersabar ini ujian mohonnn🙈🙉😴

"Jangan aneh-aneh deh kak, nanti anak-anak denger lagi," Ucap Rohana.

"Anak-anak udah pada besar dek,"

"Terus kenapa?"

"Nggak mau nambah lagi gitu, pengen deh rasanya."

Rohana menunduk dan mencium bibir Irfan dengan lembut. "Mau dong, tapi harus topcare ya sayang, kita tambah minimal dua lagi."

"Kenapa cuman dua dek?"

"Kan dua anak lebih baik,"---------------------------- #bilangin yang benernya😷







Kasihhh hajar terus thor😴😴😴 lanjut aeee dahh, yang mau siapin lamaran buat anugerahnya Irfana😇 Ikhwan buat kamyuhh😗
Bilang kangen😘😘😘
↔↕↔
Next Chapter😊😊😊

KITA UDAH SAH |TAMAT| ||SUDAH TERBIT|| (OPEN PO EPS PUBLISHING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang