18--🍒Si Dedek Manis🍒

5.4K 149 0
                                    

"Kakak! Bangun!"
"Adek,kakak masih ngantuk sayang,"
"Kakak.." Irfan menegakkan tubuhnya dengan memegangi selimut diantara tubuhnya dan istrinya.

Menatap Rohana yang cemberut kesal padanya.

"Mau peluk bunda.."

"Bunda? Sayang,inikan masih malam buta,tuh liat udah jam 1" Ucap Irfan dengan lembut.

"Terus?!" Irfan menarik nafasnya menatap sang istri yang sudah melevel 5.

"Kita nggak bisa kerumah bunda sayang,nggak baik buat dedek, heem.." Tanpa kata dan bahasa,Rohana segera bangkit tak perduli dengan keadaan tubuhnya yang polos,ia menuju ke lemari pakaian,mengambil koper dan bla bla bla😲

Irfan memeluk tubuh istrinya dari belakang dan menahan kedua tangan Rohana yang masih memilah baju.

"Sekarang adek mandi dulu,biar kakak packing bajunya. Kita kerumah bunda kan."Ucap Irfan sembari tersenyum mengelus pipi Rohana dengan istrinya yang sedang tersenyum manis.

Cup

Rohana mencium sekilas bibir Irfan dan segera berlalu pergi kearah kamar mandi, meninggalkan Irfan yang tersenyum tipis sambil kembali memasukkan pakaian2 mereka ke dalam koper.

"Kakak itu..?"

"Yang mana dek,"

"Yang belakang sebelah kiri sampingnya sebelah kanan,kak." Irfan mematikan mesin mobilnya sambil menunggu istrinya itu mengambilkan uang guna membeli bakso untuk mereka sekaligus buat bunda dan ayah mertuanya.

"Nih,kak. Cukup nggak?"

"Lebih dari cukup sayang. Kamu tunggu disini sebentar ya,kalau mau keluar panggil aku dulu."

Cup

"Hatihati sayang,"

"Oke dekku."

10 menit kemudian..

"Ih kakak, kok ada yang ijo-ijonya gini sih,adek nggak suka."

"Sayang,ini namanya sayur manis,adek icip dulu yaa. Ini bagus buat kesehatan dedek." Rohana menutup mulutnya sambil menjauhkan bakso komplit tersebut dari hadapannya.

"Ende mau kak!"

"Yaudah sekarang kita jalan lagi ya,sampai rumah bunda baru kita saring biar sayur ijonya biar ilang,ya dek." Hana nampak mengangguk,Irfan membereskan makanan tersebut lalu meletakkannya di jok belakang.

Setelah menempuh kurang dari satu jam perjalanan,akhirnya Irfan beserta sang istri tercinta tiba dirumah ayah dan bundanya Rohana.

"Bunda.."

"Anak bunda kenapa sayang,kok lesu gini sih,hem." Tanya bundanya sambil mengusap-ngusap rambut putrinya dengan Hana yang berbaring dikedua kaki bundanya.

"Mau peluk bunda," Gumamnya sembari memeluk perut bundanya dengan erat. Bundanya itu menatap pada menantunya yang tersenyum penuh arti pada Rohana.

"Ada kabar bahagia apa,fan?" Irfan menatap ibu dan ayah mertuanya dengan tersenyum.

"Alhamdulillah bunda,ayah. Rohana hamil dedek kami,cucu bunda sama ayah." Bundanya Hana terkejut dengan binar mata bahagia sampai memeluk tubuh Rohana dengan erat,Rohana tersenyum didalam pelukan bundanya dan tak bisa menepis beberapa tetes yang jatuh dikedua pipinya.

"Akhirnya ya bun,setelah belasan tahun akhirnya Hana memberikan kita cucu juga,haha.." Ucap ayahnya dengan terkekeh.

"Ayah!" Hana merenggut dengan mencebikkan bibirnya hingga Irfan gemes dan mencium sekilas bibir Rohana membuat kedua bola mata istrinya itu membola besar dengan semburat merah.

"Tahu,yang udah halal.."

"Ih ayah sama kakak sama aja,adek sebel!" Hana bangun dari berbaringnya dan berlalu pergi sambil meghentak hentakkan kakinya dengan kesal,sedangkan ketiga orang yang menatapnya hanya bisa menahan tawa melihat tingkah hormon Bumida (ibu-ibu hamil muda).

"Adek sayang,"Irfan membuka pintu kamar istrinya dulu dan sekarang sudah menjadi kamarnya juga saat2 dimana awal pertemuan cinta mereka bersemi dalam selimut #Don't pikir resss⚠ umur --

Rohana sedang berbaring miring Ke kanan dengan kedua mata tertutup,Irfan meletakkan makanan bakso yang telah disaring oleh ibu mertuanya dan sekarang hanya ada air kuah,mie kuning dan pentol bulatnya. Meletakkannya di nakas meja samping tempat tidur lalu ia menaiki ranjang dengan perlahan.

"Enghh,kakak.." Rohana membuka matanya dan berbalik badan menatap pada suaminya yang sedang megusapi perutnya dengan sesekali mengecupnya.

"Adek,makan yuk sayang. Baksonya udah disaring sama bunda,enggak ada lagi kok ijo-ijo nya." Ucap Irfan dengan mengusap wajah Rohana.











*DIHAPUS SEBAGIAN*
*YANG MAU KELANJUTANYA SILAHKAN ORDER*

KITA UDAH SAH |TAMAT| ||SUDAH TERBIT|| (OPEN PO EPS PUBLISHING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang